Mengamati tubuh nya yang molek di depan kaca, Renata berlenggak lenggok hanya dengan menggunakan lingerie dan g-string berwarna merah menyala, dengan gairah besar yang tidak tertahankan. Diri nya suka sekali bercermin berpose seksi tidak sesuai dengan umur nya. Masa bodo dengan adab, yang Renata tahu ia memilik tubuh seksi menggoda serta dua payudara sintal, siapa yang akan mengira gadis cantik dengan perawakan seperti itu baru berusia 17 tahun...
segala puja puji Renata gaungkan, bahagia nya ia memiliki tubuh ini, cela tanpa cacat, menggoda bagi setiap insan yang melihat tubuh nya, Renata suka jika diri nya yang seksi ini di perhatian, gairahnya kian meningkat di setiap mata-mata nakal yang memperhatikan nya.
Saat ini keadaan rumah sedang sepi, orang tua nya sedang dalam perjalanan menuju swiss selama seminggu, momen seperti ini yang Renata tunggu, ia bisa berlenggang di seluruh ruangan dengan menggunakan pakaian yang tidak bisa menutup aset nya itu.
Kegiatan bercermin nya kian memanas, udara yang berada di sekitar Renata kian menipis. Renata tidak kuat, ia ingin segera menyentuh diri nya sendiri, di hadapan cermin ini. Renata menarik kursi meja belajar nya, duduk dengan menyiapkan diri senyaman mungkin dan mengambil handphone sebelum memulai aksi gila nya.
Kamera pada handphone Renata telah siap untuk digunakan, Renata menyandarkan tubuhnya, kemudian menaikkan kaki kanan pada pegangan kursi yang sedang ia duduki, terpampang jelas belahan vagina yang mulus tanpa bulu walau masih terhalang kain tipis transparan.
"Seksi banget gue" Ucap Renata sembari memperhatikan diri di depan cermin tidak lupa ia langsung mengabadikan lewat handphone milik nya lalu ia dengan sembarangan melempar handphone itu, Renata tidak peduli ia sudah tidak kuat lagi.
Jari - jari lentik Renata hinggap di belahan vagina nya yang mulai berkedut, "Ahh...." desahan halus terdengar ketika Renata mengusap lembut vagina nya.
"Ahh... enak banget" Renata menggeliat pelan ketika tempo usapan vagina nya bertambah.
Tidak tinggal diam, tangan kiri Renata saat ini sedang asik memilin puting payudara yang sudah tegak menantang siap untuk di hisap oleh siapapun yang melihat nya.
"Ah... ga kuat" Renata semakin belingsatan ketika jari tengah nya mulai bergerak liar mencari daging kecil yang mencuat dari belahan surga dunia itu.
Merasa tidak sabar Renata mengkat kaki kiri nya ke pegangan kursi sebelahnya, saat ini Renata mengangkang sempurna hanya tinggal menyisakan g-string yang sudah basah oleh cairan vagina.
"Eummm... Aahhh..." desahan Renata semakin keras terdengar, ia tidak peduli, rumah nya saat ini kosong jadi ia tidak perlu untuk menahan suara akibat ulah dari jari tangan nya sendiri.
Merasa terganggu Renata langsung melepas g-string yang ia gunakan tanpa melepas lingerie nya, "Mau kontoolll..." Racauan Renata semakin tidak terkendali, memang ketika gairahnya sedang tinggi mulut manis nya pun tidak bisa menutupi bagaimana rasa haus akan kejantanan pria.
"Ahh, terusss.... jilatin memek gue..."
Jari tangan Renata semakin mempercepat gerak nya pada tonjolan kecil sebesar biji kacang itu.
"Iyaaa terusss.... kontoolll"
dengan tergesa-gesa Renata langsung merubah posisi nya, dengan berani ia menungging kan pantat nya di hadapan cermin, dengan tangan memegang sandaran kursi serta sebelah kaki kiri yang ia angkat pada dudukan nya.
iya menggoyangkan pantatnya dengan heboh serta jari tangan kiri nya yang kembali beraksi pada vagina Renata, seolah-olah dirinya sedang disetubuhi oleh pria dewasa dengan kejantanan besar, panjang, dan cepat.
"Ahh... Ahh.... Ahhhh..... Eummm.... Yaaaa.... disitu sayang terusss.... genjot memek gue yang gatel ini." lidah Renata menjulur liar seperti orang yang sedang menjilati permen lolipop.
Kegiatan Renata semakin Liar dan tidak terkontrol, ia ingin lebih, tidak puas hanya dengan jari nya, ia langsung mengais laci yang berada di lemari pakaian nya, mengambil benda panjang menyerupi kejantanan pria.
Langsung saja Renata membaringkan tubuh nya yang masih terbalut lingerie merah yang sudah basah terkena peluh panas akibat gairah Renata, menyandarkan diri nya pada sandaran ranjang, membuka kaki nya lebar, membiarkan mainan berbentuk kejantanan pria itu di antara belahan vagina nya, mengusap-usap halus dengan sedikit mendorong lembut belahan vagina yang tidak pernah tersentuh kejantanan asli pria.
Tampak jelas raut kenikmatan di wajah Renata, setiap gerakan sensual yang ia buat di bagian vagina nya membuat diri nya semakin ingin menuntaskan nafsu gila nya.
Renata tidak memikirkan jika ia saat ini masih perawan, yang ia butuhkan pelampiasan akan rasa ingin disentuh walau hanya dengan benda mati menyerupai kejantanan pria itu, saat ini, itu sudah cukup bagi Renata.
Semakin menjadi Renata memaksa memasukan sex toy itu ke dalam vagina yang masih sempit dan tak terjamah oleh benda apapun selain jari nya sendiri, punggung yang melenting dengan payudara menantang, kedutan vagina yang semakin menjadi-jadi.
"Aahhh.... Terusss...."
Sex toy itu di paksa masuk walau Renata tahu ini akan sedikit menyakitkan, mendengar dari teman nya kalau seks pertama akan terasa menyakitkan "AAAHHHHHH... " setengah berteriakan akhirnya sex toy itu tertancap pada vagina merah muda milik Renata.
"Eummm.... enaaakkk, kontol gede enakk... Ahhh.... ahh... Ahhhmm...."
Racauan tak terkontrol Renata semakin terdenger nyaring, rasa perih berganti dengan kenikmatan, Renata suka ini, Renata si gadis haus akan seks, tidak terbayangkan bagaimana perasaan orang tuanya yang menganggap Renata gadis manis, penurut, dan baik ini ternyata mempunyai gairah seksual yang tinggi serta senang melecehkan diri nya sendiri.
"Ahh... Ahh.... Ahh.... bangsat enak bangettt kontoollll..."
"Iya terus sayang, terusss genjot yang kenceng...."
"Kontolin memek Rena.... Rena suka kontol..."
Berbagai posisi telah Renata coba hingga ia menempalkan sex toy itu pada lantai kamar kemudian memasukan ke dalam vagian nya seolah saat ini ia berada di posisi women on top.
panggul Renata bergoyang dengan liar naik turun dengan gaya yang sangat erotis, siapa yang menyangka gadis 17 tahun sedang melakukan aksi gila menyetubuhi dirinya sendiri.
"Ngentot.... enak banget.... Ahh..."
"Gue mau keluar... sodok yang kenceng... cepetan.... Ah.... Eum ... Ahhh... Ahh... Ahhhh.... AAAHHHHH!!!!"
Tubuh Renata ambruk setelah mengalami orgasme hebat, Pengalaman yang benar-benar menyenangkan Renata suka ini, pelan-pelan Renata mengangkat pantat nya hingga benda berbentuk kejantanan itu terlepas mengkilat terlapisi cairan dari vagina nya serta nambak cairan orgasme itu yang mengalir melalui celah vagina.
Continue...
°°°°
Gondok banget tiba-tiba cerita ku ke banned.
terima kasih banyak untuk support kalian...
sayang banyak banyak love you 💋Happy Reading
KAMU SEDANG MEMBACA
Short Story 21+
FantasyREPOST!!! Cerita sebelum nya ke banned. Ini bakal ttp lanjut sebagian aku post full di apk sebelah. Warning!!! This is content not for children! area 21+ Sebagian bahasanya aku perhalus. • Tidak suka dilarang iseng just skip. • Dilarang untuk me...