Kisah Cheon Ma

Bab 55

Masyarakat Langit dan Bumi.

Dua orang berjalan berdampingan di jalan setapak yang dikelilingi tembok menuju bangunan utama.

Mereka adalah Raja Pedang Cerah Son Yun, salah satu dari delapan eksekutif Masyarakat Langit dan Bumi dan salah satu dari Lima Raja, dan peramal Jo Ui-gong.

Sambil berjalan, Jo Ui-gong berbicara seolah frustrasi.

“Aku seharusnya memberi tahu wakil pemimpin itu bahwa aku menerimanya sebagai muridku.”

Mendengar perkataannya, Raja Pedang Cerah Son Yun mendecak lidahnya dan menjawab,

“Tidak ada gunanya bahkan jika kau memberitahunya.”

“Mengapa demikian?”

“Pernahkah Anda melihat seorang pemimpin menarik kembali perintah yang sudah diberikannya?”

“…”

Mendengar kata-kata itu, peramal Jo Ui-gong tidak bisa membuka mulutnya.

Seperti yang dikatakan Son Yun, seorang pemimpin tidak pernah menarik kembali perintah yang sudah diberikan, dan kadang-kadang bahkan menghukum berat jika perintahnya tidak dapat dilaksanakan.

Mengingat hal itu, persuasi sepertinya tidak akan berhasil.

“Ck… Kupikir aku akhirnya menemukan orang yang berguna.”

“Apakah dia benar-benar berguna?”

Dialah orang pertama yang membaca buku rahasia terkutuk itu.

Berapa banyak orang yang meninggal saat mencoba membacanya?

Terlebih lagi, dia mempelajari ilmu pedang dari Garis Keturunan Bulan yang telah terputus seratus tahun yang lalu, namun mereka mengirim orang seperti itu ke Lembah Darah Mayat tanpa melihat wajahnya.

Ini adalah keputusan yang tidak dapat dimengerti, tidak peduli seberapa keras pemimpin melakukannya.

Lembah Darah Mayat adalah tempat di mana hampir 8 atau 9 dari 10 orang mati, meskipun masing-masing faksi mengirimkan beberapa orang yang berguna.

Tidak disebut dengan nama yang berarti mayat dan darah tanpa alasan.

“Aku harus meminta kepala lembah untuk melaporkannya sekarang. Aku tidak bisa membiarkan orang yang berharga itu mati seperti ini.”

Mendengar kata-kata itu, Son Yun menatap Jo Ui-gong dengan mata tertarik.

Dia tidak akan mengatakan hal ini kecuali dia benar-benar menyukainya.

Dia pun menganggap orang itu sebagai orang yang sia-sia.

Jika mereka membujuknya dengan baik dan menjadikannya sekutu atau mengekstrak teknik pedang dari pikirannya dan menghidupkan kembali Garis Keturunan Bulan, itu akan bagus, jadi mengapa tidak melakukan itu?

Mengapa mengirimnya ke Lembah Darah Mayat, yang bisa dianggap sebagai proses seleksi terburuk…

'Mungkinkah?'

Mata Raja Pedang Cerah Son Yun menyipit.

Mungkinkah alasan mengirimnya ke Lembah Darah Mayat adalah karena itu?

'Apakah mereka mencoba mengujinya?'

***

Lembah Darah Mayat.

“Waktu yang ditentukan adalah dua jam. Di air lembah, ada bola-bola besi yang bentuknya mirip dengan ini. Temukan dan datanglah ke pembakar dupa besar ini. Siapa pun yang gagal menemukannya akan mati.”