7 - Eiser

7.2K 714 31
                                    

Selamat siang╰( ͡° ͜ʖ ͡° )つ──☆*:・

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selamat siang╰( ͡° ͜ʖ ͡° )つ──☆*:・

Votenya jangan lupa maniezz~

enjoy~

.

.

.

Setelah menghabiskan satu porsi mie dan berpamitan dengan semua anggota keluarga, bukannya kembali ke kamar, Elio justru berjalan pelan mengikuti sang kakak sulung yang menuju ke ruang kerja sang daddy.



Eiser hanya diam dan membiarkan kucing nakal yang masih setia mengikuti setiap langkahnya.



"Jalannya cepet banget sih!" Seru Elio dengan dengusan sebal, langkah kaki sang kakak sangat lebar dan besar, kaki kecilnya sedikit kesulitan untuk mengimbangi.



"Hm." Hanya itu respon yang diberikan Eiser membuat Elio menghentakkan kaki, pertanda jika bayi kucing itu marah.



Elio dengan cepat berlari lalu menghandang jalan sang kakak sambil merentangkan tangan.



"Kitten?"



"Jalannya bisa pelan ga sih?! Lio capek tau!"



Eiser bersedekap dada, "Siapa yang meminta kitten untuk mengikuti kakak?"



Elio menggembungkan pipi dan memalingkan wajah, "Kakak udah ga sayang Lio!"



Eiser mendengus geli, lelaki itu menunduk lalu membawa sang adik ke dalam gendongan koala.



"Kitten-nya kakak merajuk, hm?"



Tangan Elio bergerak menutup mulut Eiser menggunakan kedua tangan kecilnya.



"Sstt, anda dilarang bertanya!"



Eiser dengan iseng mencium dan menjilat kecil telapak tangan sang adik membuat Elio langsung berteriak histeris bahkan bayi kucing itu langsung menjauh sambil memeluk dirinya sendiri.



"TOLOOONG! TOLONG ADA OSUUUM!"



"Osum?" Tanya Eiser sambil menarik sang adik untuk kembali mendekat agar tidak terjatuh.

ELIO RILEY SERGEYEVTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang