Spoiler 8

411 49 0
                                    

“Mas, banguuuun ....” Untuk ke sekian kali, Flora mencoba. Suaranya sudah berubah parau, putus asa mulai memenuhi dada. Kini, kaki Flora juga ikut berperan untuk mengganggu tidur lelap suaminya.  “Mau siomay, Mas. Adik bayi yang minta. Anak kamu juga ini, lho.”

Tak lama, terdengar embusan napas panjang. Madhava berbalik, menghadap istrinya. “Maaf, Sayang. Kamu mau apa?”

“Mau siomay.”

“Siomay?”

Flora mengangguk. “Dikasih bumbu kacang yang banyak.”

Madhava mengangguk paham. Masih dengan mata yang belum terbuka sempurna, dia berusaha meraih ponsel di atas nakas. Pukul satu dini hari. “Ya sudah. Tunggu, ya, aku beli dulu.”

“Aku mau ikut!” Flora langsung menyingkap selimut yang menutupi tubuhnya ketika Madhava berdiri. “Maunya makan di tempat.”

“Enggak, enggak.” Madhava menggeleng mantap. Dia berjalan memutari ranjang dan mengusap puncak kepala Flora penuh sayang. “Ini masih jam satu. Bahaya kalau kamu keluar. Angin malam gak baik untuk kesehatan. Makan di rumah aja, ya? Aku gak akan lama, kok.”

“Gak mau makan di rumah, Mas. Maunya makan di tempat penjualnya langsung.”

Embusan napas panjang lolos dari bibir Madhava. Jika Flora sudah mengeluarkan cicitan halus, memandangnya dengan mata berkaca-kaca, dan mengerucutkan bibir, pertahanan Madhava akan selalu langsung porak-poranda. Dengan sangat berat hati, akhirnya Madhava mengizinkan istrinya itu untuk ikut memburu siomay. Dengan syarat Flora harus mengenakan jaket tebal.

*
*
*

Ternyata Satria pernah bikin repot bapak ya begini, lhooo.

Emergency Wedding [Segera Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang