12 - Pudding

3K 398 60
                                    

Selamat malam╰( ͡° ͜ʖ ͡° )つ──☆*:・

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selamat malam╰( ͡° ͜ʖ ͡° )つ──☆*:・

besok senin, tugas sekolah jangan lupa dikerjain maniezz~

enjoy~

.

.

.

Siang sudah berganti sore dan saatnya Eiser dan juga Elio untuk pulang, kini keduanya sedang berjalan ke basement menuju tempat parkir, Elio memegang tangan sang kakak sambil menggoyangkannya ke depan dan belakang.

Bayi kucing itu terlihat bersenandung ria menyanyikan sebuah lagu yang tidak familiar di telinga Eiser yang kini hanya diam mendengarkan nyanyian sang adik yang sedari tadi tidak berhenti.

Di belakang mereka ada Daven yang setia mengikuti, sekretaris Eiser itu juga merangkap sebagai sopir pribadi sang tuan muda.

"Kakak nanti sebelum pulang ke Mansion, kita jalan-jalan yok!" Ajak elio dengan nada riang.

"Ke mana, kitten?"

"Ke mana aja deh tapi kitanya ga usah turun, kita jalan-jalannya naik mobil aja."

Eiser mengangguk mengiyakan membuat senyuman lebar kini mengembang pada wajah sang adik.

Ketiganya sudah masuk ke dalam mobil, Daven sendirian di depan sebagai sopir dan Eiser serta Elio berada di belakang sebagai penumpang.

Setelah mesin dinyalakan mobil mewah dengan lambang lion itu pun pergi meninggalkan area basement, terlalu membelah jalan dan dengan kecepatan sedang, mobil mewah itu melaju melewati jalanan lain yang lebih jauh untuk pulang ke Mansion.

Mereka melintasi daerah-daerah yang sebelumnya sangat asing bagi Elio, setiap melalui suatu tempat yang sangat tidak familiar di matanya pasti akan membuat Elio tampak begitu excited.

Ternyata kehidupan orang-orang begitu beragam, selama ini Elio hanya tahu jalan pulang menuju Sekolah, Mansion milik anggota keluarganya dan Kafe.

Bukan keinginan Elio untuk hidup serba monoton namun hal itu sudah diatur oleh keluarganya sendiri, pergerakannya sendiri sangat terbatas dan selalu diawasi.

Jika itu bukanlah hal penting maka tidak akan ada kata iya untuk permintaannya, satu-satunya orang yang sedikit longgar terhadap dirinya adalah sang kakak sulung.

Apapun yang ia minta dan sekecil apapun itu, selagi baik pasti sang kakak akan selalu untuk memenuhi atau mengabulkannya.

Mereka benar-benar hanya berada di mobil dan menyusuri padatnya jalanan, Elio sama sekali tidak meminta untuk turun atau membeli makanan, si kecil hanya melihat lihat bagaimana ramainya situasi di luar mobil.

Cukup lama mobil mewah itu mengelilingi jalanan hingga tidak terasa satu jam telah berlalu akhirnya Elio mengajak pulang, setelah merasa puas dan mendapatkan apa yang ia inginkan si kecil kini merengek lapar dan ingin makan sesuatu.

Elio Riley SergeyevTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang