14 - Secret

2.3K 357 59
                                    

Selamat siang╰( ͡° ͜ʖ ͡° )つ──☆*:・

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selamat siang╰( ͡° ͜ʖ ͡° )つ──☆*:・

Jangan lupa makan siang ygy

enjoy~

.

.

.

Hari sudah berganti pagi, di dalam sebuah kamar tepatnya di atas tempat tidur terlihat dua orang dengan gender sama namun berbeda usia masih memejamkan mata, menikmati damainya alam bawah sadar.

Mereka adalah Elio dan sang daddy.

Pintu kamar yang didominasi oleh warna earth tone itu dibuka dari luar, terlihat Irene masuk dengan langkah pelan dan anggun menuju ke arah kasur.

Senyuman teduh mengembang pada wajah Irene, istri Baron itu merasa senang akan pemandangan manis yang kini tersaji di hadapannya.

Bayi kecilnya sedang tidur pulas di dalam dekapan hangat sang suami.

Irene melangkah menuju jendela dan membukanya, membiarkan cahaya matahari pagi masuk ke dalam kamar.

Sementara itu Baron yang peka akan suara, sebenarnya sudah bangun saat sang istri membuka pintu, Baron hanya diam dan tidak bergerak karena tidak ingin membangunkan putra kecilnya.

"Mas."

Irene menyentuh pelan pundak Baron membuat suaminya langsung menoleh.

"Hm, sayang?"

"Bayi kita akan dibangunkan sekarang?" Tanya Irene meminta persetujuan sang suami yang dijawab dengan gelengan pelan oleh Baron.

"Nanti saja, terlalu cepat untuk bangun bagi Elio kita di hari libur."

Jawaban itu mendapat anggukan paham dari Irene namun saat melihat sang suami kembali memejamkan mata membuat istri Baron itu dengan cepat memicingkan mata.

"Mas bangun, kenapa tidur lagi?"

"Mas harus menemani Lio kita."

Irene tersenyum namun tangannya mencengkeram bahu sang suami.

"Jangan memberi alasan, mas harus bangun sekarang juga."

Baron mau tidak mau mengiyakan permintaan sang istri karena jika tidak nanti bisa-bisa ia kehilangan ehem jatah harian.

Pria dewasa itu mendudukkan diri dengan perlahan dan Irene sedikit menggeser duduknya memberi ruang lebih pada sang suami.

Baron bersandar pada head board, tangan ayah lima anak itu mengelus pelan dahi putra keempatnya, Irene yang melihatnya seketika tersenyum sendu.

Ada rahasia besar yang selama ini mereka sembunyikan dari si kecil, rahasia yang sangat ingin Irene kubur sedalam mungkin hingga Elio-nya tidak akan mengetahui kenyataan pahit yang menjadi noda hitam di dalam hidupnya yang penuh kebahagiaan nan kasih sayang.

Elio Riley SergeyevTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang