Bab 19: Menjaga Takdir

14 5 0
                                    

Keesokan harinya, Harry merasa ada ketenangan baru dalam dirinya. Setiap langkah yang ia ambil di Hogwarts kini terasa lebih ringan, dan beban yang dulu menghantui pikirannya mulai mereda. Bersama Ginny, ia menemukan kebahagiaan yang tulus, tak lagi terganggu oleh rasa bersalah dan penyesalan. Namun, di balik semua ketenangan itu, Harry tahu ia harus menghadapi sesuatu yang terakhir sebelum benar-benar bisa hidup dalam damai.

Suatu malam, Harry menerima undangan dari Profesor McGonagall untuk datang ke kantornya. Ketika ia tiba, ia terkejut mendapati bukan hanya McGonagall yang menunggunya di sana, tetapi juga Hermione dan Ron.

"Ada sesuatu yang perlu kita bicarakan, Harry," ujar McGonagall dengan nada serius. "Hermione memberi tahu kami tentang keanehan dalam tingkah lakumu akhir-akhir ini, dan aku rasa kau berhak mengetahui sesuatu yang lebih dalam tentang takdir."

Harry menatap mereka dengan kebingungan, lalu ia duduk dan mendengarkan saat McGonagall mulai berbicara. "Ada satu hal yang harus kau ketahui, Harry. Perjalanan waktu, perubahan takdir, semua itu adalah seni sihir yang sangat berbahaya. Tak banyak penyihir yang pernah melakukannya, dan bahkan lebih sedikit yang kembali dengan selamat. Namun, kau telah berhasil melakukannya, dan ini bukan hanya tentang keberuntungan."

McGonagall melanjutkan, "Ada legenda kuno tentang ‘Penghuni Waktu’ penjaga yang menjaga keseimbangan dunia. Setiap kali seseorang mencoba mengubah takdir, mereka terlibat. Jika terlalu banyak perubahan terjadi, mereka akan menuntut balasan untuk menjaga keseimbangan dunia."

Harry terkejut mendengar hal ini. Ia merasa tubuhnya menegang, seolah peringatan itu bukan sekadar cerita belaka. Ron dan Hermione, yang duduk di sebelahnya, juga tampak cemas.

"Aku pikir mereka tak akan menuntut balasan dari seorang penyihir sepertimu, Harry," lanjut McGonagall, "tapi jika kau merasa telah membuat perubahan besar pada takdir, kau mungkin harus siap menghadapi konsekuensi."

Harry menatap ke luar jendela, melihat bayangan kastil Hogwarts yang disinari cahaya bulan. Pertemuan ini mengingatkannya pada semua peristiwa yang telah ia lalui. Ia sadar bahwa keputusannya mengubah takdir memang membawa dampak besar, tidak hanya bagi dirinya, tetapi mungkin juga bagi keseimbangan dunia.

Namun, di saat yang sama, ia tidak menyesali pilihannya. Kehadiran Ginny dalam hidupnya adalah segalanya. Ia tidak akan mengubah apa pun yang telah ia lakukan, meski itu berarti ia harus menghadapi Penghuni Waktu atau konsekuensi lainnya.

Dengan keberanian yang tersisa, Harry menatap McGonagall dan berkata, "Profesor, aku sudah memilih jalanku. Jika ada balasan atau konsekuensi yang harus kuhadapi, aku akan menerimanya."

McGonagall menatap Harry dengan bangga, lalu tersenyum tipis. "Kau adalah penyihir yang luar biasa, Harry. Keberanianmu adalah yang membuatmu berbeda. Dunia ini membutuhkan seseorang sepertimu."

Setelah pertemuan itu, Harry merasa ada kekuatan baru dalam dirinya. Ketakutan akan perubahan takdir mulai menghilang, digantikan oleh tekad untuk menjaga dunia tempat ia dan Ginny hidup. Meskipun ada ancaman dari Penghuni Waktu, ia tahu bahwa kebahagiaan ini adalah takdir yang layak untuk ia pertahankan.

Malam itu, ia bertemu Ginny di taman Hogwarts, di bawah sinar bintang yang berkilauan. Mereka duduk berdampingan, saling bergenggam tangan dalam keheningan yang nyaman. Ginny menatap Harry dengan pandangan penuh cinta, seolah memahami segala kekhawatiran yang masih tersisa di hatinya.

“Apa pun yang terjadi, Ginny,” ujar Harry pelan, “aku akan menjaga dunia ini untuk kita. Aku tak akan membiarkan siapa pun mengambilnya.”

Ginny tersenyum dan mengangguk. "Aku tahu kau akan melakukan apa pun, Harry. Dan aku akan selalu ada di sisimu."

Dalam keheningan malam itu, mereka berdua menyadari bahwa cinta mereka telah mengalahkan segala ketakutan dan kekhawatiran yang pernah ada. Mereka tahu bahwa apa pun yang akan terjadi di masa depan, mereka akan menghadapinya bersama.

Dan ketika mereka berdiri dan berjalan pulang ke kastil, Harry merasa bahwa takdir telah mengukir jalannya. Di masa depan yang penuh ketidakpastian, ia yakin bahwa selama ia memiliki Ginny di sisinya, tidak ada yang tidak mungkin untuk ia hadapi.

Tbc

Harry Potter Dan Mesin Waktu (Hinny) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang