4 - Jamkos

4.2K 431 61
                                    

Selamat malam╰( ͡° ͜ʖ ͡° )つ──☆*:・

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selamat malam╰( ͡° ͜ʖ ͡° )つ──☆*:・

Vote dong ygy

enjoy~

.

.

.

"Mau tau ga berita baik hari ini?" Ujar Elang saat Elio sudah mendaratkan bokong teposnya ke atas kursi.

"Apaan tuh?"

"Hari ini full jamkos braderr!"

"Hah? Beneran nih?"

"Iya, mana mungkin gue boong ama ketua."

Elio menghela napas kecewa, kenapa sang daddy dan mommy tidak memberitahu jika hari ini tidak akan belajar? Jika tahu seperti ini lebih baik ia berdiam diri di Mansion dan rebahan seperti biasa.

"Kenapa?" Tanya Marven.

"Males, mending ga sekolah aja." Ujar Elio sambil merebahkan kepala ke atas meja.

"Mumpung ga belajar mending nanti jam istirahat ke rooftop skuy!"

"Ga mau aaa panas banget elah! Masih pagi aja udah sepanas ini entar siang kaya gimana dah."

"Pemalas." Sahut Damario.

"Ah elah diem deh wibu!"

"Sakit hari adek bang."

"Najong!"

"Boleh ke kantin ga ya? Masa diem doang di kelas, mending kita membahas berita panas mengenai perilaku tetangga sambil makan kuaci sama minum es teh pasti sedep banget dah."

"Bilang aja mau gibah, susah amat."

Perkataan sinis yang diberikan oleh Sagara membuat Elang tertawa.

"Tau aja dah."

Remaja itu kini beralih menatap Elio yang sudah diam anteng bermain ponsel.

"Jadi ketua mau ngapain?"

"Ga mau ngapain-ngapain, kalau mau ke kantin jangan lupa bilang ya."

"Mau nitip apa?"

"Kripca sama basreng pedes."

"Tidak." Marven dan Zach menggeleng, menolak permintaan Elio.

"Ga!" Begitu pula dengan Elang, Sagara dan Damario.

"Ish kenapa ga boleh sih? Tadi nawarin!"

"Bayi tidak makan sesuatu yang pedas."

"Noh dengerin tuh!"

"Siapa bayi?" Tanya Elio malas, bayi kucing itu bahkan berdecak dengan raut kesal.

"Lio." Sahut sahabatnya kompak membuat Elio semakin kesal, si kecil menggerutu juga menggerutu terlihat dari bibirnya yang bergerak seperti komat-kamit membaca mantra, bercanda ygy.

Elio Riley SergeyevTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang