Pagi itu, langit Hogwarts terlihat lebih kelabu dari biasanya. Meski angin bertiup lembut, suasana di dalam istana terasa jauh lebih berat daripada yang seharusnya. Harry berjalan cepat melalui lorong-lorong kastil, pikirannya penuh dengan keputusan besar yang akan ia ambil. Setiap langkahnya terasa seperti beban yang semakin menambah berat di pundaknya. Tapi ia tahu, tak ada lagi jalan mundur. Ginny harus diselamatkan, apapun risikonya.
Harry telah memutuskan untuk menggunakan buku yang ia temukan di perpustakaan. Buku itu memberikan petunjuk tentang bagaimana memanfaatkan kekuatan perjalanan waktu, namun hanya sedikit informasi yang bisa ia pahami tanpa bantuan lebih lanjut. Dalam hatinya, Harry tahu bahwa ia membutuhkan seseorang yang benar-benar mengerti tentang dunia sihir, seseorang yang bisa membantunya menavigasi bahaya yang mungkin timbul.
Hermione sudah memberinya peringatan takdir bukanlah sesuatu yang bisa dimanipulasi tanpa konsekuensi yang tak terbayangkan. Namun, meskipun nasihat itu berputar-putar dalam pikirannya, Harry tetap merasa bahwa ia tak punya pilihan lain. Jika ia tidak mencoba, maka segala sesuatu yang ia perjuangkan selama ini akan sia-sia.
Harry memasuki ruang kantor Profesor McGonagall, yang tampak tak terduga kosong. Ia berdiri sejenak di ambang pintu, berpikir apakah ia sudah siap untuk berbicara tentang rencananya. Namun, saat pintu terbuka, ia melihat sosok yang ia harapkan.
"Harry," suara Profesor McGonagall terdengar tegas, meskipun ada kehangatan di matanya saat melihat muridnya. "Ada yang ingin kamu bicarakan?"
"Profesor," kata Harry, sedikit ragu, namun ia tahu ini adalah langkah pertama yang harus ia ambil. "Aku membutuhkan bantuanmu."
Profesor McGonagall mengangkat alisnya, lalu menunjuk kursi di hadapannya. "Tentu. Duduklah, Harry. Apa yang membawamu kemari?"
Harry duduk dengan hati-hati, tangannya mengeratkan genggaman pada buku Perjalanan Waktu dan Kekuasaan yang Terpendam yang ia bawa. Ia meletakkannya di atas meja. "Aku menemukan ini di perpustakaan, Profesor. Ini menjelaskan tentang perjalanan waktu. Aku berpikir... aku bisa kembali ke masa lalu untuk menyelamatkan Ginny."
Wajah Profesor McGonagall berubah serius seketika. Ia memandang buku itu dengan ekspresi yang sulit diartikan. "Perjalanan waktu?" ia mengulang perlahan. "Harry, kamu tahu betul tentang konsekuensi yang bisa muncul dari mencoba merubah takdir, kan?"
Harry mengangguk. "Aku tahu, Profesor. Aku tahu risikonya. Tapi ini satu-satunya cara aku bisa menyelamatkan Ginny. Aku tidak bisa hidup tanpa dia."
Profesor McGonagall menghela napas panjang, lalu menatap Harry dengan tatapan penuh perhatian. "Kehilangan seseorang yang kita cintai adalah beban yang berat, Harry. Tetapi perjalanan waktu bukanlah solusi untuk rasa sakit itu. Takdir bukan sesuatu yang bisa kita ubah dengan mudah."
Harry menunduk, merasakan sakit di dadanya. Namun, ia mengangkat kepala dan menatap mata Profesor McGonagall dengan penuh tekad. "Aku harus mencoba, Profesor. Aku tidak bisa hanya duduk diam dan membiarkan Ginny hilang begitu saja."
McGonagall terdiam sejenak, mempertimbangkan kata-kata Harry. Tak lama kemudian, ia menghela napas lagi dan membuka buku itu dengan hati-hati. "Kalau kamu benar-benar memutuskan untuk melakukannya, maka kamu harus mempersiapkan dirimu dengan sangat hati-hati. Buku ini bukan sumber yang bisa dianggap enteng. Banyak hal yang perlu kamu pelajari sebelum melangkah ke dunia yang tidak kamu kenal."
Harry merasakan campuran rasa takut dan harapan. Ini adalah satu-satunya kesempatan yang ia punya. "Apa yang harus aku lakukan?"
McGonagall mengamati buku itu dengan cermat, dan akhirnya mengangguk. "Pertama, kamu harus memahami bahwa meskipun kamu bisa kembali ke masa lalu, kamu hanya bisa mempengaruhi beberapa hal. Kamu tidak bisa mengubah semuanya tanpa menciptakan kerusakan yang lebih besar. Itu adalah hukum dasar perjalanan waktu."
Harry mengangguk, berusaha mencerna semua kata-kata Profesor McGonagall. "Jadi, aku hanya bisa menyelamatkan Ginny, tanpa mengubah terlalu banyak hal lainnya?"
"Begitulah," jawab McGonagall, "tapi tidak ada yang tahu pasti apa yang akan terjadi. Perjalanan waktu membawa risiko yang tak terduga. Kamu mungkin menyelamatkan Ginny, tapi ada kemungkinan dunia ini akan berubah lebih buruk darimu kira-kira."
Harry menggigit bibir, merasa berat dengan peringatan itu. Namun, tekadnya tetap tak tergoyahkan. "Aku akan siap dengan risikonya, Profesor."
McGonagall diam sejenak, lalu mengangguk pelan. "Baiklah. Kalau itu yang kamu pilih, maka kamu harus mempersiapkan diri sebaik mungkin. Kamu membutuhkan alat dan pengetahuan. Kamu akan membutuhkan bantuan. Jangan pernah berbuat gegabah, Harry. Jangan pernah menganggap enteng keputusan yang sedang kamu ambil."
Harry mengangguk dengan penuh keyakinan. "Aku tidak akan melakukannya sendirian. Aku akan meminta bantuan Hermione."
"Bagus," kata Profesor McGonagall sambil menutup buku itu. "Hermione adalah orang yang tepat. Tapi ingat, kamu harus berhati-hati. Tak ada yang tahu apa yang akan terjadi setelah kamu mengubah peristiwa masa lalu."
Harry berdiri dari kursinya, merasakan dorongan yang semakin kuat dalam dirinya untuk segera memulai perjalanan itu. "Terima kasih, Profesor. Aku akan berhati-hati."
Dengan itu, Harry meninggalkan ruang kantor Profesor McGonagall, pikirannya penuh dengan rencana. Ia tahu ini hanya awal dari perjalanan panjang yang penuh bahaya, tetapi ia tidak bisa mundur. Tidak lagi. Ginny harus diselamatkan. Tak peduli harga yang harus ia bayar.
Tbc
![](https://img.wattpad.com/cover/382519298-288-k225039.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Harry Potter Dan Mesin Waktu (Hinny)
FantasySetelah kehilangan Ginny Weasley dalam perang melawan Voldemort, Harry Potter terobsesi untuk mengubah takdir. Ia menemukan buku sihir kuno yang memungkinkan perjalanan waktu dan memutuskan untuk kembali ke masa lalu demi menyelamatkan Ginny. Namun...