"We're a crooked love in a straight line down
Makes you wanna run and hide"I Wish You Would - Taylor Swift
.
.
.
.
.
.
.
.Sudah 2 jam berlalu hinata habiskan waktunya dengan larut dalam setiap bacaan manga One Piece edisi terbaru. Jangan salah ya, meskipun gaya hidupnya sangat feminim dan menyukai segala film hingga musik barat, tapi dirinya tetap mencintai hasil karya bangsa dengan membaca manga atau menonton anime action populer seperti one piece hingga jujutsu kaisen. Tepat setelah pulang sekolah tadi, hinata meminta neji mampir sebentar ke toko buku begitu dia mengetahui kabar bahwa One Piece telah meluncurkan volume terbarunya.
Alhasil kini, dia benar-benar membaca setiap adegan dengan posisi rebahan. Penampilannya nampak santai, ia hanya mengenakan hoodie kebesaran warna abu yang panjangnya mencapai betis hingga menutupi celana pendeknya, sementara kakinya sendiri di baluti kaos kaki putih. Rambutnya yang panjang lagi-lagi selalu di gelung dengan gaya messy bun. Jika berdiri, siapapun orang awam yang melihat akan menyangka dirinya tidak memakai dalaman dan hanya mengenakan hoodie sebagai penutup tubuh idealnya.
Saat sedang asiknya terbenam dalam bacaan, tiba-tiba suara notifikasi ponsel yang dia taruh di samping tubuhnya berbunyi. Hinata reflek menengok, ingin tau pesan apa yang datang. Setelah melihat, dia hanya mendesah kecil begitu mengetahui bahwa notifikasi itu berasal dari aplikasi ramalan cuaca yang katanya malam ini akan terjadi hujan lebat untuk area tokyo.
Tidak penting. Bagi hinata itu tidak penting, karna dia sama sekali tidak ada niatan untuk keluar hari ini. Sekilas hinata melihat jam dalam ponsel yang menunjukan pukul 17.00 sore. Agak terkejut, karna dia baru menyadari telah menghabiskan waktu yang lumayan lama saat membaca komik.
Tok tok tok!
"Nataa!"
Baru saja akan kembali melanjutkan sesi membaca komiknya, hinata di buat terkejut untuk kesekian kalinya saat mendengar suara neji dan ketukan dari balik pintu kamarnya.
"Masuk aja bang!" malas beranjak dari kasur demi menemui sang abang tersayang, hinata memberitahu neji bahwa dia bisa masuk ke dalam.
Mendengar tanggapan dari hinata, neji pun menurut dengan pintu yang tiba-tiba berdecit dan langsung menampilkan dirinya dengan setelan kasual seperti akan pergi. Hinata di buat mengernyit heran saat memperhatikan penampilan abangnya, terlebih parfum aroma maskulin yang melekat dari tubuh tegap sang sulung Hyuga itu.
"Abang mau ngedate sama kak tenten?" Melihat penampilan sang abang mengingatkan hinata akan kekasih Tionghoa-nya cowok itu. Ah, apa kabarnya ya? sudah hampir masuk 3 bulan dia tidak bertemu si calon kakaknya iparnya tersebut. Eh tunggu, calon?ya hinata harap sih abangnya dan tenten memang berjodoh karna dirinya sangat menyukai sifat humoris dan dewasanya cewek itu. Hinata merestui beribu-ribu persen untuk hubungan mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Swiftly In Love
RomanceHyuga Hinata, seorang Swiftie sejati, dan Namikaze Naruto seorang ketua band. Mereka berdua sudah saling mengenal sejak kecil tapi tak pernah sekalipun mengobrol. Suatu hari, Naruto tiba-tiba mendatangi Hinata dan menawari sesuatu yang tidak pernah...