Delapan

47 11 2
                                        

Tetap jaga kesehatan, ya. Soalnya cuaca kadang panas, kadang hujan kadang juga rasa ingin melupakanmu tapi ga bisa.

🦕🦕🦕

"Thea, tungguin gue!" Teriak Zera dengan rambut yang dikuncir kuda seraya berlari kecil mengejar temannya yang sudah berjalan lebih dahulu.

"Gue cape banget ngejar lo! Laper banget, ya? Sampe ngebet gitu mau kekantin!"

Thea hanya tersenyum kecil, baginya suara Zera sangat mengganggu namun, suara itu yang mampu mengisi kekosongan dihidupnya.

Ya, Thea memang hanya mempunyai teman satu disekolah. Bukan tidak ada yang mau berteman dengannya melainkan, Thea memang menghindari orang asing dihidupnya karena alasan yang tidak dapat dijelaskan pada part ini.

"Galang nungguin gue dikantin," Jawabnya santai.

"Hah?!" Zera berhenti lalu menghentikan Thea yang masih berjalan. "Lo ngomong apa barusan?"

"Galang nungguin gue dikantin." Thea mengulang ucapannya.

"Lo lagi nggak bercanda, kan, The?"

Thea mengangguk.

"Lo sekarang ngerebut Galang dari gue? Lo makan omongan lo sendiri? Lo teman makan teman?" Kini Zera menghujani Thea beberapa pertanyaan.

Thea terkekeh. Merasa lucu menggoda temanya.

"Gue bercanda. Lagian ngapain gue nemuin manusia aneh?"

Helaan nafas lega terdengar, "Thea, gue pikir lo teman makan teman."

"Gue nyari Rio. Biasanya dia dikantin, kan?"

"Kita coba kesana aja, The. Biasanya suami gue juga disitu."

🦕🦕🦕

Kedua gadis cantik dengan rambut panjang yang diikat satu mengedarkan pandangannya diseluruh penjuru kantin.

Banyaknya siswa-siswi di kantin membuat mereka berdua kesulitan mencari keberadaan seseorang yang tengah dicarinya.

"Nyari gue?" Ucap seseorang dari arah belakang membuat mereka berdua terkejut dan segera menoleh ke sumber suara.

"Kok lo disini?" Tanya Thea heran.

"Habis dari toilet. Lo nyari gue, kan?"

Thea tersenyum kecil kemudian mengangguk, "Kenapa bisa tau?"

"Ini tanggal lima. Jadwal lo," Jelas Rio seolah sudah tahu alasan Thea mencarinya.

"Bisa?"

"Gue nggak bisa hari ini maaf. Nyokap nyuruh gue ke rumah Om Heru buat ngembaliin laptopnya."

Thea memanyunkan bibirnya, "Terus gue gimana, Yo? Gojek aja?"

"Jangan. Gue udah minta tolong Galang buat anterin lo. Nanti bareng dia."

"Kenapa harus manusia aneh itu? Mendingan gue nungguin lo kapan bisanya aja."

"No! Tidak boleh mengulur waktu. Ini jadwal lo mau nggak mau lo tetap harus kesana!"

"Tapi gue nggak mau sama Galang, Yo!"

"Udah diem. Gue udah bilang dan dia mau."

Thea menyeritkan keningnya. Merasa kesal dengan keputusan Rio tanpa diskusi dengannya.
P

adahalkan Rio yang biasanya mengantar.

"Naik apa nanti?"

"Motor."

Helaan nafas pasrah terdengar dari Thea. Sepertinya mau beralasan apapun, Rio tetap akan menyuruh Thea pergi bersama Galang, Manusia aneh.

Zera masih fokus menyimak obrolan mereka berdua hingga pada akhirnya tersadar dengan kedatangan Galang dari arah belakang Rio.

Zera menepuk cepat pundak Thea, "Itu Galang," Katanya seraya berbisik.

"Gimana?" Tanya Galang tiba-tiba disusul Guntur disampingnya.

"Mau," Jawab Rio asal.

Thea merasa terjebak pada situasi ini namun, dia juga tidak mungkin menolak lagi karena hari ini sudah jadwalnya.

"Balik sekolah gue tunggu diparkiran."

Tanpa menunggu jawaban dari Thea, Galang langsung berlalu dihadapannya diikut dengan Guntur dan Rio.

"Kalian mau apa?" Tanya Zera. Rasa penasarannya dari tadi membuatnya tidak tahan untuk bertanya langsung kepada Thea.

"Mau pacaran."

"Thea! Gue serius lo mau ngapain? Emang ada apa hari ini?"

"Ada pelajaran matematika selama tiga jam!"

"Buset! Tugasnya gue belum, The! Ayo masuk kelas gue nyontek!" Kali ini Zera kelabakan bukan main. Jawaban asal Thea membuatnya mengingat tugas matematika yang semalam tidak jadi dikerjakan karena scroll tiktok.

🦕🦕🦕

Hayoo, disini siapa yang niatnya mau ngerjain tugas malah buka aplikasi lain?
Semangat, ya kalian. Sehat selalu dan terimakasih masih tetap setia sampai sini❤

GALANG ANGGARA PUTRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang