🤍 Garis Takdir 18.

27 8 20
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم
.
.
.
.

🪷🪷

Aira sedang duduk di sofa dalam kamar sambil menonton televisi bersama Lettu Arsen, Aira memeluk Lettu Arsen sambil nonton film action.

Namun Aira tidak terlalu fokus dengan flm actionnya, Aira memikirkan ucapan ibu mertuanya kepada dirinya yang mengucapkan sumpah serapah kepadanya.

Jauh di lubuk hati Aira, Aira takut jika sumpah serapah yang ibu mertuanya ucapkan akan menjadi kenyataan. Aira memejamkan matanya sejenak.

"Ya Allah apa ucapan ibu akan jadi sebuah kenyataan kalo aku tidak akan bisa hamil anak dari Lettu Arsen, dan aku akan celaka." batin Aira.

"Sayang bagus ya flm nya, mas suka." Ucap Lettu Arsen pada Aira matanya fokus menonton.

"Iya seru aku juga suka" Aira menganggukkan kepalanya.

Lettu Arsen mengecup puncak kepala Aira penuh kasih sayang, Aira memejamkan matanya merasakan kecupan Lettu Arsen di puncak kepalanya.

"Mas jangan kemana-mana ya" ucap Aira, "aku mau berduaan" lanjutnya.

"Hari ini mas emang ngga kemana-mana tapi besok mas kembali tugas" ucap Lettu Arsen.

"Iya mas" ucap Aira cemberut, Lettu Arsen melepaskan pelukannya.

"Kenapa sih hmm cemberut aja" tanya Lettu Arsen mencubit pipi Aira lembut.

"Mas aku kangen banget sama kamu, banget-banget malah kangen nya tapi kamu malah ninggalin aku" ucap Aira masih cemberut.

"Loh, kan mas kerja buat kamu cantik" ucap Lettu Arsen, "kamu nyesel nikah sama mas, hmm?" Tanyanya.

"Eh, enggak gitu. Aku nggak nyesel aku kan anaknya suka di manja sama kamu, tapi kamunya tugas. Aku nggak terbiasa di tinggalin tapi nggak apa-apa mungkin nanti terbiasa" ucap Aira.

Lettu Arsen tersenyum, "Semangat cinta" ucap Lettu Arsen mengecup pipi Aira membuat Aira tersenyum senang.

"Aku mau ice cream." Pinta Aira.

"Boleh, ambil di kulkas yang banyak" titah Lettu Arsen.

Aira tersenyum senang dan pergi langsung kedapur untuk mengambil ice cream yang ada di dalam kulkas, tidak lama Aira kembali ke kamar sambil membawa dua ice cream.

Melihat kearah Lettu Arsen yang sudah berada diatas ranjang dengan televisi yang sudah dimatikan dan sekarang sedang main game di handphone miliknya.

Aira naik keatas ranjang, "mas" panggil Aira sambil memakan ice cream, Lettu Arsen menjeda game nya lalu melihat kearah Aira.

"Sini, bersandar di dada mas," titah Lettu Arsen Aira tersenyum senang dan duduk membelakangi Lettu Arsen menyandarkan punggungnya di dada bidang suaminya sambil makan ice cream dan Lettu Arsen kembali memainkan game di ponselnya mengunakan kedua jari tangannya.

Aira makan ice cream sambil melihat game yang di mainkan Lettu Arsen, "ayo mas kalahin! Tembak!" Seru Aira, membuat Lettu Arsen terkekeh.

"Yeaaaay menang!" Seru Aira saat Lettu Arsen sudah menang, Lettu Arsen mematikan ponselnya dan menyalakan tv si kembar botak.

"Mas tahu aja aku suka kembar botak" Aira terkekeh dan menyuapi Lettu Arsen ice cream dan Lettu Arsen langsung memakan ice cream nya.

Lettu Arsen memeluk Aira dari belakang menekan pinggang Aira membuat Aira tersenyum, "diem tangannya nakal" ucap Aira memukul tangan Lettu Arsen yang nakal.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 11 hours ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Garis Takdir {On Going}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang