Kalau kata orang Bandung adalah tempatnya rindu. Namun tidak sedikit juga yang mengakatan "Rindu kotanya atau mahkluk di dalamnya?".
Halo ketemu lagi dengan aku Aycel, rasanya lama ya tidak berjumpa. Hari ini anak olimpiade sekolahku mengadakan program belajar bersama dengan anak sekolah Halleyrs di Bandung. Disana kami akan mengidentifikasi tentang suasana,bangunan bersejarah dan lain sebagainya. Seperti biasa kami berangkat menggunakan bus sekolah dan akan tinggal di asrama sekolah Halleyrs selama 1 minggu.
Setelah kami sampai di Kota Bandung kami disambut hangat dengan rintik hujan dan awan abu-abu yang menyelimuti kotanya. Aku menatap jendela dengan binar mata yang tak kunjung berpaling dari kekaguman. Suasana ini tidak akan bisa dirasakan di Jakarta.
Sampai di asrama kamipun bergegas meletakkan barang dan mulai turun ke lobby sekolah. Setelah itu kami menaiki kendaraan umum untuk menuju Jalan Braga. Apakah kalian tahu Jalan Braga? kalau belum aku akan menceritakan sedikit tentang itu.
Jalan Braga (aksara Sunda: ᮏᮜᮔ᮪ ᮘᮢᮌ, tetapi di papan nama jalan tertulis ᮏ᮪ᮜ᮪ ᮘᮢᮌ) adalah nama sebuah jalan utama di kota Bandung, Indonesia. Nama jalan ini cukup dikenal sejak masa pemerintahan Hindia Belanda. (Sumber Wikipedia)
Nah aku harap kalian tahu dan bisa menerima sedikit penjelasanku tentang jalan ini ya!
Sesampainya di Jalan Braga kami diminta untuk mengamati apa yang ada disana. Aku dan Kak Harland sebagai perwakilan sekolah mencoba mengamati sekitar jalan.
Di Jalan Braga kita akan menemui banyak sekali toko. Mulai dari toko souvenir sampai makanan tradisional juga ada.Namun mataku tak berpaling dari sebuah restoran di ujung jalan. Restoran kecil dengan nuansa jepang yang menjual ramen. Kami pun menyusuri masuk ke toko untuk mengamati apa yang ada di dalamnya. Kami diizinkan masuk ke dapur pembuatan ramen untuk mengidentifikasi bahan apa saja yang digunakan didalam ramen. Pemilik resto itu sangat baik dan ramah, namanya Oma Sena. Meskipun sudah berusia cukup tua namun Oma Sena masih aktif bekerja.
Sejak kecil memang sudah diajarkan untuk berdagang. Oleh sebab itu Oma tidak merasa keberatan dengan berdagang.Kami juga mengamati bahan-bahan yang bisa digunakan untuk laporan hasil pengamatan. Kak Harland meneteskan air dan minyak didalam wadah yang sama. Apa yang terjadi? Ya! air dan minyak tidak bisa bersatu.
"Kak, mengapa air dan minyak tidak bisa bersatu?" tanyaku.
"Pertanyaan yang bagus dek, air dan minyak tidak bisa bercampur karena sifat molekulnya yang berbeda. Namun demikian, terdapat zat yang ternyata dapat menyatukan keduanya, ialah zat emulgator," jawab Kak Harland.
"Kamu tau tidak contoh lain air dan minyak seperti di kehidupan nyatamu?" tanya Kak Harland.
Degg... pertanyaan ini membuatku berfikir jauh lebih keras.
"Mungkin kalo boleh dibilang seperti Sorai Nadin Amizah kan ka?"jawabku.
"Benar!, Setidaknya mungkin akhirnya tak jadi satu, namun bersorai pernah bertemu. Pertemuan juga bisa membuat memori yang indah loh. Seperti, jika dek Aycel punya sahabat jauh terus ga bisa jadi satu kota namun bertemu selama 1 menit saja pasti bisa melepas rindu dek Aycel. Iyakan?" ujar Kak Harland.
Akupun mengangguk dan kamipun melanjutkan perjalanan balik ke sekolah HalleyrsSesampainya di sekolah kami diajak masuk ke ruang pembelajaran. Di sana kami di beri sebotol air dan alat tulis. Kami diberi waktu untuk menghitung volume air tersebut. Setelah selesai menghitung volume air kami memiliki waktu istirahat untuk membaca buku sekitar 10 menit. Saat aku lagi asyik membaca tiba-tiba Kak Harland membawa sebotol air entah dari mana dan mempercikannya ke aku.
"Aycel, air ini bisa membuat hilang perasaan kesal atau marah loh," ujar Kak Harland sambil tertawa."APASIH KAK! Engga hilang tuh perasaannya huh," ujarku dengan kesal.
"Hahaha jelaslah air ini gagal menghilangkan perasaan kesal atau marah dikamu, orang ini air biasa. Maaf ya cel hahaha," ucap Kak Harland.
"Iya kaa, wkwk pasti Kak Harland gabut," jawabku.
"Tau aja kamu Cel," ujar Kak Harland sambil meninggalkan ruangan.
Tak terasa hari sudah sore kamipun diminta masuk ke Asrama untuk istirahat. Aku kebetulan satu kamar dengan Kak Asha, Kak Arraya dan Cleo. Kebetulan Kak Arraya adalah teman SD Kak Harland jadi bisa dibilang sudah lumayan akrab. Karena kami merasa lapar kamipun menawarkan Seblak ke anak olimpiade lainnya.
"Harland mau seblak ga? Caestar? Rahmael? Mau ga?"tanya Kak Arraya.
"Boleh Ra, 1 aja buat bertiga," jawab Kak Harland.
"Dih, yaudah serah," tambah Kak Arraya.
20 menit kemudian, akhirnya seblak yang kami pesan pun tiba. Tanpa disangka sangka ternyata porsinya besar sekali dan kita tidak mungkin menghabiskannya.
"Udh dek,kalo ga habis kasi ke kita aja, kita siap habiskann!!" ujar Kak Harland.
"Iya dek Aycel, dek Cleo bisa dibagi di piring nnti biar dimakan sama kakak"nya," ujar Kak Arraya.
"Iya kak," jawab ku.
Sebelum kami makan akhirnya kami bagi di sebuah piring dan kami berikan ke kakak" yang lain. Setelah itu kamipun makan seblak bersama.
Sesekali aku memperhatikan cara makan Kak Harland yang seperti tidak memiliki rasa kenyang itu...
Setelah makan selesai, Kak Arraya dan Kak Harland sebagai perwakilan sekolah masing-masing mengambil kertas buffalo di ruang TU sekolah untuk kegiatan esok.
Setelah kegiatan hari ini selesai kamipun pergi ke kamar masing-masing dan tidur.
Aku beranjak ke balkon memandangi langit yang diterangi bulan dan bertabur bintang di atasnya. Aku melihat Kak Harland yang sedang menulis laporan hasil pengamatan.
"Kak, tau ngga selain minyak dan air apalagi yang tidak bisa menyatu?" tanyaku.
"Air dan api," jawab Kak Harland.
"Benarr!! Wahh kakak hebatt!!" sorak ku.
"Hahhaa jelass!! Nah gitu dong kamu harus punya banyak pengetahuan kalo mau buat laporan kaya gini wkkw," ujar Kak Harland
Setelah itu kamipun kembali untuk tidur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kue Pastry
Teen FictionHalo teman-teman. Ayo kumpul sini yang suka baca fiksi tentang motivasi,achievement,persahabatan dan petualangan. Ayo tunggu petualangan Aycel dan teman-teman di dunia kue pastry🙇🏻♀️🧚♀️