08.

432 53 19
                                    

                Y/n memejamkan matanya perlahan, namun dia terus berjalan meski tempat yang dilewatinya ini adalah jalan yang cukup sepi.

Hanya butuh mengandalkan pendengarannya, dia bisa menebak ada sekitar tiga orang yang mengikutinya dari belakang.

Y/n mengambil ponselnya yang berada di saku celananya. Akan jadi masalah kalau yang mengikutinya ini musuh Haechan yang kemarin lagi.

Lelaki yang memiliki sifat buruk itu. Seberapa banyak sih musuh yang Haechan punya?

"Hei! Kau itu pacarnya Haechan 'kan?"

Suara nyaring perempuan terdengar olehnya.

Y/n menghela napas panjang, dia urungkan niatnya untuk meminta tolong Mark menjemputnya. Dia menghentikan langkahnya, membalikan tubuh dan mendapati ada tiga orang gadis seumurannya. Yang sepertinya, gadis di tengah itu pernah punya hubungan dengan Haechan.

Terlihat jelas dari sorot mata tajamnya ketika melihat Y/n.

"Iya, aku pacarnya Haechan."

Ketiga gadis itu menghampirinya, seakan membuat blockade agar Y/n tak punya kesempatan kabur.

"Tampar si jalang itu."

PLAK!

Satu tamparan membuat kepala Y/n berpaling ke sisi kanan.

Y/n kembali menoleh pada gadis yang menjadi pemimpin di sini. Y/n menunjukan wajah ketakutan

"Ka-kau mau apa?" tanya dengan suara dibuat gemetar.

"Menghabisimu."

Y/n segera berteriak meminta tolong meski tau kemungkinan kecil ada orang yang melewati jalan ini. Dan teriakannya itu semakin menjadi-jadi kala salah satu di antara mereka menahan kedua tangan Y/n kebelakang.

"Kau pasti menggoda Haechan 'kan, sialan?!"

Y/n meringis mendengar teriakan gadis itu. "Ti-tidak."

"Bohong! Kalau kau tidak menggodanya. Mana mungkin dia mau putus dariku?"

Y/n menundukan wajahnya, sorot mata teduh itu menunjukan kepolosan layaknya gadis lugu yang diwajarkan mendapatkan bullyan.

Berbanding terbalik dengan omongannya. "Haechan berpaling darimu, karena aku jauh lebih cantik darimu." Kemudian dia mengadahkan kepalanya. Menunjukan senyum tipis yang membuat gadis itu semakin menunjukan amarahnya, "bukankah begitu, gadis buruk rupa?"

Drama percintaan yang merebutkan satu lelaki pembuat onar? Memuakan sekali harus terlibat urusan picisan seperti ini.

Jadi, akan dia buat sesuatu yang menarik di sini.

Dia juga butuh pelampiasan emosi dari segala energy buruk yang di tahannya selama ini.

Si ketua itu kembali berbicara. "Pukul dia lagi!"

Tangan gadis yang tadi menamparnya mengangkat lebih tinggi. Bersiap memberikan tamparan kedua kalinya.

Y/n dengan gerakan cepat membungkukan tubuhnya, menjadikan gadis dibelakang yang menahan tangannya terjungkal ke depan meniban tubuh temannya itu.

BRUK!

Keduanya meringis kesakitan. Belum juga keduanya bangkit. Y/n mencengkram kedua wajah mereka membenturkan kepala belakang mereka dengan kuat ke aspal beberapa kali.

Sadism » Dark Side SeriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang