9 - Sulking

2.9K 386 37
                                    

Selamat malam╰( ͡° ͜ʖ ͡° )つ──☆*:・

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selamat malam╰( ͡° ͜ʖ ͡° )つ──☆*:・

happy Maljum maniezz~

enjoy~

.

.

.

Sesuai dengan dugaan Eiser, kucing kecilnya memang merajuk bahkan saat sang adik keluar kamar dan berpapasan dengan dirinya si kecil langsung memalingkan wajah, enggan untuk melihat ke arahnya.

Elio berjalan sambil bersedekap dada dengan wajah yang menoleh ke kiri, hal itu membuat Eiser mendengus geli.

Sulung Baron itu sengaja diam membiarkan sang adik yang terus berjalan tanpa melihat ke depan lalu setelah sang adik hampir menabrak dinding barulah ia mendekat dan meletakkan tangannya tepat di depan dahi si kecil.

Elio tentu saja tersentak kaget dan bayi kucing itu langsung mendongak menatap sang kakak sulung yang melihat ke arahnya dengan tatapan datar.

Si kecil yang sudah kepalang malu langsung melarikan diri dengan kaki yang dihentak-hentakkan.

Eiser membiarkan adiknya pergi, lelaki itu menatap hingga sang adik hilang masuk ke dalam lift lalu kembali ke kamar untuk mengambil sesuatu, setelah mendapatkan apa yang ia inginkan, Eiser menyusul si kecil yang sudah lebih turun.

Di bawah terlihat Elio yang sedang memeluk manja sang mommy, entah apa yang dibicarakan namun dilihat dari raut wajah sang mommy sepertinya si kecil sedang berupaya untuk mendapatkan sesuatu, di sana juga ada adik keduanya, Leandro.

"Boleh ya mommy?"

"Kenapa harus pulang malam?" Tanya Irene pada sang anak keempat yang masih berusaha mendapatkan izin darinya untuk pergi bermain bersama Sajali hingga malam.

"Karena Lio udah besar, Lio mau kaya orang-orang yang nongkrong di Kafe gitu loh mommy~"

"Besar?" Tanya Irene sambil memandang skeptis putra keempatnya.

"Mommy kok liatin Lio kaya gitu banget sih?!" Protes Elio dengan raut kesal, tatapan sang mommy membuatnya seolah diejek.

"Elionya mommy masih kecil bukan besar lalu jika bisa berkumpul bersama di sini, kenapa harus pergi ke Kafe, sayang?"

"Lio udah besar mommy! Lio udah 17 tahun terus Lio bosen aaa masa bolehnya cuma kumpul di Mansion aja sih."

Elio mencebikkan bibir, kenapa ia selalu dibuat kesulitan untuk mendapatkan izin padahal ia hanya ingin bermain bukan untuk melakukan sesuatu yang aneh.

"Keributan apa yang terjadi di pagi ini?" Tanya Jericho yang datang bersama Alvaro.

Elio yang melihat kehadiran sang adik dengan cepat menunjuknya membuat Alvaro balik menatap sang kakak dengan raut bertanya.

Elio Riley SergeyevTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang