Hari libur telah tiba, Selina masih asik bergelung di atas ranjang kesayangannya, terbangun dari tidurnya namun tidak beranjak dari posisi ia yang sedang memeluk boneka jagung yang hampir sebesar dirinya.
Cklek...
Selina melirik pintu kamarnya yang di buka dari luar, terlihat Bagas yang masuk lalu menutup lagi pintu kamar nya.
Bagas berjalan hingga ia duduk di kasur anak nya, yang masih membaringkan diri dengan memeluk boneka jagung hadiah ulang tahun ketika ia berusia 15 tahun. Anak nya sudah sebesar ini dan tentu saja bisa memberikan kenikmatan untuknya. ucap Bagas dalam hati.
"Belum bangun sayang?" tanya Bagas tanpa menyadari jika Selina sudah bangun, mengelus puncak kepala nya dengan lembut.
Selina menengadahkan kepala nya, lalu melihat Bagas yang langsung tersenyum kepadanya, "udah bangun ternyata." Bagas langsung mengecup bibir anak nya itu.
"Yah, kita ga boleh kaya gini!" ia kembali memalingkan wajah nya, seperti semula.
Bagas mengerenyitkan dahi nya, "Kenapa? bukan nya kamu juga suka?" selama ini Selina tidak menolak perbuatan nya, bahkan dengan sadar ia pernah mengadukan kondisi vagina nya yang basah.
Selina menggelengkan kepala, semakin menyusupkan wajah nya pada boneka jagung itu, "kita salah yah! ibu pasti kecewa kalau tau kita seperti ini." suara Selina terdengar seperti gumaman namun Bagas bisa menangkap itu dengan baik.
Ia menghela napas, memang tindakan mereka sudah jauh dari kata normal, namun apa salah nya? toh, Selina juga bukan anak kandung nya.
Pikiran gila yang entah sejak kapan bersarang di kepala Bagas yang sebelumnya begitu sayang dan sangat menjaga putri nya, nyata nya saat ini ia malah membenarkan tindakan amoral nya.
"Sayang... bangun dulu, dengerin ayah." Bagas membantu Selina untuk bangun dari posisi nya hingga terduduk dihadapannya. Wajah Selina tampak tertekuk, paham jika saat ini anak nya sedang dalam fase overthingking.
"Biarkan ini berjalan semesti nya sayang, kamu gak perlu mikir aneh-aneh kaya gitu, selagi kita main nya rapih." jelas Bagas.
••••
"Kamu ga kangen sama ayah?" pertanyaan yang terdengar ambigu, terlihat tatapan Bagas yang menembus lerung hatinya, apa ia merindukan ayah nya?
Selina menundukan kepala, merapihkan rambutnya.
"Kalo kamu kangen, ayah tunggu kamu malem ini di kamar ayah, karena siang ini ibu mau berkunjung ke rumah nenek kamu dan menginap disana."
Setelah menyelesaikan perkataan nya, Bagas langsung meninggalkan Selina yang mematung, mencerna undangan Bagas untuk datang ke kamar orang tua nya, debaran jantung Selina begitu cepat hingga ia meletakan tangan di dada nya.
Hari semakin larut, Selina terus termenung di kamarnya, duduk menghadap cermin, apa ia perlu datang ke kamar orang tua nya? Selina melirik pada jam yang berada di nakas, menunjukan pukul 10 malam.
Mengikuti kata hati nya, Selina membuka lemari pakaian, melihat baju tidur mana yang akan ia kenakan, tak mungkin jika ia berkunjung dengan pakaian bermotif beruang itu, walaupun Bagas sudah sering melihat ia berpakaian dengan segala jenis karakter kartun, namun untuk kali ini penampilan nya harus berbeda, melupakan pikiran plin plan nya tadi pagi.
Selina telah siap dengan baju tidur berbahan satin selutut yang sangat jarang atau hampir tidak pernah ia kenakan, singkat cerita kenapa bisa ia memiliki baju tidur ini, Selina di ajak Ratih ke salah satu mall besar di daerah nya, melihat ibu nya memilih pakaian seksi nan cantik di toko pakaian dalam dewasa, Selina merengek minta dibelikan hingga Ratih membelikan nya baju tidur ini, anggapanya jika baju ini layak dikenakan untuk anak berusia 16 tahun.
Menyemprotkan parfume beraroma mawar yang lembut, tak manis namun membekas bagi orang yang menghirup aromanya, serta memoleskan make up tipis di wajah nya yang cantik itu.
Selina keluar dari kamarnya berjalan menuju kamar orang tua nya, hingga derap langkah nya terdengar di kesunyian malam ini, tepat ketika ia sampai di depan pintu, Selina menarik napas dalam lalu menghembuskan napasnya selagi ia mengetuk pintu itu.
Pintu kamar yang ia ketuk akhir nya terbuka, menampakan Bagas yang sudah bertelanjang dada dan hanya di balut oleh celana tidur panjang.
••••
"Goda ayah sayang, ayah mau liat senakal apa putri kecil ayah ini." pungkas Bagas sembari menyandarkan tubuhnya dengan kaki yang di buka lebar.
Apa lagi ini? menggoda Ayah nya? apakah Selina bisa? namun dengan insting nalurinya yang sudah dipenuhi gairah, Selina membuka kaki nya yang langsung terlihat olah Bagas.
Selina membuka kaki nya perlahan, menciptakan aura sensual, hingga dalaman berwarna hitam senada dengan gaunnya terlihat mengintip disana, tangan nya ia bawa dari betis menuju paha nya hingga gaun tidur itu tersingkap kepangkal paha. Ah... Selina mulai basah padahal ia hanya menggoda diri nya sendiri di bawah tatapan Bagas.
Derap langkah Selina yang mendekat menyisakan jarak satu meter, ia menarik kursi meja rias ibu nya, hingga berhadapan dengan Bagas. Mendudukan dirinya disana, dengan kaki yang kembali ia buka lebih lebar dari sebelumnya hingga Bagas bisa dengan jelas melihat celana dalam yang sebelumnya mengintip, Bagas terlihat menjilat bibir bawahnya sendiri.
Gairah Selina naik hingga ia tak merasa ragu lagi untuk bergerak di hadapan Bagas, tatapan mata yang begitu dalam pada nya, semakin membuat Selina basah di bawah sana.
Meremas kedua buah dada nya, ugh... ternyata ini nikmat, walaupun lebih nikmat ketika Bagas yang memainkan nya.
"Eungh... " lenguhan keluar dari bibir Selina. Meremas semakin kencang, lalu memindahkan sebelah tanganya menelusuri leher hingga kebelakang telinga nya sendiri, membayangkan jika saat ini Bagas yang melakukan nya, mengigit jari telunjuknya dengan sensual.
••••
Yaaashh akhirnya Selina dan Bagas update
yuk buruan cek full chapter nya di karya karsa
link bisa kalian akses di bio aku💕💕💕
Terima kasih banyak atas dukungan kalian aku ga bakal sesemangat ini buat ngelanjutin cerita Bagas dan Selina.
Happy reading..💋💋
Love you all muach
KAMU SEDANG MEMBACA
Short Story 21+
FantasyREPOST!!! Cerita sebelum nya ke banned. Ini bakal ttp lanjut sebagian aku post full di apk sebelah. Warning!!! This is content not for children! area 21+ Sebagian bahasanya aku perhalus. • Tidak suka dilarang iseng just skip. • Dilarang untuk me...