sixteen

154 18 0
                                    

Vincent terbangun. Ia ingat bahwa dirinya mempunyai janji sebelumnya. Ia segera bangkit untuk bersiap.

" suami?? "

Charles masih mengantuk. Dirinya merasakan pergerakan vincent yang mencoba berangkat dari kasurnya. Karena itu dengan setengah kesadaran nya, mencoba menarik tangan suaminya untuk kembali berbaring bersamanya

" tinggal lah lebih lama "

" ... "

Vincent menurutinya. Sedikit terkejut ketika charles memeluk nya. Mata nya tertuju pada rambut charles, ia perlahan memainkan rambut charles tanpa mencoba membangunkan nya.

Vincent melihat charles tersenyum. Entah apa yang membuat istrinya tersenyum di dalam mimpi nya.

Vincent menundukkan kepalanya untuk memberi ciuman di dahi istrinya.

" ... "

Wajah nya terasa panas! Charles malu dengan apa yang ia lakukan sebelumnya.

" nyonya, sarapan telah siap "

Charles keluar setelah membersihkan dirinya. Tapi..., ia sama sekali tak bisa menutupi bekas cinta nya semalam. Bahkan saat melihat dirinya sendiri di cermin ia berencana ingin mengurung diri dikamarnya seharian.

Para pekerja di dalam rumah itu mulai bergossip tentang betapa romantis nya tuan mereka.

" ... "

Charles mencoba untuk menghiraukan nya. Di meja makan ini hanya ada dirinya sendiri, vincent sama sekali tak terlihat duduk di meja makan. Menyadari itu, mary segera menghampiri tuan nya.

" tuan duke berpesan bahwa ia akan pergi selama beberapa hari. "

" ... "

Ini tentu bukan yang pertama kalinya. Tapi kenapa rasanya agak berbeda? Charles menghela nafas. Setidak nya ia berharap vincent memberitahu nya secara langsung.

" mary, siapkan kereta. Hari ini aku ingin berkunjung ke rumah orang tuaku."

.

.

.

Di lain sisi, vincent terlihat duduk disebuah taman di dalam sebuah rumah kaca. Tempat nya begitu indah, mungkin ia harus membuatkan satu untuk istrinya.

Seorang pelayan datang bersama tuan rumah. Ia terlihat sudah memasuki usia kepala lima.

" selamat siang tuan vincent " Vincent hanya mengangguk.

Setelah anggukan itu, tuan rumah itu ikut duduk berhadapan dengan vincent. Pelayan nya menyajikan secangkir teh diatas meja kecil.

" sebelum itu, perkanalkan saya Viscount Jayde Bailey. Saya senang anda ingin berkunjung ke sini setelah melewati batas kerajaan Aetheria, masuk ke dalam wilayah kekuasaan kerajaan Eldoria. "

Tuan Jayde mengeluarkan sebuah batu mana. Vincent sedikit terkejut ketika batu itu mengeluarkan aura mana yang kuat yang sama persis seperti miliknya.

Batu mana, itu adalah alat untuk menyimpan mana. Biasa digunakan di sebuah pertarungan untuk menyimpan energi lebih dan akan di hancurkan ketika di perlukan.

Vincent tak pernah merasa mengisi sebuah batu mana. Ia menatap ke arah tuan jayde dengan tatapan curiga.

" tidak perlu menatap saya begitu, tuan ini dengan senang hati menjelaskan. ini merupakan batu mana peninggalan turun menurun. Kami sebagai pewaris nya di tugaskan untuk mencari pemilik dari batu mana tersebut

SUAMI KU BERUBAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang