Enam

1.1K 28 1
                                        

Selamat datang di dunia ku!!

Jangan lupa vote dan komen.

Selamat membaca!

.
.
.






Hari ini suasana di cafe sedikit berbeda. Setelah kejadian pemecatan yang terjadi pada Arun kemarin, pak Broto beserta anak ke duanya yaitu Ilham datang ke Bandung.

Saat ini pak Broto sedang memandang Bio yang duduk sambil tertunduk, sedangkan Ilham, Dimas, Erik serta Akbar masih berdiri menyaksikan itu semua.

"Jangan mentang-mentang kamu bos, kamu bisa ngelakuin apa yang kamu mau ya!" ujar Broto, sang ayah.

"Bio cuma gertak dia aja" sahut Bio.

"Dengan cara kamu pecat dia, gitu?"

Bio hanya bisa terdiam, tidak mampu mengeluarkan kata apapun.

Setelah Dimas mendengar cerita tentang kejadian kemarin dari Akbar. Dimas langsung menghubungi Ilham, awalnya Dimas hanya meminta untuk Arun supaya bisa bekerja kembali di cafe. Namun tanpa Dimas sangka pak Broto ikut dalam permasalahan ini.

"Kenapa bisa pak Broto sampe tau pak?" tanya Dimas sambil berbisik ke arah Ilham.

"Gak sengaja denger pembicaraan kita di telpon waktu itu" ujar Ilham pelan.

Dimas menghembuskan napasnya pelan, namun dengan gerakan tubuh yang tidak nyaman.

"Sekarang papah gak mau tau, kamu harus minta maaf sama Arun" ujar pak Broto.

"Hah? Kenapa harus minta maaf segala sih pah?" tanya Bio.

Broto menatap Bio dengan kerutan di keningnya, "Lagian kemaren emang kerjaan dia gak bener, terus tiba-tiba minta izin pulang. Apa coba kayak gitu namanya kalo bukan gak profesional?" lanjut Bio.

"Maaf pak, sebenarnya kemaren Arun izin pulang karna nenek Salma masuk rumah sakit" ucap Akbar.

"Nenek Salma sakit? Sakit apa?" tanya Erik pada Akbar.

"Saya juga belum tau bang, soalnya mereka masih di rumah sakit. Kalo gak salah nanti sore mereka baru pulang" jelas Akbar.

"Pantesan dia panik banget. Pasti dia takut terjadi sesuatu sama neneknya" ujar Erik.

Bio yang mendengar penjelasan Akbar langsung menatapnya, "Sore nanti kamu harus ikut papah ke rumah Arun" ucap pak Broto tegas.

Setelah itu, pak Broto langsung pergi dari hadapan Bio, "Tapi pah? Pah?" Bio berusaha memanggil sang ayah yang mulai menjauh.

"Ikutin aja bro, lo tau sendirikan sifat papah gimana" ujar Ilham sambil menepuk pundak Bio lalu berjalan mengikuti sang ayah.

Bio mengacak rambutnya dengan kasar lalu pergi. Tersisa Dimas, Erik serta Akbar disana.

"Gue tau nih, lo kan yang lapor ke pak Broto?" tunjuk Erik pada Dimas.

Dimas mengusap-usap tengkuknya, "Gue gak bilang ke pak Broto, cuma ke pak Ilham. Tapi gue juga gak tau kalau ternyata pak Broto denger semuanya, jadi lah dia disini" jelas Dimas.

Aku yang jatuh CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang