Intermezzo

10.4K 17 0
                                    

Hallo readers... aku bawa cerita baru di another account, jika kalian tertarik bisa langsung berkunjung ke akun ini ya.
storyofv

Judul
Interview Kerja
Short Story 21+
•••

Beni menyampirkan jas hitam yang sedari tadi tergantung ditangan kirinya ke hanger dan menggantungkanya."Saya Manajer HR di kantor, karena itu saya tau setiap lowongan yang sedang dibuka. Jika kamu mau, kabetulan divisi saya lagi butuh satu orang sebagai admin juga, boleh saya lihat CV kamu?" Tanya Beni yang berjalan mendekat ke Ira yang sedang duduk diujung kasur dan menjulurkan tangannya meminta amplop coklat yang tak pernah lepas dari pelukan Ira.

Aku melihat Beni yang begitu rapih dan sangat luxury looks terutama ketika menyampirkan jas nya ke hanger. Walau hanya melihat dengan ujung mata karena takut kepergok aku memperhatikannya namun aku begitu menikmatinya.

Aku sudah sedikit menangkap arah pembicaraan Beni dengan matanya yang sudah terlihat sedikit sayup khas laki-laki maupun perempuan ketika gairah sexual sedang meningkat. Aku memanglah gadis polos.. namun bukan berarti aku tidak mengenal lelaki, sejujurnya sudah sejak lama aku ingin melepaskan predikat "perawan" milikku, namun dari 2 mantan ku semenjak aku kuliah, tidak satupun dari mereka yang aku rela dan aku rasa pantas untuk mendapatkan keperawanan ku.

Beasiswa ku selama kuliah bukan hanya pajangan semata, aku selalu pandai membaca situasi dan bisa mengontrol keadaan, walaupun aku tau saat ini aku sedang ingin di manipulasi oleh Beni , namun akan aku nikmati. Sampai aku yang memegang kendali. Beberapa kali mataku berpetualang di setiap sisi dinding di apartmen Beni, tak satupun aku melihat foto keluarga, entah dia dengan istrinya ataupun hanya dengan anaknya. Kemungkinan besar Beni masih belum pernah menikah.

Tangan macho Beni yang kini semakin terlihat karena kemeja panjangnya sekarang sedikit dilipat mengulur padaku seraya meminta amplop yang sedari tadi aku bawa. Tak ada cincin yang melingkar di jari-jarinya. "Its my turn, posisi ku sudah aman karena aku tak mau di cap sebagai pelakor" gumamku dalam hati sambil tersenyum kepada Beni yang kini aku berani dengan leluasa membalas tatapannya dan memberikan amplop lamaranku.

Beni mengambil amplopku, Duduk diujung kasur yang sama denganku dengan posisi sedikit membungkuk dan menempelkan telapak kakinya pada dipan kasur sedikit terlihat seperti berjinjit. Tangannya membuka amplop itu dengan hati-hati, pandanganku tak lepas dari Beni saat ini, kulihat gerak-gerik hingga detil detil terkecilnya. Beni membalik-balik beberapa kertas yang berisikan informasi pribadi dan sertifikat keahlianku. Kadang Beni mengangguk kecil, kadang juga menyipitkan matanya seakan fokus pada seluruh isi dari beberapa carik kertas itu. Meletakan amplop itu ke pangkuan pahanya beni menatapku sedikit tajam.

"Jadi kamu fresh grad?" Tanya Beni membuka obrolan kembali setelah beberapa saat mengecek CV Ira yang hanya dibalas dengan anggukan kecil.

"Memang sih, IPK kamu bagus, dari kampus ternama juga. Direktur sini gak suka sama fresh grad, selain karena gaji di kantor sini cukup lumayan besar dibandingkan perusahaan sekelasnya, perusahaan juga gamau dan gapunya waktu buat ngajarin katanya, suka jadi kutu loncat." Cetus Beni, "Kalo saya bantu mau? Kebetulan saya punya perusahaan kecil, kamu bisa tulis kamu pernah magang 6 bulan di perusahaan. nanti saya buatkan paklaringnya." Lanjut Beni.

Ira sedikit memasang wajah kecewa, entah benar kecewa atau bagian dari sandiwara nya. " Tapi pasti ada syaratnya kan pak Beni" Tanya Ira dengan suara begitu lirih menggoda dengan gestur badan yang sedikit menyamping dan ujung telunjuk yang sesekali memilin rambut panjangnya. Sungguh terlihat begitu nakal.

"ya tentu, karena saya yang akan menjadi user kamu syaratnya kamu harus tutup mulut kalau saya bantu. Karena cv kamu pasti tembus ke Manajer area dengan rekomendasi dari saya. Syarat kedua kamu harus kerja keras, harus bisa mengikuti flow kerja perusahaan dan cepat beradaptasi dengan sikon kantor. Saya akan kasih waktu 2 bulan probation saya harap kamu sudah bisa sepenuhnya beradaptasi dalam kurun waktu itu" celoteh panjang Beni yang melupakan rencananya untuk mengerjai Ira karena begitu salah tingkah melihat sikap Ira.

Ira tertawa kecil melihat pria dewasa yang terjerumus kedalam genggamannya sekarang, Beni yang pada awalnya merasa memegang kendali atas situasi harus tenggelam dalam nafsunya yang membuat ia salah langkah.

Ira yang terlihat seperti wanita polos pendiam mulai menunjukan taring liarnya, Tangan Ira memgambil secarik amplop dari paha Beni dan meletakkannya diatas kasur,Ira yang kini berdiri mengangkat kakinya dan memposisikan dirinya duduk di pangkuan Beni, membuka 1 kancing kemeja ketatnya dan tangannya melingkar kebelakang leher Beni yang tercengang serta bingung, entah apa yang harus Beni lakukan.

•••

Yukk buruan di cek hehehehe.

thank you
happy reading
💋

Short Story 21+ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang