Chapter 12: Little Paper

16.5K 589 414
                                    


Hi... FYI, ternyata orang-orang yang kemarin menerjemahkan novel WEST tanpa ijinku juga sekarang mulai menerjemahkan SOUTH . Jadi, kemungkinan aku juga bakalan take down.

To those who stole my translation:

Please take note: If you wish to use my translation, all I ask is that you politely ask for permission and give proper credit. Isn't that a simple thing to do? Why would you choose to go behind my back instead?

______


"Apa kau akan pergi?"

Apa?

"Fah, kau bisa mendengarku?"

"Apa yang kau katakan, Hill?"

"Mau makan malam?"

"Eh, mungkin tidak."

"Kenapa?"

"Lebih baik aku tidak pergi."

"Karena Phoon?"

"Um, aku tidak akan pergi. Akan lebih nyaman baginya."

"Kau terlalu banyak berpikir."

"Tidak, itu benar. Jika aku pergi, Nong pasti tidak akan makan dengan baik."

"Hem, bicaralah sebentar agar kalian tidak canggung."

"Menurutmu, apa dia ingin bicara denganku? Dia bahkan tidak menatap wajahku."

"Fah"

"Apa?"

"Baiklah, aku tidak akan bertanya lagi."

"Tidak apa-apa."

"Kenapa saat bicara tentang Phoon, kau selalu seperti ini."

"Hill, aku tidak ingin pergi, Ok."

"Baiklah, akan kukatakan pada mereka bahwa kau sibuk."

"Terima kasih."

.......

......

Biru atau hitam yang lebih bagus?

Aku berdiri dan melihat kemeja yang tergantung di lemari. Aku tidak bisa memutuskan warna kemeja apa yang akan kupakai. Aku bukan orang yang pandai dalam berpakaian dan tidak punya banyak pakaian. Aku selalu menggunakan warna yang sama berulang kali, tanpa terlalu memperhatikan pakaian sendiri, tapi... sekarang aku akan bertemu Phi Fah.

Aku terlalu bersemangat untuk ini...

Yah, meskipun hanya akan makan dengan teman-teman. Bukan berarti Phi Fah akan memperhatikan.

Sudah satu tahun berlalu. Bukan berarti Phi Fah tidak pernah mencoba bicara denganku sama sekali... Dia pernah mencoba bicara. Seperti datang untuk menyapa, tapi aku yang selalu bersembunyi.

Ayah tahu bahwa pacar temanku adalah teman Phi Fah. Ayah meneleponku dan memarahiku karena dekat dengannya. Tentu saja aku tidak dekat sama sekali. Tapi ayah masih marah. Dia tidak percaya padaku sama sekali.

Ayah bilang aku pembohong. Mungkin dia takut aku memberitahu Phi Fah bahwa, sebenarnya, dia bukan orang baik seperti yang orang-orang katakan. Dia bukanlah kepala keluarga, sosok yang dia ciptakan di masyarakat. Itu hanya penampilan luar.

Dia hanya takut akan kebenaran... Tapi ini kebenarannya, meskipun aku tidak bisa mengatakannya.

Setelah selesai ganti baju, aku duduk. Ter dan Phi Hill datang menjemputku. Sambil duduk menunggu di kamar, tiba-tiba ponselku mulai berdering. Awalnya aku pikir Ter menelepon untuk memberi tahu bahwa mereka sudah tiba. Tapi layar menunjukkan daftar orang yang sebenarnya tidak ingin aku ajak bicara saat ini.

SOUTH : BESIDE THE SKYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang