"Bisa tunjukkan kesaya dimana penjual itu?" tanya Hadden langsung.
"Ada apa ini pak Hadden?"
"Bu Hetoe kehilangan ayam sejak dimulainya pembangunan sekolah. Menu di proyek sejak hari pertama selalu ayam, tidak main main bukan jumlah sedikit yang hilang." jelas Hadden. Biarlah dia yang mau sendiri kok diajak ngobrol dihadapan banyak orang seperti ini.
"Kok nuduh saya?! harusnya yang ditanya adalah Ibu Kala. Apa dia yang mencuri untuk memberi makan orang orang proyeknya." seru Didi keras, bahkan Kala yang terpancing langsung maju. Awalnya hanya berada disamping Hadden, sekarang dia berada didepan Hadden tepat.
"Kok jadi nuduh saya ini itu? saya mencuri? omong kosong. Bahkan saya tidak tahu rumah mana yang memelihara ayam sebanyak itu. Saya dengan sukarela membeli dengan harga 150 ribu untuk setiap ayam entah kecil atau besar karena menghargai anda." balas Kala serius. Bangsat nya adalah dia dituduh mencuri, sepertinya di siini Kala akan mengalami tuduhan tuduhan nggak masuk akal.
"Berapa anda beli?" tanya Kala langsung.
"100 ribu, kenapa? 150 ribu adalah harga wajar ketika saya membeli dengan harga 100 ribu." balasnya setengah berteriak.
"Hahah, 100 ribu?"
"Kenapa? saya mendapatkan dari tangan kedua, saya menerima itu dari orang kedua yang sudah menjual dengan harga berbeda dengan tangan pertama!" jelasnya yang membuat Kala semakin tidak suka melihat laki laki itu. Penuh tato dan bertindik.
"Liar." gumam Kala sinis dan mundur untuk mendekat ke Hadden.
"Datang ke markas, saya tunggu." ucapan singkat dari Hadden menimbulkan respon beragam. Memang ketika seseorang diminta untuk ke markas dengan consent seperti sejenis ini pasti keluar akan babak belur. Dijamin.
"Tidak. Saya tidak bersalah."
"Kalau tidak bersalah untuk apa takut datang ke markas? datang dan temui saya." cecar Hadden dingin. Dia sudah cukup menahan ketika orang itu merasa tidak bersalah. Apa ada istrinya beli dari tangan 1 dengan harga 70ribu dan suami beli dari tangan 2 dengan harga 100ribu? nggak makesense.
"Karena siapapun yang datang kesana pasti akan pulang babak belur. Saya tidak mau." balasnya tidak mau kalah.
"Kalau anda tidak bersalah kenapa harus takut saya tanya? buktikan kalau anda tidak terlibat dan semua selesai. Bukankah mencuri juga sudah pernah dijelaskan bahwa yang akan memberi balasan adalah kami kemudian Tuhan." balas Hadden.
"Saya sudah datang kerumah, jawaban istri anda 70 ribu dia beli dari tangan pertama. Kemudian jawaban anda 100 ribu dan beli ditangan kedua. Yang benar siapa? saya akan mempertemukan, anda, istri anda dan bu Hetoe dalam satu forum. Buktikan, kalau saya melihat salah satu dari kalian bersalah, bukan salah kami memberikan hukuman." lanjutnya.
Dia juga akan menghukum bu Hetoe kalau sampai tuduhannya salah. Inti dan pusat tuduhan itu berasal darinya yang mencurigai Kala. Jelas setelah mencurigai Kala, otomatis semua asal mula itu ayam juga akan dicurigai.
"Saya tunggu di markas, tidak datang, kami yang akan kerumah." ucap terakhir Hadden sebelum menggandeng Kala menjauh dan menaiki motornya pergi.
"Emangnya dia bakal dateng? gitu doang? nggak suruh anak buah ka- lo buat jemput?" tanya Kala kemudian. Hampir dia memanggil Hadden kamu, Kala itu emang akan tiba tiba merasa terserot energinya kalau dia sudah merasa bersalah dan omongan orang itu benar..
"Dia tidak akan pernah datang."
"Lah, itu tau, kok masih gitu?"
"Saya sudah menyuruh adik asuh saya untuk berjaga disana, ketika dia pulang yang akan ditemui ya mereka. Dia akan berusaha kabur tapi pulang lebih dulu untuk bertemu istrinya." jelas Hadden yang diangguki Kala paham. Oh iya juga ya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Love Of Cadency
Romansa[IRAMA'S SERIES 3] Love Of Cadency memiliki arti cinta dari sebuah irama. Sebuah pertemuan tak direncanakan, kondisi tidak memungkinkan. Hingga rasa yang tertinggal tanpa mengetahui bagaimana cara bertemu kembali hingga alam memberikan jalan. Hadden...