06.

470 61 20
                                    

                "Mark! Tunggu!"

Suara gadis itu menggema dikoridor yang telah kosong.

Mark yang namanya terpanggil, memelankan langkahnya. Sengaja tidak berhenti, seakan menunjukan pada Haechan jika Y/n tetap memprioritaskannya. Walau dia memalingkan wajah sekali pun.

Ini gila.

Keadaannya tak masuk akal sama sekali, di mana Y/n belum lama putus dari Felix. Dan sekarang malah menjalin hubungan dengan Haechan. Yang notabene adalah lelaki baru yang dikenallnya, juga lelaki yang Y/n tau amat sangat tidak Mark sukai.

Sejak kapan mereka dekat?

Mark mengawasi Y/n seharian penuh, di mulai dari gadis itu yang terbangun sampai terlelap lagi, Mark tidak pernah melihat ada interaksi signifikan terus berulang antara Haechan dan Y/n.

Jadi bagaimana keduanya bisa saling jatuh cinta, kemudian memutuskan menjalin hubungan?

Apa yang telah dia lewati? Apa kali ini pun dia tetap berakhir menjadi sebatas teman masa kecil Y/n yang kebetulan turut tertulis dalam kisah masa remaja gadis itu?

Kalah dari seorang anak perusak rumah tangga orangtuanya sendiri? Yang benar saja! Bahkan nasib Cinderella jauh lebih baik dari pada dirinya.

"Untuk apa kau kejar dia? Kita lanjutkan saja yang tadi."

Langkah Mark baru terhenti setelah mendengar pemilik suara, yang keberadaannya seharusnya tak pernah ada di antara mereka.

Pasrah begitu saja mengibarkan bendera putih?

Sampai mati pun Mark tidak akan sudi.

Mark membalikan tubuh.

Tak hanya dirinya. Y/n pun menghentikan langkahnya untuk mendekati Mark, tertahan oleh Haechan yang memeluknya dari belakang.

Y/n mungkin tidak melihatnya karena si brengsek itu berada di belakang tubuhnya sementara pandangan Y/n hanya tertuju pada Mark.

Tapi tatapan pemangsa buas yang lelaki itu tunjukan, dengan seringai lebarnya.

Mark dapat menerawang jika gadis yang disukainya itu hanya dijadikan objek ajang balas dendam karena perlakuan tak mengenakan yang selama ini Mark berikan. Meski Mark meyakini Haechan memang pantas mendapatkannya.

Setelah melihat kejadian ini.

Ternyata Haechan benar-benar pantas medapatkan perlakuan jauh lebih buruk.

Kini Mark yang bergerak mendekati Y/n. Dia menarik tangan Y/n guna melepaskan gadis itu dari pelukan Haechan.

Sayangnya. Haechan juga menguatkan pelukannya agar tidak terlepas.

Keputusan mengiyakan tawaran Haechan, yang dia kira akan lebih mudah mendapatkan lelaki yang dia inginkan.

Y/n mulai agak meragukan keputusan yang dipilihnya itu benar.

"Aku pulang bersama Haechan saja."

Di mana masing-masing dari dua lelaki itu. Mungkin tidak ada satu pun yang mau mengalah untuk melepaskannya.

|||

Sadism

Venuskinsa Fanfiction 2024

Sadism » Dark Side SeriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang