-VOTE DULU SEBELUM MEMBACA-
"Oh jadi gitu.."kata vio dengan paham setelah mendengarkan cerita sahabatnya itu"Gue seneng deh dengernya"tambah dia lagi
"Apalagi gue vi"jawab Naura
"Naura"Rasya datang dan memanggilnya
"Ehem di panggil ayang tuh nau"goda vio
"Kenapa sya?"
"Ini dari bunda buat kamu"dia memberikan sebuah paperbag dan meletakkannya di atas meja,ia membuka isi dalam paperbag tersebut
"Tante Laras belikan gue jam tangan sya"ucap Naura ia terpesona melihat hadiah tersebut
"Hmm bunda belikan ya sesuai dengan punya aku juga"jawab Rasya melihatkan jam tangan yang ia pakai sama persis seperti Naura
"Piw piw calon mantu"kata vio membuat Naura tersenyum malu
"Bilang makasih sama Tante Laras,hadiahnya gue suka banget"
"Hmm,sini gue pakaikan"ia memasangkan jam tersebut di tangan Naura
"Aku mau ke kelas dulu kamu sama vio aja dulu"pamit Rasya setelah selesai dengan urusannya
"Iyaa"
"Elo udah ketemu sama bunda Rasya nau?"tanya vio dengan antusias,membuat Naura mengangguk
"Baik banget kan dia?"
"banget vi,seru lagi orangnya"sahut Naura jujur
"Iya emang,apalagi dia itu suka banget sama elo dan dia setuju kalau elo dan Rasya ada hubungan"
"Kok elo tau?"
"Sebenarnya bunda Laras adalah adeknya mama gue"
"Hah?"
"Iya nau gue juga baru tau waktu udah SMA"
"Sempit banget nih dunia vi"
"Makanya dari itu gue juga engga menyangka"
"Yaudah udah bel gue kembali ke kelas dulu,bye Naura jangan kangen gue"
"Idihhh engga yaa"
Setelah dua jam lebih belajar akhirnya waktu istirahat pun datang Naura dan vio sudah berada di kantin mengisi makanan untuk perutnya
"Kita gabung ya dek"ucap Rayen yang datang sambil merangkul cila,berbeda dengan Rasya yang sudah duduk di sebelahnya
"Numpang ya"ucap Gibran dan Dika berbeda dengan Adara yang sepertinya ragu untuk duduk
"Duduk aja"kata Naura moodnya kali ini sedang baik
"Pembelajaran pertama loh apa tadi nau?"tanya vio
"Biologi"
"Gue fisika nau,setelah ini matematika pembelajaran yang paling membuat gue kurang suka"
KAMU SEDANG MEMBACA
DIA NAURA
Teen FictionNaura perempuan yang memiliki sikap tegas tidak mau di bantah, akibat kesalahan di masa lalu dia bertengkar dengan adeknya sendiri membuat hubungan keluarga mereka perlahan retak! Bertemu dengan laki-laki yang juga tegas tapi memiliki sikap lembut...