"Apa yang terjadi? Tidak, tunggu, kenapa? Apa yang kau lakukan? Kenapa? Ah...? Apa kau membantuku barusan? Tadi itu? Seriusan? Kenapa?"
"Kau sudah mengatakan kenapa tiga kali," Sasuke menegur Sakura ketika ia menempatkan gadis itu di depannya, berdiri menghadapnya sementara dia menuntun kedua tangan Sakura untuk berlabuh di pundaknya.
Saat itu, Sakura membiarkan Sasuke menggerakkan tubuhnya seperti boneka. Sakura tidak begitu memikirkan situasinya sekarang karena Sakura begitu terpaku pada aksi Sasuke sebelumnya.
Sasuke yang mengatakan tidak akan membantunya, Sasuke yang sudah kejam mengatakan kalau rencananya bodoh, tiba-tiba muncul seperti pangeran dan menyelamatkannya?!
Sungguhan, apa yang terjadi?
"Haruno...," tegur Sasuke kembali, kali ini meletakkan dahinya di kening Sakura. "Bergerak."
"A-ah???" Hanya saat napas Sasuke menyapu wajahnya, barulah Sakura menyadari kalau dirinya dan Sasuke tengah berada di lantai dansa, di bawah lampu hias yang berkilau cerah seperti permata.
Sakura meneguk saliva, mata terpaku kepada manik hitam Sasuke yang menatap lembut ke arahnya. Sangat sempurna.
"Kenapa kita berdansa sekarang?" Begitu Sakura beradaptasi pada situasi yang melingkupinya, Sakura menjadi lebih mudah mengikuti pergerakan Sasuke. Sakura hanya merasa sedikit gugup ketika menyadari jarak mereka begitu rapat, dan tangan Sasuke sekarang berada di pinggangnya, melingkupinya.
Sungguhan, untuk kesekian kalinya, apa yang terjadi?
"Karena aku bosan," sahut Sasuke. "Juga, situasi ini akan menjadi headline yang sempurna untuk berita."
"Ah! Benar!" Saat teringat tentang gosip yang akan muncul dari kedekatan mereka, Sakura bereaksi dan hampir mendorong Sasuke lepas dari dekapannya. Hampir, tapi tidak terjadi karena Sasuke mendekapnya sangat kuat. Sangat menyesakkan.
"Jangan berlebihan, Haruno. Kau menarik perhatian."
"Kita memang sedang menarik perhatian sekarang!"
Sasuke mengangguk. "Itu tujuannya. Bersikaplah yang normal dan oh, kalau bisa, tersenyumlah semanis mungkin."
"Kenapa? Kenapa kau melakukan ini? Untuk apa kita melakukan ini?"
Sasuke menarik napas. "Aku sedang bertanggung jawab atas kesalahanku."
"Bertanggung jawab? Oh..., oh! Tapi, kenapa seperti ini?" Sakura pikir tertangkap kamera berdansa dengan Sasuke hanya akan memperparah rumor yang beredar mengenai mereka.
"Karena aku mempunyai ide yang lebih baik daripada ide tololmu."
Sasuke menyebut ide Sakura sebagai ide tolol karena, Sasuke tidak akan pernah sudi berbicara di depan media dan mengaku dia mencintai Sakura dan berujung ditolak. Tidak hanya kisah itu tidak masuk akal, itu juga sangat bodoh dan memalukan. Orang-orang akan lebih percaya kalau Bumi berbentuk donat daripada Sasuke mencintai Sakura secara sepihak.
"Sangat sombong. Aku memikirkan ide itu seharian!"
"Kau menyia-siakan waktu, sepertinya berpikir bukan kegiatan yang pas untukmu."
"Kenapa kau bicara seperti ibuku?"
Sasuke tersenyum remeh. "Jadi bukan aku sendiri yang menyadari itu."
"Tsk! Memangnya apa ide brilianmu itu?"
"Aku akan mengatakan ini dengan singkat karena kita masih berdansa seperti pasangan yang penuh cinta..., Haruno Sakura, kau akan menjadi kekasihku."
KAMU SEDANG MEMBACA
ALLURING (SASUSAKU)
FanfictionMereka adalah kisah asmara yang kacau dan berantakan. ALLURING © Vivianne. NARUTO © Masashi Kishimoto.