Saat di universitas, amera memiliki seorang kekasih,pria itu bernama nolan. Tiga tahun lama nya mereka menjalin hubungan namun saat lulus dari universitas, nolan tiba-tiba saja pergi entah kemana tanpa memberitahu kan nya pada amera. Berulang kali amera menghubungi nolan, namun tak perna mendapat balasan. Hingga pada akhirnya ayah amera menjodohkan nya dengan cesar.
"Jadi apa yang ingin kau tanyakan padaku?" Tanya nolan dengan mimik wajah serius. Mereka kini berada di sebuah kafe yang tak jauh dari kantor amera.
"Kenapa kau tiba-tiba pergi tanpa memberitahu pada ku?" Tanya amera dengan penasaran. Ia begitu ingin tahu alasan mengapa nolan pergi tiba-tiba bahkan tanpa memberi tahukan nya pada amera.
"Aku pergi ke belanda itu secara mendadak, kau tahu. Ayah ku memiliki bisnis di sana jadi aku di minta untuk membantunya secara tiba-tiba jadi aku tak sempat memberitahukan nya padamu," jelas nolan.
"Tapi kau bisa memberi tahu nya melalui telepon, aku berulang kali menghubungi mu tapi kau bahkan tidak perna mengangkatnya ataupun membalas panggilan dari ku."
Nolan menghela napas, semua itu memang kesalahan nya. "Ponsel lama ku rusak, dan aku tak ingat untuk menghubungi mu, itu kesalahan ku, aku sungguh minta maaf."
Amera berdecak kesal. "Kau bilang apa, tidak ingat. Apa kau tahu seberapa keras aku menghubungi mu, memikirkan kan mu dan selalu mengkhawatirkan mu. Apa kau tahu itu, tapi kau seperti nya tidak begitu. Kau bahkan tidak ingat dengan ku. Ck, aku memang bodoh karena terlalu mencintai mu."
"Mera aku tahu kesalahan ku, aku mohon maafkan aku," ujar nolan meraih tangan amera. Namun amera menghindarinya. Tampak sekali wanita itu masih merasa kesal, sorot matanya kesedihan nya juga jelas terlihat. Bagaimana tidak? Setelah lama akhirnya amera bisa melupakan pria itu namun tiba-tiba saja ia datang kembali di hadapan nya bahkan yang menyedihkan nya, pria itu sepertinya tak benar-benar mencintai nya.
"Cukup nolan, aku tak ingin mendengar apapun dari mu lagi."
Amera meraih tas nya kemudian menyampirkan nya di bahu dengan terburu-buru. Ia beranjak dari tempatnya dengan langkah yang gontai nan lebar. Sedangkan nolan mengekorinya.
"Mera dengarkan aku dulu," ujar nolan menahan lengan amera hingga langkah wanita itu terhenti.
"Tidak ada lagi yang perlu di jelaskan, aku sekarang mengerti bahwa kau tak benar-benar mencintai ku. Dan setelah kerja sama ini berakhir, anggap lah kita tak saling mengenal," tegas amera menarik lengan nya dari genggaman nolan kemudian melenggang pergi meninggalkan nolan yang terdiam di tempat. Sekarang ia benar-benar sadar bahwa kesalahan nya itu sangat lah besar bahkan tidak bisa di maafkan oleh amera.
_______
"Jadi bagaimana dengan proyek nya?" Tanya bryan melalui telepon nya seraya menyesap cerutunya.
"Semuanya berjalan dengan baik, vincent sangat tertarik dengan proyek ini," balas cesar di seberang telepon.
Malam ini begitu dingin, langit nya bahkan sangat gelap. Seperti nya malam ini akan turun hujan, bryan memperhatikan langit malam dari balkon kamarnya.
"Itu bagus, kita bisa melakukan kerja sama dengan nya. Itu sama sekali tidak buruk."
"Ngomong-ngomong bagaimana dengan amera? Aku sangat mengkhawatirkan nya, dia bahkan tidak membalas pesan ku."
Bryan terkekeh mendengar nya, padahal tadinya ia ingin membicarakan mengenai adik iparnya namun sepertinya cesar begitu tidak sabaran ingin tahu keadaan istrinya itu.
"Dia baik-baik saja,memang nya apa yang akan terjadi padanya."
"Oh entahlah kak, bisa saja hal buruk terjadi padanya."
"Jangan khawatir aku pasti akan menjaganya. Ngomong-ngomong aku melihat istri mu siang ini," ucap bryan mematikan cerutu nya di asbak.
"Oh benarkah, apa dia sedang sibuk bekerja?" Tanya cesar dengan begitu penasaran.
"Sepertinya tidak, aku melihatnya dengan seorang pria di sebuah kafe."
"Apa kau bilang?! Pria? Oh sial! Wanita itu, apa dia tidak bisa sehari saja duduk diam. Bagaimana bisa ia berkeliaran dengan anjing anjing liar. Jika aku melihat nya lagi, akan ku pastikan pria itu tak bisa lagi berjalan," gerutu cesar dengan kesal, baru sehari saja ia tinggalkan namun anjing anjing liar itu seperti nya tidak sabaran memburu wanitanya.
"Oh tenanglah adik ku, kenapa kau jadi marah begitu. Kau pun sama saja dengan anjing liar itu, kau pergi dengan cassie ketika kau sudah punya amera jadi sebaik nya kau berkaca lah," goda bryan menyeruput kopi hangat nya. Seru sekali bisa menggoda adik nya itu, apalagi jika sudah terlampau emosi.
"Apa kau sekarang sengaja mengatai ku, hubungan ku dengan cassie sudah berakhir dan kau pun tahu itu. Sekarang amera, wanita itu membuat ku seperti orang gila. Sial!" Umpat cesar dengan kesal bahkan terdengar keributan dari seberang telepon sana.
Bryan sudah tak sanggup lagi menahan tawanya dan akhirnya ia pun tertawa. "Hei apa kau sedang cemburu?"
"Apa? Cemburu? Ck, maksud mu aku cemburu dengan keparat itu? Tentu saja tidak, untuk apa aku cemburu padanya. Aku yakin aku lebih baik dari padanya."
"Oh benarkah?" Tanya bryan dengan tidak percaya, padahal sudah jelas tapi cesar masih saja tidak mau mengaku.
"Jadi katakan padaku siapa keparat yang kurang ajar itu?"
"Apa kau begitu penasaran?"
"Hei berhenti menggoda ku, itu sama sekali tidak lucu," ujar cesar dengan nada yang meninggi, padahal ia sedang serius tapi bryan malah sengaja menggoda nya. Ya, itu karena sangat menyenangkan, batin bryan.
Bryan terkekeh. "Oke maafkan aku. Jadi kau sangat ingin tahu rupanya. Ya, dia seorang model sekaligus aktor. Dan seperti nya dia satu universitas dengan amera."
"Jadi mereka saling mengenal?" Tanya cesar dengan penasaran.
"Ya seperti nya begitu, wajar saja mereka terlihat begitu dekat."
"Sialan! Dia pasti pria yang aku lihat di restaurant dengan amera beberapa minggu yang lalu."
"Kau yakin dia pria yang sama?" Tanya bryan dengan alis yang mengerut.
"Tentu saja,kenapa tidak."
"Seperti yang aku tahu bahwa pria itu baru saja tiba di kota ini beberapa hari yang lalu setelah lama menetap di belanda, jadi kurasa dia bukan pria yang sama seperti yang kau maksudkan itu."
"Benarkah? Tapi bukan kah itu bisa saja terjadi?"
"Entahlah, tapi yang kutahu begitu. Secara lebih detail nya nanti akan ku kirim kan melalui file saja."
"Oh baiklah, terimakasih kalau begitu kak."
"Satu hal lagi, apa kau sedang jatuh cinta dengan nya?"
"Maksud mu amera? Oh tidak, cinta itu konyol kak."
Bryan terkekeh. "Ya karena sebab itu kau jadi terlihat konyol."
"Hei apa kau sedang-" panggilan di akhiri oleh bryan. Sedangkan cesar kini menghela napas seraya meraup wajahnya dengan kasar. Jatuh cinta? Apa ini benar-benar bisa di katakan cinta. Oh entahlah cesar bingung, namun kini ia benar-benar rindu dengan amera. Ia putuskan setelah proyek kerja sama ini selesai maka ia akan pulang dengan cepat.

KAMU SEDANG MEMBACA
his farewell attempt (End)
RomantikDeskripsion: Dua tahun menikah amera tak pernah merasakan kehangatan dalam pernikahan tersebut. Kedua pasangan tersebut tidak pernah saling mencintai, mereka menikah karena di jodohkan oleh pihak keluarga bukan keinginan mereka sendiri. Dan pada akh...