Sejauh mata emerald-nya memandang, selain megah dan mewah, selain dihuni oleh para konglomerat sesat di Konoha, bar Akatsuki itu hampir sama saja dengan bar yang biasa Sakura kunjungi. Malah, tempat itu terkesan agak monoton daripada tempat langganannya yang riuh dan warna-warni.
"Bagaimanapun aku memikirkannya, tempat ini membosankan." Sakura membisikkan pendapatnya ke Ino yang sama seperti Sakura, juga memindai sepenjuru bar itu dengan mata aquamarine-nya.
"Kau terlalu terbiasa dengan musik riuh, Sakura."
Daripada bar, Sakura lebih senang berada di club malam.
"Salahkah aku?"
Ino mengendikkan bahu. "Sayang sekali Hinata tidak ikut malam ini. Padahal kau bisa keluar rumah karena berbohong memakai namanya."
"Apa yang kau harapkan dari Hinata, sih? Kecuali tempat ini adalah perpustakaan dengan manusia bisa dihitung pakai jari tangan, jari kaki tidak termasuk, barulah Hinata mau pergi."
"Aku tidak mengerti kenapa dia seperti itu, awalnya kupikir itu cuma fase biasa. Tapi dari SMA sampai dewasa, Hinata tidak berubah."
Sakura mengangguk-angguk saat mendengarkan cerita Ino tentang Hinata.
Saat itu, selagi keduanya bertukar obrolan tentang sobat culun mereka tersebut, Shimura Sai yang sempat memencar dari mereka kembali datang setelah membelah keramaian. Pria itu datang bersama dua orang pria yang ketika Sakura menyadari kedatangan mereka, Sakura seperti kehilangan napasnya.
Keparat! Keparat! Keparat!
"Haruno," sapa Uchiha Sasuke, pria itu memamerkan seulas senyum tipis yang daripada menyiratkan keramahan, membuat tubuh Sakura menegang. "Lama tidak bertemu," kata Sasuke lagi.
"Mhmmm."
Melihat kedatangan Sasuke di sana, disertai sepupu jauhnya — Uzumaki Naruto, Sakura menahan diri untuk tidak melarikan diri.
Ya ampun, kenapa orang yang ia segani malah berkumpul di depannya? Mana cowok tampan yang seharusnya dia temui di tempat itu?
Bertahan dalam sikap santai yang dipaksa-paksakan demi tidak menunjukkan sikap kurang ajar, Sakura pun menanggapi sapaan Sasuke.
"Uchiha-san, lama tidak bertemu juga." Sakura menerbitkan senyum lebar di wajahnya. "Apa kabar?"
"Uchiha-san?"
"Y-ya?" Apa ada yang salah?
"Kau biasa memanggilku 'Sasuke-nii' sebelumnya."
"Oh, ahahahaha..., benar juga."
Biasanya memang seperti itu, tapi itu empat tahun lalu!!! — Sakura memamerkan cengiran canggung. "Kita sudah lama tidak berjumpa, aku tidak mau kelihatan sok akrab dan membuat Uchiha-san tidak nyaman."
"Aku sangat tidak nyaman dengan panggilanmu barusan."
"Ah..."
"Jadi?" Sasuke memandang Sakura, binar matanya yang jenaka seperti mendikte Sakura untuk mengulang sapanya. Sakura yang saat itu merasa canggung, perlahan-lahan menjadi kesal.
"Sasuke-nii, kalau begitu." Tidak mau berlama-lama meladeni Sasuke, Sakura langsung melempar lirikannya ke Naruto dan melihat sepupu kuningnya itu memamerkan cengiran ramah.
"Hai, Sakura." Naruto menyapa.
"Hai..." jawab Sakura, dan itu adalah sapaan ramah yang paling palsu yang pernah Sakura lakukan, dan paling menjijikkan juga.
![](https://img.wattpad.com/cover/383103875-288-k16277.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ALLURING (SASUSAKU)
FanficMereka adalah kisah asmara yang kacau dan berantakan. ALLURING © Vivianne. NARUTO © Masashi Kishimoto.