39

75 7 0
                                    

M/n pun kembali dia dan tidak menangis lagi sebenarnya berpikir cara minta maaf dengan aqua juga berpikir dia juga yang salah.

"Minta maaflah dengan aqua ya..wajar dia tegas pada mu karena dia sangat khawatir dan cemas m/n."-kata ai sambil menepuk pelan pundak m/n

"Baiklah,aku akan berusaha."-kata m/n ai senang mendengarnya dia pun izin pergi karena orang rumah takut mencarinya

"cepat sembuh ya oh iya!aku teringat sesuatu!"-kata ai tersenyum tipis dan teringat sesuatu hm,kira kira apa itu ya?

M/n hanya bingung dan juga bertanya.
"Apa itu?"-tanya m/n

seakan ai menyembunyikan sesuatu dia lalu berkata "rahasia!"-ucap ai lalu pergi,m/n hanya smirk saja melihatnya.

M/n juga berpikir malam tadi dia susah tidur karena banyak pikiran pikirnya,tapi dia juga
bingung dan juga enggan untuk minta maaf ke aqua

Soalnya dia kadang membuat kakakknya itu tepuk dahi dan juga marah,m/n malu sekali rasanya kerjaannya hanya mancing emosi.

"Minta maaf tidak ya..tapi dia juga salah."-kata m/n sambil berpikir dia tidak ingin dikira salah tapi berapa kali mereka bertengkar lalu minta maaf.

Dan datanglah seseorang,panjang umur
Baru m/n pikirkan tadi cara minta maaf dengan aqua dan aqua sendiri dia datang.

Dia menjenguk m/n?

M/n masih teringat kata katanya walau kadang selalu benar dianggap aqua tapi sakitnya dia kena mental karena ucapan aqua mengatainya tidak pengertian,keras kepala dan egois memang pada dasarnya hari itu mendesak

Hening lagi m/n tidak mau berkata duluan begitu juga aqua keduanya tidak mau bertatapan hanya menunduk yg mereka bisa

Mereka ingin minta maaf,tapi sadar juga itu salah nya masing masing

"Kau duluan."-ucap aqua duluan m/n menatap nya heran.

"Hah?"-kata m/n alisnya bertaut serasa lalu dia ragu ragu

"Kau saja."-kata m/n lalu menoleh ke arah lain

"Kau."-kata aqua lagi lalu menatap m/n

"Kau!!"-ucap m/n teriak tentu saja aqua kaget dengan cepat m/n menutup mulutnya

"Baiklah,aku saja."-kata m/n dia menatap muka aqua lalu menundukkan wajahnya.

"A-aku..mengambil resiko itu karena kupikir itu cara terbaik,aku tidak ingin aqua kenapa kenapa dan juga kana bisa khawatir padamu."-kata m/n menjelaskan aqua peahan mengangkat sedikit wajahnya.

"Aku memang nekat karena aku peduli dengan m/n lupakan kata kataku yg kemarin menyakiti perasannmu m/n."-ucap aqua m/n hanya cuek dan menoleh ke jendela dengan muka dinginnya.

"aku berucap seperti itu karena- kau satu satunya adikku walau kadang menyebalkan..tapi kau hari itu pernah merawatku saat aku demam,dan juga menghiburku,aku tidak tahu harus berterimakasih kepadamu dengan cara apa."-ucapnya m/n tidak melihatnya masih diam.

"karena kau..banyak membantuku m/n aku kira mempunyai adik yg tidak bisa membantuku,ternyata aku salah."-kata aqua lagi m/n tentu saja diam dia seakan membisu.

'jadi..kau anggap aku beban begitu?'-batin m/n padahal di setiap chap jika dia tidak beritahu spoilernya mungkin tidak ketolong animenya.

"Aku memaafkannmu,kau seakan klarifikasi seolah orang yg menghujat artis."-kata m/n dengan muka sinis tapi beralih berganti matanya perlahan penuh air yg bercucuran.

'Kau memaafkannku atau tidak sebenarnya?'
Itulah yang ingin diucapkan aqua padahal ikhlas dia mengucapkan itu semua.

"A-aku,senang kau masih hidup aqua bahkan ai tahu apa yg kita lakukan itu dia..hanya tersenyum padahal hatinya sakit menerima kenyataan aku juga menyesal dan sadar apa yg harus ku jelaskan ke ai aku..sungguh bodoh."-kata m/n dia hanya menunduk lalu menangis lagi aqua kasihan melihatnya dia tak tega.

change the flow Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang