ketiga

356 26 9
                                    

-SELAMAT MEMBACA VOTE DULU-

"Sarapan dulu sayang"ucap bunda salma saat melihat Naura baru saja menuruni tangga,"mama kamu masak udang loh"tambah papa Fatir,Naura tersenyum hambar

"Engga ma nau sarapan di sekolah aja"kemudian dia langsung pergi dari sana

"Mama lupa adek kan alergi udang ma"kata Rayen,membuat Salma dan Fatir kaget"mama lupa Ray"

Naura sudah tiba di sekolahnya

"Pagi amat kaya yang rajin banget"sapa vio menghampirinya,Naura memukulnya dengan pelan"terserah gue"jawab Naura sedikit cemberut

"Kenapa sih?"tanya vio memperhatikan Naura,"loh tau nyokap gue masak udang padahal gue alergi sama tuh udang hahaha"jawab Naura di iringi tawa hambar

"Emang agak-agak ya tuh Tante Salma,udahlah jangan galau yuk ke kantin gue traktir"ajak vio,Naura mengangguk mengiyakan

Saat di jalan mereka sedikit bercanda dan tidak memperhatikan ke depan,hingga mereka tidak sengaja menabrak murid lain di sana

"PUNYA MATA ENGGA SIH"bentak vio pada salah satu murid di sana, sedangkan murid itu mendadak ketakutan"maaf kak,aku beneran engga sengaja"

"ENAK AJA TINGGAL BILANG MAAF LOH LIHAT BAJU GUE KENA TUMPAHAN MINUMAN LOH"

"Udahlah dia juga udah bilang maaf,tinggal ganti baju aja"kata Adara di belakang mereka yang datang bersama Rayen

"Siapa suruh elo ikut campur"ucap vio menatapnya sinis dan di tatap balik oleh Adara,"gue anak pemilik sekolah ini dan gue berhak untuk melakukan apapun"jawab datar

"Hajar vi"ucap Naura mengisyaratkan dari alisnya dan langsung vio mengerti

"Oh terus?emang gue perduli engga say"

"Loh mau gue keluarkan dari sekolah ini?"tantang Adara yang langsung di tertawa kan oleh vio

"Gue yang akan keluarkan elo"jawab Naura sambil menatap Adara,"tapi kak"sahut Adara

"Gue engga minta elo untuk ikut campur urusan orang lain!,selama gue ada di sini kalian engga akan bisa keluarkan vio"

"Dan kalau kalian macam-macam sama gue dan vio,gue yang akan tendang kalian dari sekolah ini paham!"teriak Naura

"Dek"tegur Rayen namun Naura menatapnya tajam

"Ayo vi"ajak Naura kemudian pergi bersama vio dari sana dia malas meladeni orang-orang itu

"Loh banyak berubah dek"batin Rayen memperhatikan Naura yang sudah jauh,Adara menatap Rayen"gue ada salah sama kak Naura ya bang?"

"Engga kok dia mungkin lagi engga mood aja,jangan di pikirkan"

Brak
Naura masuk ke dalam kelas dan langsung membanting pintu orang-orang di dalam kaget namun tidak ada yang berani protes

"Udahlah mikirin tuh cewek yang ada makin buat emosi"kata vio sambil merangkul sahabatnya itu,"mending lihat cowok-cowok main basket"ajak vio

"Engga mau"

"Ayolah nau sekalian cuci mata kan,siapa tau kepincut sama salah satunya"

"Hmm"jawab Naura,vio senang"mampir beli minum dulu ke kantin"

Ramai sekali orang menonton permainan basket

"kak Rasya semangat"

"Kak Dika kece banget"

"Kak Rayen lucu apalagi waktu berkeringat"

"Kak Gibran masih sempat melawak ya,manis banget"

"Berisik banget sih"ucap Naura pada orang-orang yang berteriak di belakangnya,"caper"tambah vio tidak ada yang berani menyahut mereka hanya diam

"Kasih minum sana sama Rasya"suruh vio saat Rasya sedang duduk istirahat bersama yang lain,Naura protes"lah kok gue?"namun dia di dorong oleh vio"udah sana pdkt"dia memberikan air mineral yang dia bawa kepada Naura

"Semoga berhasil"kata vio memberikan semangat,Naura hanya menuruti permintaan sahabatnya itu

"Nih"ucap Naura saat tiba di depan Rasya,sedangkan ia heran namun menerima minuman itu dan langsung meneguknya"makasih"

"Jadi kakak ipar gue mau pdkt sama Abang gue"goda Dika yang berada di sebelah mereka,Gibran juga ikut menggoda"bau-bau akan jadian"ucapnya

"Sok asik"ketus Naura kemudian dia melangkah pergi dari sana,"buset sakit hatiku"kata Gibran dengan pura-pura menangis

"Pedes juga mulut kakak Adara,untung aja dia calon kakak ipar gue"tambah Dika

"Gimana?"tanya vio saat Naura menghampirinya,"gitu deh"jawabnya membuat vio kesal

"Gagal deh deketin dia sama Rasya"ia membatin

"Kantin bareng yuk kak"ucap Adara tersenyum yang datang tiba-tiba bersama cila dan para laki-laki,Naura tersenyum balik"yuk"ucapnya membuat vio heran"apa yang di rencanakan anak ini"batin vio setelah itu mereka semua menuju ke kantin

Di kantin mereka duduk di kursi yang satu meja panjang

"Mau pesan apa sekalian gue sama cila yang pesankan?"tanya Rayen

"Gue sama yang lain samain aja bang"Adara menjawab lalu dia menatap Naura di depannya,"kalau kamu sama kak vio apa kak?"

"Gue sama vio engga makan"jawab Naura berusaha untuk biasa saja,"yang bener aja nih anak"kata vio memperhatikan gerak-gerik Naura

"Tapi dek"ucap Rayen,tapi sepertinya Naura sedang tidak ingin di proteskan

Tidak lama cila dan Rayen membawakan makanan untuk mereka semua,cila berjalan di samping Naura dan ia dengan sengaja mengulurkan kakinya akhirnya cila tersandung dan makanan yang masih panas mengenai kulit Naura

"Astaga nau"panik vio

"Gimana sih punya mata engga"bentak Naura pada cila, sedangkan ia beberapa kali meminta maaf

"Seharusnya loh hati-hati dong cila"kata Adara

"Bawa gitu aja engga bisa parah"sindir vio

"Maaf nau gue beneran engga sengaja"ucap cila

"Kita ke UKS obatin"kata Rasya lalu menarik Naura untuk pergi dari sana,"gue aduin sama Tante Salma"kata vio kemudian menyusul mereka berdua

"Kamu gimana sih cil,kalau mama tau dia bisa marah"ucap Rayen sedikit membentak,"aku beneran engga sengaja Raya tiba-tiba aku kesandung"jawab cila

"Kamu itu seharusnya hati-hati Naura itu orangnya sensitif,kalau sampai dia marah bisa-bisa hubungan kita juga hancur"

"Iya cila loh harus minta maaf sama kakak gue"tambah Adara juga

"Makanya cila kalau bawa apa-apa jangan satu tangan aja"ucap Dika

Setelah itu mereka pergi meninggalkan cila sendiri

"Sabar cila"kata Gibran yang juga ikut pergi

Di UKS Rasya meniup tangan Naura dan juga mengompresnya dengan pelan-pelan,wajah keduanya sangat dekat

"Manis juga ini cowok"batin Naura tersenyum sambil memperhatikan Rasya yang masih mengobati lukanya,"cantik"ucap Rasya keduanya tatapan cukup lama

"Udah woy"kata Vio mengegetkan keduanya, membuat Rasya maupun Naura kembali menetralkan detak jantung mereka

"Makasih sya"kata Naura

"Hmm"

"Cocok"vio berbisik di telinga Naura seketika wajahnya memerah,"engga"ketusnya mencoba untuk tidak salah tingkah





DIA NAURATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang