Limapuluhtiga

209 20 11
                                    

SELAMAT DATANG DI DUNIAKU.

Jangan Lupa vote dan Komen.







Selamat Membaca!

.

.

.

"Gue gak bermaksud buat bentak mamah" ujar Arun membuka suara.

Saat ini Bio dan Arun sedang berada di dalam kamar. Sedangkan Nita langsung memutuskan untuk pulang setelah pertengkaran tadi.

"Tapi yang gue liat kebalikannya" balas Bio dengan dingin.

"Lo liat dari awal?" tanya Arun.

"Gak perlu dari awal gue juga udah tahu, pasti lo penyebabnya" jawab Bio sambil terus menatap Arun tajam.

Jangan bingung. Bio sudah mengeluarkan sisi lain dalam hidupnya.

Arun tersenyum smirk, "gak heran, Pasti lo akan bilang begitu. Bahkan lo gak tanya dulu sama gue apa masalahnya" ujar Arun.

"Gak perlu, buang waktu!".

Arun mendengar nada tersebut langsung bangun dari duduknya yang bersila diatas tempat tidur. Setelah kakinya menginjak dilantai Arun langsung berjalan menuju lemari lalu mengambil sebuah koper berwarna hitam berukuran sedang.

"Gak usah pergi. Selesaiin dulu masalahnya" Bio menahan Arun yang akan memasukan baju kedalam koper.

Saat ini mereka sedang berada dikamar Arun, "gue ikut gimana penyelesian lo" balas Arun langsung di lanjutkan memasukan beberapa baju kedalam koper.

"Lo emang gak pernah menghargai gue sebagai suami ya Run!" Bio menaikan nada bicaranya.

"Salahkan? Denger ya Bio, mau gimanapun gue saat ini lo pasti akan tetap liatnya kesalahan dan kekurangan gue" jelas Arun.

"Gue gak cuma ngomongin yang sekarang. Tapi dari dulu, dari awal gue minta kesempatan buat memperbaiki semuanya. Gue berusaha tapi lo apa?" ucap Bio.

"Lo terlalu memaksakan" balas Arun.

Bio menggelengkan kepala sambil mengusap tengkuknya, "Lo gak pernah menghargai usaha gue. Lo egois Run!" tegas Bio.

Arun menarik resleting koper dan mengangkatnya untuk tegak berdiri, "lo orang baru di hidup gue. Lo gak tau seberapa keras kehidupan yang gue jalanin. Yang lo anggap gue egois itu bagi lo, tapi bagi gue itu hal yang memang seharusnya gue punya kenapa? Karena cuma gue yang mau kehidupan gue. Inget cuma gue Bi!" Jelas Arun tepat dihadapan Bio.

"Kenapa lo terima perjodohannya? Kenapa lo gak pilih orang lain? Kenapa harus gue, bangsat!" teriak Bio.

Arun sedikit memundurkan wajahnya dengan mata tertutup karena mendengar teriakan Bio dengan volume yang sangat kuat saat ini.

"Lagi-lagi lo gak tahu gue" balas Arun dengan santai.

Bio langsung mencengkram kedua bahu Arun, "APA? APA YANG GUE GAK TAU?!" teriak Bio sambil mengguncangkan bahu Arun.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 04 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Aku yang jatuh CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang