Part 20

455 68 10
                                    

Pagi itu, suasana di rumah Zean dan Adel terasa lebih berbeda dari biasanya. Adel duduk di meja makan, mengunyah roti panggang dengan perasaan campur aduk. Hari ini adalah jadwal USG, dan dokter akan memberitahukan jenis kelamin bayi mereka. Zean sibuk di dapur, menyiapkan jus jeruk buat Adel dan untuknya, sambil sesekali melirik istrinya yang kelihatan lebih diam dari biasanya.

"Kamu gugup ya?" tanya Zean, berjalan mendekati meja sambil naruh gelas jus.

Adel cuma mengangguk pelan, tangannya masih asik mengusap-usap perutnya. "Aku penasaran aja Mas. Kira-kira cewek atau cowok, ya?"

Zean ketawa kecil, duduk di sebelahnya sambil narik kursi. "Apa pun itu, yang penting anak kita sehat. Iya kan?"

Adel berhenti ngunyah, lalu tersenyum. "Iya Mas"

"Gimana ya kalau misalnya kita punya anak kembar?" tanya Zean sambil meminum jus jeruk

Adel mengkerutkan keningnya. "Maksudnya Mas?"

Zean nyengir. "Iya, siapa tahu kamu makannya banyak gara-gara ada dua anak kita di sana."

Adel mendengus sambil melirik suaminya. "Jangan ngadi-ngadi deh Mas."

Tapi di dalam hati, Adel tidak bisa tidak kepikiran soal kemungkinan itu. Kalau benar ada dua bayi di perutnya, gimana nanti? Apa dia bisa jadi ibu yang baik buat mereka? Pikiran-pikiran itu sempat bikin Adel tidak tenang sepanjang perjalanan mereka ke rumah sakit.

Di ruang tunggu rumah sakit, Adel dan Zean duduk bersebelahan, menunggu giliran mereka dipanggil. Zean tidak berhenti mengajak Adel bicara, mencoba membuat istrinya lebih santai.

"Mas, kamu pikir anak kita bakal mirip aku atau kamu?" tanya Adel tiba-tiba.

"Kalau mirip kamu, Mas nggak masalah. Tapi kalau ada yang ganteng banget kayak Mas, wuu boleh juga tuh" jawab Zean sambil ketawa.

Adel mencubit lengan suaminya pelan. "Mas ih... kelihatan alay banget, tahu nggak."

Belum sempat Zean membalas godaan istrinya, nama mereka dipanggil. Dengan tangan yang saling menggenggam, mereka masuk ke ruang dokter.

Di dalam ruang pemeriksaan, dokter tersenyum ramah sambil meminta Adel rebahan di tempat tidur. Zean duduk di kursi di samping tempat tidur, matanya tidak lepas dari layar monitor USG.

"Jadi, gimana perasaan kalian, Pak Zean, Bu Adel? Siap buat lihat lebih jelas kondisi bayi kita hari ini?" tanya dokter sambil mempersiapkan alat USG-nya.

Adel hanya mengangguk, sementara Zean menjawab dengan suara tenang, "Siap Dok."

Saat alat USG mulai bekerja dan layar monitor menampilkan gambar hitam putih, dokter mengarahkan alat itu dengan hati-hati. Adel menggenggam tangan Zean lebih erat, ia gugup dan merasa detak jantungnya semakin cepat.

"Wah, kelihatannya di sini ada dua bayi nih" ucap dokter tiba-tiba.

Adel langsung melotot, sementara Zean agak kaget. "Maksudnya Dok?"

Dokter tersenyum lebar. "Iya, selamat ya. Ternyata kalian punya bayi kembar!"

Adel terdiam beberapa detik, lalu menatap Zean dengan mata berbinar-binar. "Mas! Kembar!"

Zean masih terlihat syok, tapi pelan-pelan senyum lebarnya muncul. "Serius? Dua? Wah, Mas harus siap kerja dua kali lipat nih."

Adel ketawa kecil sambil ngusap perutnya, matanya berkaca-kaca. "Aku nggak nyangka loh Mas. Ini hadiah buat kita."

Dokter melanjutkan pemeriksaan sambil tersenyum melihat reaksi mereka. "Oh ya, kalian mau tahu jenis kelamin bayi kembarnya?"

Adel langsung mengangguk antusias. "Boleh Dok!"

My Soulmate (ZeeDel) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang