🤍 Garis Takdir 08.

188 12 16
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم
.
.
.
.

🪷🪷

Adzan subuh berkumandang kedua pasangan suami dan istri itu terbangun dari tidurnya, Aira mengerjapkan matanya beberapa kali melihat langit-langit kamar.

"Aku dimana?" Gumamnya lalu menoleh kearah kanan nya, ada Lettu Arsen yang sudah terbangun dan menatap Aira.
"Aaaaaaaaakkkkhhh" teriak Aira terkejut, membuat Lettu Arsen juga ikut terkejut.

Gudubrak!

Aira yang langsung terjatuh dari ranjang, karena terkejut pun menahan sakit di pantatnya "kenapa Lettu Arsen tidur bareng Aira?" Tanya Aira.

"Kamu lupa? Kita sudah menikah kemarin. Sayang" ucap Lettu Arsen bangkit dari tidurannya dan mengendong Aira mendudukan Aira di pangkuannya dengan posisi miring setelah Lettu Arsen duduk di ranjang.

Aira terdiam sejenak, dia lupa bahwa dia sudah menikah, dan Aira hanya tersenyum sambil cengengesan "iya, lupa" ucap Aira jujur.

"Dasar" ucap Lettu Arsen mencolek hidung Aira. "Yaudah kita wudhu untuk melaksanakan sholat subuh" titah Lettu Arsen Aira menganggukan kepalanya dan berdiri dari pangkuan Lettu Arsen dan langsung lari masuk kamar mandi.

Aira memegang dadanya yang naik turun, pipinya bersemu merah karena degdegan saat bersama Lettu Arsen atas sikapnya pagi ini.

Aira tersenyum dan langsung mengambil air wudhu, Lettu Arsen berguling-guling diatas ranjang karena salah tingkah dengan sikapnya sendiri tadi pada Aira. "Oh ya Allah indahnya pagi ini" gumamnya.

Aira keluar dari kamar mandi, melihat Lettu Arsen "mas, aku udah selesai wudhu kamu kenapa guling-guling di atas ranjang?" Tanya Aira.

Lettu Arsen terdiam sejenak "tidak apa saya hanya pegal jadi guling-guling" ucap Lettu Arsen langsung masuk kedalam kamar mandi untuk berwudhu.

Aira tersenyum saat melihat dua sajadah sudah ada diatas lantai dan dengan sarung dan mukena. Aira memakai mukena. Tak lama Lettu Arsen datang dan langsung memakai peci dan sarung.

Keduanya melaksanakan shalat subuh berdua, dengan Aira yang sholat di imami oleh Lettu Arsen. Dan Aira sebagai seorang makmum.

Setelah selesai sholat subuh, Aira dan Lettu Arsen muroja'ah bersama sesekali Lettu Arsen tersenyum saat mendengar suara merdu Aira yang sedang muroja'ah.

Setelah muroja'ah selesai, Aira tersenyum manis dan menundukkan pandangannya karena Lettu Arsen yang terus memandangi dirinya.

"AIRA!" Teriak Bu pari di dalam rumah, membuat Lettu Arsen dan Aira mendengar teriakan Bu pari. Tanpa fikir panjang Aira melepaskan mukenanya membereskannya langsung keluar kamar dan melihat Bu pari.

"Ayo bersih-bersih rumah sekarang!" Titah Bu Pari.

Aira terdiam sejenak dan menganggukkan kepalanya "baik, Bu." Aira hendak pergi namun tangannya di tahan Lettu Arsen.

"Tidak, Aira tidak akan kemana-mana Bu, Bu. Di rumah sudah ada pembantu dirumah ini lagi pula Aira menantu di rumah ini Bu" ucap Lettu Arsen.

Garis Takdir {On Going}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang