36

59 4 0
                                    

M/n juga berhenti menunggingkan senyum mengerikannya.helainya,ditiup angin dan menampilkan mata kanannya

Dia mengambil pisau milikknya aqua yang terjatuh tadi tanpa sadar dia mendekat ke arah hikaru beberapa langkah aqua tersadar m/n menyembunyikan tangan kanannya dengan pisau yg ia pegang erat.

Tanpa basa basi dan mengejutkan m/n dengan mata tatapan tajamnya mencekik leher orang di depannya Hikaru itu membuat aqua kaget seketika.

Krek.

"Agkhh!!!"-teriakknya mengerang kesakitan
Inikah kekejaman yg m/n maksud? Begitulah pikir aqua

"Sakit bukan?,seperti itulah rasanya para korban yang kau bunuh."-kata m/n perlahan dia berjalan pagar di depannya itu tercabut saking tidak kuat menahan berat badan  mereka.

Trek..

Dan sekarang mereka terjun ke laut
Aqua melototkan matanya dan cepat berlari terlihat m/n dan hikaru yg masih dicekik m/n itu beberapa detik lagi akan ke dasar laut.

"M/n!!!"-teriak aqua dia pun cepat menuruni sebuah gunung disana ada semacam pasir dan jalan agar bisa pergi ke sana.

"Aku harus cepat kesana."-kata aqua sambil berlari melewati semak semak dan hutan tidak terlalu lebat dan duri durinya.

Di dasar laut.

M/n pov

Aku masih bisa bernafas di dalam laut dan mengerahkan seluruh tenagaku tidak akan kubiarkan dia membunuh ai ataupun Ruby.

Seharusnya di chap ini aqua yg mati tewas aku tak ingin melihat kana menangis dan menamparnya.

Blup..

Hikaru atau ayah- malas menyebutnya dengan nama ayah dia mencekikku balik aku sempat tidak bisa bernafas dengan kesal dan kesusahan aku memegang pisau.

Brushh

'selamat tinggal'-batinnku berkata melemparkan kata kata terakhir walau sempat badannku terkena pagar besi dan rasanya sakit sekali.

Tsuk..

M/n pov end.

M/n berhasil menusukknya dengan pisau tepat di tengah badan dengan cepat m/n melempar pisau keluar dari laut.

Aqua pun sampai dia menghindar ada sebuah pisau yang hampir mengenainya dan kini terjatuh ke arah pasir.

"Apa itu barusan-"-kata aqua lalu melihat arah yg ada gelombang air dengan cepat dia pergi ke laut.

M/n tidak tahan lagi,tubuhnya sekarang ini lemah dan tidak berdaya sudah dicekik kena pagar besi dengan keras perutnya sama sekali belum ia isi dengan makanan.

"Hosh.."-hela nafas m/n di tengah laut jangan tanya ayahnya sudah menjauh darinya dan mati akibat dia bunuh dengan tangannya sendiri.

Perlahan air biru laut itu berubah menjadi air berwarna darah yg bercampur dengan laut m/n seketika sakit kepala lagi melihatnya perlahan pandangannya memburam.

"Aku mencintaimu,ai."-kata m/n sambil tersenyum tanpa dipaksakan dan yandere berhasil senyum tulus manik biru terangnya menatap atas laut,sedangkan dia tenggelam di tengah laut.

'maafkan aku jika anakkmu ini pertama kalinya membunuh seorang ayah,aku sakit hati dikatakan tidak waras dan geram kenapa dia polos sekali.'

'maafkan aku ya ai? Bukannya kau tidak ada perasaan dengan hikaru? Jika aku salah silahkan kau penjarakan aku karena aku baru saja membunuhnya.'

'kau bisa bilang aku 'pembunuh' pantas mati dan memaki maki diriku.'

'aku mencintaimu sekali lagi,aku berhasil tapi sepertinya aku akan mati.'

'ai..'

'kana.'

'ruby.'

'aqua...'

'pak presdir saitou.'

'miyako.'

Dia pun seperti melihat sosok gadis berambut putih yaitu tsukuyomi yang menangis dan sedih melihatnya.

Lalu menghilang.

M/n hampir tenggelam ke dasar laut dan menutup matanya tak sadarkan diri

Untungnya dengan cepat aqua menangkap tangan m/n dan membantunya.

"m/n!!!"-ucap aqua dengan berusaha dia menggendongnya karena tidak mampu memapahnya sebab kesulitan berenang  di laut.

Berusaha,dan akhirnya sampai di pinggir pantai aqua tadi sebelum ke laut dan menyelamatkan m/n dia melempar hpnya agar bisa meminta bantuan.

"Huft.."-hela nafas aqua dengan cepat mengambil hpnya dan menghubungi orang yg bisa menolongnya.

"Pak saitou san..cepatlah kesini."-ucap aqua berhasil menelepon pak presdir yang ditelepon awalnya heran.

"Kau dimana hoi!!!m/n tadi lari rumah sakit!!!"-kata pak saitou nyaring aqua menatap m/n Sedikit terkejut.

"Aku menemukannya-ceritanya panjang cepat tolong aku membawa m/n dia sekarang ini kritis."-kata aqua melihat m/n yg mukanya pucat dan membuatnya terkejut mata kanan m/n ada bekas sayat mana itu masih kering dan terkelupas mengeluarkan darah lalu aqua sigap dan mengirim lokasinya.

"Baiklah kau tunggu di sana!"-ucap pak saitou di telepon aqua mengangguk.

"Ha'i"-kata aqua lalu mengakhiri panggilan nya di hp dia berusaha menyadarkan m/n

"M/n,kau bisa mendengarku?m/n.."-kata aqua menepuk nepuk pipinya dan mendekat telinganya ke badannya,terdengar detak jantung nya cepat.

Aqua pun langsung berdiri dan juga menunduk sambil mengepal tangan kirinya

"M/n..kau payah,kau tidak usah begini juga."-kata aqua entah mengapa dia ingin menangis juga kesal ke arah m/n.

"Ta-tapi..kau berhasil membunuhnya bukan?"-kata aqua lagi tak tahan dia pun menangis perlahan dan mengelap dengan telapak tangannya.

"Hiks..sial,kau kadang membuatku naik darah,m/n.kau lihat sendiri kita berhasil tapi-
Kenapa kau menyuruhku untuk tidak mengambil resiko padahal kau sendiri nekat"-kata aqua

M/n melakukan itu semua karena ingin merombak dan merubah alur.Tak ingin melibatkan aqua karena m/n hanya ingin tewas seorang diri dan tidak melibatkan aqua.

Pak saitou pun datang walau memakan waktu yang lama hari mulai pagi matahari terbit dari timur. Dia juga tidak seorang diri
Ada taiki yg awalnya juga berniat untuk membantunya.

Aqua hanya terdiam seakan membisu dia tidak bisa berkata kata rasanya sulit tenggorokan rasanya tercekat untuk menjelaskan semua.

"Taiki bantu aku!!"
"Baik pak."

"Aqua..kau tidak papa?"-tanya akane yg juga ikut tadi aqua tidak menjawab justru menatap akane.

"Dia..membunuhnya sendiri dan menyuruhku untuk tidak mengambil resiko.tapi lihat dia.."-kata aqua akane pun lalu menatap m/n yg dibawa taiki dan pak saitou.

"Nanti saja bahas itu tenangkan dirimu aqua ayo kita ikuti mereka."-kata akane aqua hanya mengangguk pelan lalu mereka pun berjalan.

To be continued...


























change the flow Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang