Setelah mendapatkan pelepasan di samping kolam renang, Bianca menarik Mardi mendekat pada dapur yang tidak jauh dari tempat sebelumnya.
Bianca membuka kulkas mencari-cari benda yang menarik untuk permainan yang belum mau ia akhiri. Mardi mengawasi pergerakan Bianca dengan tubuh telanjang bulat menelusuri isi kulkas, merasa gemas ia mendekat memegang kedua pipi bulat bokong yang sedikit menungging itu.
"Saya suka pantat non bianca" ucap Mardi dengan meremasi pantat Bianca, lalu mengecupnya.
Bianca yang merasa pantatnya diperlakukan sedemikian rupa oleh Mardi, "Ah... pak sebentar saya lagi cari sesuatu biar mainnya lebih seru." lanjut Bianca selagi mengeluarkan es krim dan timun dari dalam kulkas.
Mardi melepaskan remasannya di bokong Bianca, dengan memukul pipi bokong sebelah kiri sebelum bergeser menjauh dari balik punggung Bianca.
Plak!
"Ih... bapak seneng banget mukulin pantat saya." rengek Bianca sembari melangkahkan kaki menuju sofa ruang tengah dengan membawa es krim dan timun di kedua tangannya. melihat itu Mardi mengekor di belakang dengan nafsu yang sudah kembali naik melihat pantat Bianca yang bergoyang seiring dengan langkah kaki nya.
Ia merebahkan diri nya di sofa, membuka tutup es krim lalu menyendokan es krim tersebut dan menuangkannya di kedua puting milik nya.
Mardi masih terus memperhatikan aksi nakal Bianca, ia menjilat bibirnya luarnya membayangkan apa yang perlu ia lakukan pada tubuh nakal nan seksi itu.
Bianca kembali menyendok es krim tersebut menaruhnya di atas vagina, ia menaruh es krim itu ke atas meja, ia memejamkan mata merasa dingin sekaligus nikmat di titik dan pusat sensitif tubuh nya.
Lalu ia mentap Mardi yang menatap lapar pada tubuhnya, "Pak, jilatin dong es krim nya." dengan suara manja ia meminta Mardi untuk menjilati es krim yang mulai meleleh.
Mardi beringsut mendekat pada tubuh Bianca, kini ia sudah berada di atas tubuh Bianca, menjulurkan lidahnya menjilati puting payudara yang bercampur lelehan es krim.
"Emhh... enak ga pak es krim nya?" Bianca melenguh sembari merasakan hisapan Mardi di puting payudara nya.
••••
Bianca tampak menikmati permainan Mardi, terlihat dari bola mata yang memutar ke atas serta desahan yang tiada henti keluar dari mulut mungil yang menganga dengan lidah menjulur itu.
Mardi membalikan tubuh Bianca, dan kembali menghujam dengan tempo cepat.
"AHHH... Pak memek enak banget di entot bapak..." Bianca tidak tahan ketika merasakan penis Mardi yang menusuk dalam lewat belakang.
"Ahh... memek lonte becek banget, aah..." ia memukul-mukul bokong Bianca seiring dengan hujaman penis yang semakin dalam hingga mentok.
"Arrghh... pak—Arghh... AHH.... AHH..." desahan Bianca sudah tidak terkontrol merasakan nikmat yang luar biasa, direndahkan dan perlakukan kasar saat bermain seperti ini memberikan sensasi yang tidak pernah ia dapatkan walaupun ia sering bercinta sebelumnya, apalagi Mardi merupakan orang asing yang dengan beruntung bisa bersetubuh dengan diri nya.
"AHH... AH... Pak saya mau keluar! ARGHHH!!!" Bianca menjerit merasakan pelepasan, dirinya bergetar dengan pinggul yang semakin menungging serta kepala yang menekan pada bantal sofa.
Mardi tidak memberikan waktu sedikit pun untuk Bianca meresapi pelepasannya, ia terus memacu tubuh Bianca. menggendong tubuhnya yang mulai tidak bisa mengimbangi permainannya.
••••
Hallooo readerss kuuu 💋💋
Full chapter ada di karya karsa ya...
bisa klik link di bio
support kalian sangat berarti buat akuthank you
and
happy reading
💋💋💋
KAMU SEDANG MEMBACA
Short Story 21+
FantasyREPOST!!! Cerita sebelum nya ke banned. Ini bakal ttp lanjut sebagian aku post full di apk sebelah. Warning!!! This is content not for children! area 21+ Sebagian bahasanya aku perhalus. • Tidak suka dilarang iseng just skip. • Dilarang untuk me...