Love Of Cadency

XLII

🫧VOTE DULU TARGETNYA SEBANYAK MUNGKIN🫧

✧･ﾟ: *✧･ﾟ:*

Pada akhirnya pertunangan Hadden dan Kala dilaksanakan H-2 akad. Semuanya setelah menghadapi pertimbangan cukup pelik. Untuk membuat semuanya cuti dan bisa ikut memeriahkan acara memerlukan banyak banyak waktu untuk cuti. Karena diperkirakan rangkaian pernikahan ini akan hampir 1 minggu pelaksanaan. Dari pengajian,  tentunya pertunangan itu kemudian akad, resepsi dan masih dilanjutkan after party. Kemudian dari dua keluarga juga menemukan lagi perdebatan ketika Kala memiliki dream wedding-nya ingin menikah di Paris. Semuanya bisa dibilang kandas sebab kesibukan keluarga Hadden.

Tapi kemudian saran yang diberikan tak kalah mewahnya. Untuk pertunangan demi semua kesakralan langsung diadakan di kediaman Haidar Byakta tanpa ada media. Hanya untuk keluarga Byakta, Mahajana, Tacenda dan Harits. Untuk akad dan prosesi pedang pora akan dilaksanakan di Aman Jiwo Jogja yang hanya akan dihadiri keluarga, kerabat dekat dan orang orang penting. 1 hari lagi akan dilaksanakan resepsi di Hotel Bintang 5 Ritz-Carlton Pasific Place. Kemudian after party akan dilakukan di Oberoi Beach Resort Lombok. Semuanya mengikuti kemauan kedua mempelai. Eh Kala maksudnya. Kalau Hadden mah asal prosesi pedang pora sudah terlaksana semuanya mau diadakan dimana juga dia ikut saja.

Kalau permintaan sisi keluarga Hadden itu cukup semuanya berlangsung sakral untuk acara resmi perwira TNI yang menikah. Pedang pora.

Sekarang adalah H-25 pertunangan. Hadden dan Kala sama sama cuti untuk melengkapi berkas berkas. Untuk urusan KUA semuanya sudah diurus oleh ajudan Haidar Byakta karena semua akan dilakukan di Jogja. Jadi semua dari penghulu dan surat nikah juga dari sana.

"Ini berkas yang harus kamu hafalkan." ucap Hadden dan tak lama kemudian whatsapp Kala berbunyi. Masuklah dokumen yang berisi tentang apa saja yang harus dilakukan oleh calon ibu persit.

"Apaan sih banyak banget kaya gini." keluh Kala. Bayangkan saja ada sekitar 15 list yang harus dihafalkan.

"Saya juga tidak tau, itu saya dapat dari senior yang pengajuan ditempat yang sama." jawab Hadden santai. Mereka sedang makan siang bareng disalah satu restoran mewah. Hadden menjemput Kala dan pergi bersama untuk ngobrol. Jangan dikira mereka jarang bertemu ya, karena itu benar. Semenjak dari Jogja Kala dan Hadden bertemu hanya sekitar 4 kali. Itupun hanya untuk makan siang, Hadden sering banget dapat panggilan kembali.

"Kan nggak harus ditanya sebanyak ini kan?"

"Tidak tau juga, kan saya juga belum pernah pengajuan." jawab Hadden spontan.

"Aku nggak yakin bisa hafalkan sebanyak ini, bayangin deh nama nama pengurus. Wahhh itu nggak mungkin 1 atau 2 orang aja kann." keluh Kala lagi. Mana bisa dia menghafalkan nama nama manusa yang bahkan tidak berinteraksi dengannya.

"Saya telfon mama dulu, soalnya besok ada jadwal ambil baju seragam." jelas Hadden.

"Kebiasaan banget sih Mas."

"Maaf, itu baru saya dapat semalam. Itu buku panduan kamu baca baca dulu besok siapa tau ada hal yang ditanya waktu ambil seragam." jawab Hadden sembari tangannya memencet tombol telfon ke mamanya.

Mama calling..

"Halo? Ada apa Hadden? ada sesuatu?" pertanyaan langsung itu membuat Hadden dan Kala saling menatap.

"Ma, aku besok mau ambil seragam. Yang dihafal harus sebanyak itu kah? Banyak banget ma." keluh Hadden langsung.

"Ada Kala juga kah?"

"Ada tante." saut Kala langsung.

"Nggak seribet itu kok, hafalin NRP Hadden sama jabatannya. Mars persit sama sekalian nge dirijen in sekalian." jelas mamanya dari seberang.