10. Flashback on/off (Areksa)

11 3 0
                                    

Halloooo semuahhh!!! Kalo ada typo tandain yahh, jugaa jangan lupa vote dan komennya yahhh!!!

Happy reading!!

***

Areksa pun sudah sampai dipekarangan rumahnya, kemudian ia memasukkan motornya ke garasi.

Setelahnya, ia membuka pintu masuk ruangan tersebut dan...

Sepi, sunyi, dan hampa.

Lagi dan lagi, hal yang sama selama 5 tahun lamanya, dari dulu ia selalu hidup dengan ditemani oleh kesepian.

Flashback on

Beberapa tahun yang lalu

Semenjak ia berumur sembilan tahun, Areksa sudah kehilangan peran kedua orang tuanya. Sejak kejadian perusahaan ayahnya bangkrut, ayah Areksa pun memutuskan untuk pergi merantau ketempat yang jauh. Tiga bulan lamanya akhirnya ayahnya pulang kerumah, namun baru beberapa minggu ayahnya pamit izin ke luar negeri untuk mencari pekerjaan disana. Satu tahun lamanya ayahnya tidak kembali pulang dan jarang mengabari anak dan istrinya, saat itu Areksa baru memasuki kelas tiga yakni 9 tahun.

"Eksa, sini dulu nak, ada yang mau bunda bicarakan sama kamu.", Ucap seorang wanita yang umurnya sekitar 28 tahunan.

"Iya, ada apa bun?", Ucap Areksa kecil.

"Bunda mau minta izin ke kamu nak.", Ucap wanita itu dengan suara bergetar, ia tak tega meninggalkan anak semata wayangnya untuk waktu yang lumayan lama.

"Izin? Izin apa bun?", Ucap Areksa.

"Bunda mau izin keluar negri buat nyari uang sekaligus nyusulin ayah biar dia pulang, bunda janji bunda gak akan lama.", Ucapnya dengan mata yang sudah berkaca-kaca sembari mengelus rambut Areksa.

"Bunda mau pergi juga kayak ayah? Terus Eksa sama siapa, bun?", Ucap Areksa dengan air matanya yang sudah turun membasahi pipinya.

"Bunda mau titipin kamu ke bibi kamu eksa, bunda janji gak akan lama sayang.", Ucapnya seraya memeluk tubuh mungil Areksa, ia mulai menangis sesenggukan tak tega meninggalkan Areksa yang sedang didalam tahap membutuhkan peran penting oleh kedua orang tuanya.

"Hiks, bunda janjikan bakalan pulang cepet?", Ucap Areksa sambil menyeka air matanya.

"Iya, bunda janji sayang. Izinin bunda, ya nak?", Ucapnya seraya melepaskan pelukannya.

Areksa yang masih ragu itupun mengangguk kecil, ia ragu bundanya akan kembali lagi dengan cepat.

Ia pun mulai menjalani hidupnya dengan hanya ditemani oleh bibinya, pamannya pun sudah lama meninggal dunia, Areksa hidup tanpa didampingi oleh kedua orang tuanya, sejak dari 9 tahun hingga sekarang. Namun, meskipun begitu ibunya setiap bulannya selalu mentransferkan uang hasil kerjanya yang cukup besar, juga mengabarinya walaupun hanya 2 bulan sekali ia telponan dengan ibunya.

kemana sang ayahnya tidak mengabarinya sama sekali? Entahlah, dia menghilang begitu saja nomernya pun sudah tidak bisa ia hubungi lagi.

Ketika ia baru ingin menginjak sekolah menengah pertama, ia dibuat kehilangan seseorang lagi, yaitu bibinya. Bibinya meninggal karena sakit yang dialaminya sudah sangat parah.

"Bibi udah ga kuat lagi, sa. Maafin bibi yang udah gak bisa lagi buat ngurus eksa.", Ucap Mira bibi Areksa.

"Bi, jangan ngomong kaya gitu. Bibi pasti bisa bertahan lebih lama lagi buat eksa.", Ucap Areksa seraya menyeka air matanya.

"Uhuk, uhuk, m-maafin bibi ya, sa.", Ucap Mira dengan susah payah, dan perlahan Mira menutup kelopak matanya.

Hening

Suara detektor jantung yang ada disampingnya berbunyi nyaring dan itu tandanya detak jantung pasien sudah tidak berdetak lagi.

"D-DOKTER, DOKTER!", Ucap Areksa panik.

Dokter yang ada disitu pun langsung menangani pasien, dan pada akhirnya Mira dinyatakan meninggal dunia.

Setelahnya, Areksa mulai menghidupi perjalanan hidup yang tidak lagi didampingi oleh siapapun. Namun, beruntungnya dokter yang ada disana merasa kasihan pada Areksa dan dokter itupun mulai menjaga dan merawat Areksa dengan penuh ketulusan dan kasih sayang hingga sekarang masa sekolah menengah atas.

Dan, dokter itu bernama Monica, seorang wanita paruh baya namun selalu terlibat awet muda, ia hidup sendiri, suaminya telah meninggal sejak lama. Ia masih belum dikaruniai anak, dan ketika melihat Areksa entah kenapa ia seperti ada dorongan untuk merawat dan membesarkannya anak itu.

Dan, hingga saat ini, Monica masih merawat Areksa, ia terbilang seperti ibu yang sangat menyayangi kepada Areksa lebih dari apapun, ia sangat tulus dan ikhlas dalam merawat Areksa.

Ia merasa senang dan terharu ketika melihat Areksa yang kini sudah tumbuh beranjak dewasa, meskipun Areksa terkadang masih tertutup dengannya.

Akan tetapi, Monica juga sering disibukkan oleh pekerjaannya yang semakin banyak, hingga melembur sampai sekitar jam 01.00 dini hari.

Hal itu menyebabkan Areksa sama kesepian, Monica juga berusaha untuk menyelesaikan pekerjaannya dengan cepat, terkadang juga ia selalu meminta libur untuk menyempatkan waktu lebih untuk Areksa.

Flashback off

***

Segitu dulu aja yaaa!!! Itu latar belakangnya Areksa ya guyss!! Jadi dia itu tinggalnya sama dokter Monica, dari sejak smp sampai sekarang kelas 11 sma dan orang tuanya sejak itu sudah tidak lagi menghubungi Areksa.

Terimakasih ya yang udahh bacaa, vote, dan komennya!!!!

Dadahhh✨✨✨

Sab, 8 November 2024

Fadhfi's True LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang