بسم الله الرحمن الرحيم
.
.
.
.🪷🪷
Pukul 02.00 wib, aira terbangun dari tidurnya ingin minum air putih namun gelas di atas nakas kosong, Aira bangkit dari ranjang dan pergi keluar kamar berjalan menuju dapur.
Sesampainya di dapur Aira membuka kulkas, dan mengambil motor air putih dingin lalu menuangkan nya ke dalam gelas lalu meminumnya.
Aira menyimpan kembali botol di dalam kulkas dan menutup pintu kulkas, "Aira mumpung kamu disini cuci itu piring ya. Yang bersih, jangan lupa nyapu dan pel" ucap Bu pari yang tiba-tiba datang.
Membuat Aira menoleh, "tapi ibu ini baru pukul 02.00 pagi" ucap Aira.
Bu pari menatap Aira, "kamu harus melakukan apa yang saya suruh Aira, awas saja kalo tidak di kerjakan" ancam Bu pari lalu pergi.
Aira melihat kepergian Bu pari, lalu melihat piring kotor, Aira langsung mencuci piringnya. "Ya Allah ngantuk banget" gumam Aira masih mencuci piring.
Sedangkan Lettu Arsen masih tertidur nyenyak belum menyadari bahwa Aira tidak ada di sampingnya. Sedangkan Aira setelah mencuci piring langsung menyapu semua penjuru rumah bagian dalam.
Sesekali Aira istirahat dan melanjutkan menggepel lantai, Aira menahan rasa kantuknya dan lelahnya. "Semangat Aira" gumamnya pelan menyemangati diri sendiri.
Sesekali Aira menguap, sekitar 1 jam Aira baru selesai menggepel lantai Aira beristirahat sejenak duduk di kursi tanpa sadar Aira tertidur di sofa.
Tanpa Aira sadari Bu pari mengawasi dirinya, "Setidaknya jika tidak bisa membuat kamu menderita di pagi hari kamu bisa saya buat menderita malam hari" gumam Bu Pari tersenyum senang lalu pergi masuk kedalam kamar.
Allahuakbar...
Allahuakbar...
Adzan subuh sudah berkumandang, namun Aira masih terlelap tidur dengan kain pel di sampingnya Lettu Arsen terbangun dari tidurnya.
Membuka matanya "sayang, ayo bangun kita sho-" ucap Lettu Arsen terhenti saat melihat Aira tidak berada di sampingnya membuat Lettu Arsen terkejut, kemana perginya Aira fikir Lettu Arsen.
"Kemana Aira?" Gumamnya lalu bangkit dari ranjang dan mengetuk pintu kamar mandi "sayang kamu di dalam?" Lanjutnya namun tidak aja jawaban.
Lettu Arsen membuka pintu kamar mandi namun tidak ada orang, "Aira sayang!" Panggil Lettu Arsen keluar kamar membuat pak Qayis dan Bu pari keluar kamar.
"Ada apa Arsen kenapa berteriak?" Tanya pak Qayis.
"Aira nggak ada di kamar ayah" ucap Lettu Arsen panik.
"Nyusahin banget tiba-tiba hilang" ucap Bu Pari pura-pura tidak tahu padahal dirinya tahu.
Lettu Arsen berjalan kearah ruang keluarga melihat Aira yang tertidur sambil duduk, kain pel di sampingnya "Aira" ucap Lettu Arsen pelan.
Lettu Arsen menghampiri Aira, bertekuk lutut di hadapan Aira "sayang" ucap Lettu Arsen lembut membelai pipi wanitanya dengan penuh kasih sayang berniat membangunkan.
Aira terbangun membuka matanya melihat wajah tampan suaminya yang berada di hadapannya "mas" ucap Aira pelan lalu mengucek matanya.
"Kamu ngapain disini sayang, kamu habis menggepel lantai?" Tanya Lettu Arsen.
Aira menganggukkan kepalanya, "iya mas, tadi aku mau ambil minum udah itu ibu nyuruh aku cuci piring, sapu, dan menggepel jadi aku lakukan apa yang disuruh ibu" ucap Aira.
![](https://img.wattpad.com/cover/379384058-288-k110994.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Garis Takdir {On Going}
Teen Fiction"Aku memang menikah dengan anaknya, tapi Aku bukan menantu yang diinginkan oleh ibunya." Ucap Aira. Aira Zahra Nadira Al-Fatih, anak dari Ghani Hanan Al-Fatih dan Radha Rahmah Admaja itu berusia 19 tahun, baru lulus SMA dan lanjut kuliah, Sedang kul...