HD | Ayana Sakit

146 25 1
                                    

HOT DUDA | Ayana Sakit

"Udah, Om. Ayana bisa kok makan sendiri." Ayana mendorong pelan tangan Adam yang hendak menyuapinya.

Adam tak menyahut dan tetap memaksa Ayana untuk menerima suapannya lewat tatapan matanya. Sehingga dengan setengah terpaksa gadis itu menurutinya.

"Saya sudah melarang kamu untuk bekerja hari ini. Tapi kamu benar-benar keras kepala." omel Adam yang masih telaten menyuapi Ayana yang tengah bersandar di kepala ranjang. Di kening gadis itu tertempel koolfever yang beberapa jam lalu dipasang oleh Adam.

Ayana mengerang pelan dengan wajah memberengut. Sedari pagi hanya berbaring di atas ranjang dan tak melakukan apapun membuat dirinya merasa bosan. Sehingga Ayana memutuskan untuk membersihkan rumah walau dengan langkah kaki yang pincang.

"Ayana bosen, Om. Lagian ini juga cuma demam, dipake istirahat besok juga udah sembuh." kata Ayana merespon.

Adam tak menanggapi lagi ucapan Ayana. Pria itu lebih memilih menyuapi Ayana yang tanpa sadar habis menghabiskan bubur buatannya.

"Minum obat ini, setelah itu pergi tidur." Adam kembali memerintah Ayana, kali ini dengan sebutir obat yang dia sodorkan ke arah gadis itu.

Ayana menenggak obat yang Adam berikan dengan dorongan air. Setelahnya dia menatap pria itu yang tengah mematut dirinya di depan cermin. Lalu melirik jam weker yang ada di atas nakas.

"Om Adam masuk siang?" tanya Ayana memecah keheningan di antara mereka.

Adam tak menoleh, netranya masih fokus menatap pantulan dirinya di cermin.

"Saya terpaksa libur hari ini karena harus menemani gadis kecil keras kepala yang terserang demam." balas Adam tampak malas.

Ayana mendengus kesal karena Adam kembali mencibirnya. Gadis itu menyilangkan kedua lengannya di depan dada dan menatap lurus ke arah Adam.

"Ayana bukan anak kecil lagi, Om. Ayana udah jadi gadis dewasa sejak semalam kalau Om Adam lupa." Ayana mencebik sembari memutar bola matanya.

Adam terbatuk mendengar ucapan Ayana barusan. Bisa-bisanya gadis itu kembali mengingatkan dirinya akan kejadian semalam. Untung saja Adam bisa dengan cepat menguasai dirinya.

"Apa kamu menyesal?" pertanyaan itu tiba-tiba saja meluncur dari mulut Adam tanpa bisa dicegah.

Ayana yang semula diam lantas mengangkat wajahnya untuk menatap ke arah Adam. Ke-sepuluh jarinya tampak bertaut dengan gelisah. Pun dengan raut wajahnya yang kini memandang Adam dengan resah.

"Semuanya udah terjadi, Om. Nggak ada yang perlu disesali. Ayana justru ngerasa senang karena bisa ngasih harta berharga Ayana buat Om Adam, pria yang Ayana suka." balas Ayana menarik kedua sudut bibirnya tipis.

Kini gantian Adam yang terdiam setelah mendengar jawaban Ayana. Pria itu tidak menyangka jika akan mendengar jawaban itu dari Ayana.

"Walaupun hati saya masih belum bisa melupakan dia?" Adam bersuara, kali ini dengan nada rendah yang terdengar sendu.

Pria itu berjalan mendekati Ayana yang masih terduduk di tempatnya. Mendudukkan dirinya di sisi gadis itu dengan lembut. Lalu menatap manik coklat Ayana yang memancarkan ketenangan yang membuatnya tertegun.

"Sejak awal Ayana udah tahu konsekuensinya kalau Ayana tetap maju, Om. Jadi walaupun tadi malam Om Adam ngelakuin itu sambil bayangin masa lalu Om, Ayana nggak bisa ngelakuin apa-apa kecuali nerima itu." balas Ayana menarik paksa senyumnya.

Adam menggeleng sembari menatap Ayana dengan lekat. Tangannya terulur menggenggam tangan mungil Ayana yang berada di pangkuan gadis itu. Lalu menggenggamnya dengan lembut.

"Saya melakukannya dengan sadar, Ayana. Saya tidak ingin kamu salah paham dan menganggap saya sedang membayangkan Millie ketika bermain bersama kamu semalam." jelas Adam yang tak ingin Ayana salah paham.

"Tapi saya minta maaf karena saya belum bisa membalas perasaan kamu." lanjut Adam yang membuat Ayana tertegun sejenak. Namun dengan cepat gadis itu kembali mengulas senyum di bibirnya.

"Ayana tahu, Om. Tapi, Ayana akan tetep nunggu sampai Om Adam benar-benar bisa lupain dia." timpal Ayana membalas genggaman tangan Adam.

Tak ada lagi jawaban yang Adam suarakan. Pria itu terlalu bingung dengan situasi yang membuatnya bimbang. Dia benar-benar tidak ingin memberikan harapan lebih pada Ayana karena tidak ingin menyakiti gadis itu. Namun sebaliknya, sikapnya yang seperti ini justru membuat gadis itu semakin menggantungkan diri padanya.

"Ayana janji Ayana akan bertahan sampai Om Adam bisa balas perasaan Ayana." Ayana kembali bersuara kali ini dengan senyum manis yang menghiasi bibirnya. Gadis itu juga memberanikan diri untuk menge-cup bibir Adam dengan lembut. Yang sukses membuat hati duda tampan itu menghangat.



Tbc.
______
Sakit banget sih jadi Ayana mahh..

Hot Duda [Sequel of Sugar Baby]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang