"udah bangun Fhe?" tanya Youra setelah melihat Fheby berusaha bangun dan duduk dari tidurnya, gadis itu dengan cekatan membantu Fheby beranjak.
"Lo kok disini Ra? Ruto mana?" sahut Fheby lalu melongok menatap keluar kamar dari pintu yang terbuka sepenuhnya itu, dirinya berpikir berapa lama tertidur? Jendela yang mulai menggelap dan bahkan situasi ruang tengah yang semula berantakan kini jauh lebih rapi.
"Gue yang sekarang di sini, ngapain lo nyariin ruto?" protes Youra tidak terima jika Haruto adalah orang yang pertama Fheby cari, bagi Youra hubungan Haruto dan Fheby ini tidak layak di perjuangankan apalagi di perhatikan.
"Dia laki gue wajar dong kalau gue nyariin!" sahut Fheby kesal sambil mengerutkan keningnya tidak terima dengan opini Youra yang seakan-akan tidak suka Fheby mencari keberadaan Haruto.
"Ish! Lagian lo nggak seserius itu sama Ruto, nggak usah pura-pura di depan gue," tukas Youra lalu berdiri meninggalkan Fheby demi mengambil semangkuk bubur yang tadi sudah di masak Haruto jika sewaktu-waktu Fheby bangun di mintanya untuk segera makan.
"kata siapa gue ga serius?" sahut Fheby membuat Youra mencibir dan berlalu begitu saja, Fheby hanya menghela nafas lelah, jika memang ucapannya kala itu membuat Youra salah paham, ia berharap kesalah pahaman itu tidak sampai ke telinga Haruto, ia baru saja menapaki langkah ini, masa iya informasi dan kesalah pahaman banyak orang harus membuat Fheby kehilangan investasinya yang sangat berharga?
"Bisa-bisanya lo kepentok tangga sampe luka segede itu?" tukas Youra tak habis pikir sambil membawa mangkuk bubur hangat ke arah Fheby.
"ya mana gue tau!" sahut Fheby masih saja menunjukkan aura permusuhannya pada Youra, "gue bisa makan sendiri!" sambung Fheby lalu meminta mangkuk itu dari tangan Youra, membuat gadis itu menyerahkan mangkuk dengan menghela nafas panjang.
"kalau gue mau, gue udah bilang ke Ruto semuanya... tentang bang Mashi, Mama Bella, trus yang lo bilang ke gue pas mau ujian itu... bisa aja itu semua gue kasih tau ke Ruto..." ujar Yora dengan santainya membuat Fheby menampakkan raut panik di wajahnya/
"Lo bisa diem ga?!" bentak Fheby kesal, seandainya dia punya tangan lebih dari dua pasti digunakan sebaik-baiknya untuk memukul Youra.
"Tenang Fhe! Ruto baru aja berangkat ke studio, makanya gue di suruh jagain lo disini," sahut Youra dengan tampang jahilnya yang akhirnya membuat Fheby menghela nafas lega, setidaknya Haruto tidak mendengar sirine bahaya dari ucapan Youra.
"Bikin jantungan aja lo!" tukas Fheby lalu menyuap bubur ke mulutnya, ia tersenyum samar sangat mengenali masakan Haruto, di satu sisi Fheby tidak menyangka jika kedepannya ia akan sering menikmati masakan Haruto, sebuah privilage yang sangat menguntungkan baginya.
"Asal lo bilang lo mau balikan ke bang Mashi, gue pasti bakal bantuin lo kok... termasuk ke mama Bella..." ujar Youra setelah beberapa detik keduanya sama-sama terdiam, Youra teringat saat tidak sengaja dirinya mendengar percakapan Fheby dan Bella di rumah oma Yuki setelah Haruto mengatakan bahwa mereka akan menikah.
"Gue udah janji sama nyokapnya Mashiho, gue gak akan ngerusak masa depan dia... Sekarang gue punya Ruto, laki gue juga ga kekurangan apapun... toh ini hubungan simbiosis mutualisme, baik gue maupun Ruto ga ada yang dirugikan disini..." sahut Fheby menghentikan kegiatan makannya, matanya seketika menerawang menatap jendela kamar yang menunjukkan pemandangan langit yang mulai menggelap.
"Tapi Fhe, gue rasa bang Mashi 100% salah paham ke lo tentang semuanya..." tukas Youra menatap Fheby serius, ia ingat bagaimana Mashiho menjelaskan semua pada Youra saat pertama kali gadis itu mengenal Fheby.
"Justru lebih baik dia salah paham, karena sejak gue setuju sama persyaratan nyokapnya Mashiho, disitu gue tau udah ga ada tempat buat gue sama Mashiho bareng di masa depan..." sahut Fheby dengan senyum tipisnya, bagi Fheby saat ini apa salahnya kita menjalani apa yang memang sudah di tetapkan, tanpa ada penyesalan, jikapun meninggalkan luka ia hanya berusaha untuk tidak membuat kesalahan yang sama.
KAMU SEDANG MEMBACA
SAY Yess!!! [HARUTO]
FanfictionFheby menghadapi situasi di mana ia harus memilih menyerahkan diri atau mencari opsi lain untuk berkembang dan menyelesaikan semua masalah yang ada. Namun di tengah upaya Fheby, keluarganya tidak bisa menunggu lebih lama lagi. Hingga akhirnya ia men...