'Hooamm... Tidur siang itu benar-benar membuat badanku terasa lebih segar.' Ujar Felice dengan senang setelah bangun dari tidur siangnya yang sudah jarang dia lakukan semenjak dia bekerja di kapal pesiar.
Tiba-tiba saja handphonenya bergetar. Pertanda ada pesan yang masuk ke handphonenya.
Sender : Lee Won si pria angkuh
Aku akan datang malam ini. Siapkan makanan yang enak untukku.
'Aish... Kenapa orang ini tidak bisa melihatku senang sedikit? Kenapa dia selalu datang kesini untuk makan malam atau menghabiskan akhir pekannya disini? Apakah dia tidak bisa sehari saja tidak mengganguku? Apakah dia takut memberikan gaji buta kepadaku sehingga dia harus mengecek pekerjaanku setiap hari dan harus membuatkan makanan untuknya setiap hari?!' Ujar Felice dengan kesal setelah melihat pesan yang dikirim oleh Lee Won.
Setelah itu Felice segera bergegas untuk pergi ke pasar swalayan terdekat untuk membeli bahan-bahan makanan yang di perlukannya untuk memasak makanan Lee Won.
Bruuukkk...
"Joesonghamnida*..." ujar Felice pada orang yang ditabraknya.
'Aish... Kenapa di saat seperti ini aku harus menabrak orang?' rutuk Felice dalam hati.
"Gwenchanayo?" tanya orang itu sambil mengulurkan tangan untuk membantu Felice berdiri.
"Aku baik-baik saja." Jawab Felice sambil bangkit berdiri dibantu dengan uluran tangan orang itu.
"Kamu..." ujar mereka serentak.
"Jeremy Lee-ssi ." Ujar Felice saat melihat seorang pria yang selama ini selalu dicarinya dan dirindukannya.
"Kamu si gadis penabrak itu?!" Ujar Jeremy saat melihat Felice dan menjulukinya sebagai gadis penabrak karena tidak tahu siapa nama gadis yang menabraknya waktu itu.
"Ya... Namaku Felice... Bukan si gadis penabrak!" Jawab Felice dengan sedikit kesal.
"Hahaha... Maaf... Maaf... Aku kan tidak tahu siapa namamu sebenarnya dan aku baru mengetahuinya sekarang." jawab Jeremy membela diri.
"Sekarang kamu sudah tahu siapa namaku! Jadi jangan panggil aku dengan sebutan si gadis penabrak lagi." ujar Felice.
"Baiklah. Maafkan aku." Ujar Jeremy.
"Ah... Sekarang kau sudah bisa berbicara Bahasa Korea?" tanya Jeremy yang baru menyadari kalau dari tadi dia berbicara menggunakan Bahasa Korea.
"Hm... Iya... Aku sudah bisa berbicara Bahasa Korea sekarang. Tapi aku masih harus banyak belajar." Ujar Felice merendah.
"Bahasa Korea-mu sudah bagus kok! Oh... Iya... Bagaimana kalau kita mengobrol di kafe itu?" tanya Jeremy sambil menunjuk sebuah kafe yang tidak begitu ramai.
"Kamu sedang tidak ada acara kan?" tanyanya lagi dengan tatapn penuh harap.
'Bagaimana ini? tapi aku tidak mau berpisah begini saja dengan Jeremy karena aku sudah menantikan saat-saat ini dari lama. Aku masih memiliki waktu sebentar. Makanan untuk Lee Won bisa menyusul nanti.' Ujar Felice dalam hati.
"Mmm... Baiklah... Kebetulan aku juga sedang tidak ada acara!" jawab Felice.
"Kamu mau pesan apa?" tanya Jeremy setelah masuk ke kafe dan duduk di kursi dekat jendela.
"Mmm... Terserah kamu saja!" jawab Felice sambil tersenyum manis.
'Ah... Kenapa aku merasa bahwa ini adalah déjà vu*?' ujar Felice dalam hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
Who is My Boy?
Teen FictionFelice Venecia seorang koki wanita yang bekerja di kapal pesiar tidak sengaja bertemu dengan seorang pria di Korea selatan saat kapalnya menepi di Korea. Pria yang bernama Jeremy Lee menarik perhatian Felice dan memberikan perasaan yang belum pernah...