ke sebelas

270 18 8
                                    

-VOTE DULU SEBELUM MEMBACA-


"Mau apa anda ke sini?"tanya Naura setelah mendapati Salma bersama Fatir berada di rumah ayahnya

"Naura papa ke sini ingin meminta maaf atas kesalahan papa selama ini nak,kamu boleh marah dan kecewa dengan papa tapi engga dengan mama kamu"ucap papa Fatir

"Izinkan mama untuk menebus semua kesalahan mama sayang"kata Salma berbeda dengan Naura yang hanya melirik

"Engga akan pernah"jawab Naura ketus kemudian berlari menuju kamarnya

"Maafkan atas sikap Naura,saya akan mencoba membujuknya"ucap Maxim

"Terimakasih banyak saya berharap Naura secepatnya memaafkan kami berdua"

"Kalau begitu kami pergi dulu"

Brak
Setelah sampai ke dalam kamar Naura menutup pintu dengan sangat kuat

"Setelah apa yang mereka perbuat dengan gue dengan gampangnya hanya meminta maaf,disaat gue kehilangan peran seorang ayah dan mama mereka kemana?mereka hanya peduli dengan anak perempuan mereka yang satunya!.
Gue engga akan pernah tinggal diam dan Naura Arabela saat ini bukanlah Naura yang dulu yang lemah dan mudah untuk memaafkan seseorang"

_______________________

Malam ini Naura dan Rasya sedang berkeliling di sebuah pasar malam di kota mereka

"Main lempar gelang yuk sya"ajaknya sambil menarik Rasya ke tempat tersebut

"Bang 20 ribu"ucap Naura saat tiba di depan sana kepada sang penjaga mainan nya

"Siap neng"kemudian penjaga itu memberikannya lima buah gelang

"ihh engga kena"ucapnya saat gelang itu ia lempar namun malah jatuh ke lantai

"coba yang pelan"sahut Rasya dia hanya memperhatikan wajah Naura yang cemberut

"engga masuk sya"cemberut Naura gelang itu tinggal tersisa satu saja

"Gampang kok"

"ini coba kalau gampang"ia memberikan sisa gelang itu pada Rasya

"Nah kan masuk"kata Rasya setelah melemparkan gelang itu dan benar saja gelang itu masuk ke botol

"Luh pakai ilmu hitam ya sya?"tuduh Naura yang masih tidak percaya

"Engga dong nau"

"Udah ini bonekanya untuk kamu"kemudian Rasya memberikan boneka yang ia dapat dari permainan itu pada Naura

"Terimakasih Rasya"ia dengan senang hati menerimanya

"Mau main apalagi hmm?"tanya Rasya sambil mengacak rambut Naura sambil berjalan mengelilingi pasar malam

"Gue mau naik rollercoaster"

"Naik itu nau beneran?"

"Takut ya sya?"

"Hah engga"

"Yaudah ayo"

DIA NAURATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang