Mees Hilgers

enam belas

Kamar yg mees pesan untuk ayu dan sara.
"Akhirnya aku ketemu kasur juga" ucap sara yg langsung tiduran setelah membuka kamar hotel.

Sedangkan mees dan ayu masih berdiri 4langkah dibelakang pintu kamar tersebut.

"Sayang.. aku tinggal dulu yaa, semua anak anak timans akan berkumpul sebelum di mulai pertandingan nanti"  ucap mees pamit

"Hmm,, Semangat sayang, aku akan mendukungmu nanti, bermainlah dengan hati hati, aku tidak ingin melihatmu terluka." jawab ayu.

"Aku tidak akan terluka sayang, jangan khawatir"
Mees akhirnya mencium pipi ayu.

"Aku  disini, tapi seperti tak terlihat oleh kalian berdua." ucap sang kakak melihat adiknya.

Mees yg tersenyum lalu  menatap ke arah sang kakak dan berkata

"Kak,,, aku titip ayu yaaa, tolong nanti jaga dia selama aku bertanding" ucap mees.

"Itu hal yg mudah, lagipula ayu juga bukan anak bayi lagi yg ketika melihat bola di stadion akan hilang." Ucap kak sara

Akhirnya mees berpamitan menuju kamarnya. Setelah sampai di lantai kamarnya, ia berpapasan dengan nathan yg mau menuju lift

"Dari mana bro" ucap nathan.

"Dari lobby, ada sedikit urusan tadi"
Jawab mees. Tentu saja mees berbohong, tidak mungkin dia jujur jika baru saja dia menemui ayu kekasihnya dan juga mantan kkekasih nathan.

(Aku lupa jika disini juga ada nathan) Ucap mees dalam hati

"Yasudah, aku juga ingin turun ke bawah menenmui seseorang" ucap nathan berjalan ke arah lift, mees masih menatap punggung belakang nathan.