Setelah perjalanan panjang dan penuh ujian di dunia bawah, Xian Xue akhirnya mendekati wilayah yang menurut sistemnya menjadi saksi peristiwa besar dalam hidup Shi Hao—penyerahan Supreme Bone kepada adiknya, Qin Hao.
Meski ia telah mendengar tentang kekuatan tulang tertinggi ini, Xue tahu dampaknya pada tubuh Shi Hao akan sangat besar.
***
Malam di desa Batu terasa sunyi. Hanya ada hembusan angin yang membawa aroma pepohonan lembab.
Di tepi desa, cahaya api unggun dari rumah-rumah penduduk berkedip-kedip samar.
Dalam kegelapan itu, langkah ringan Xian Xue tidak menimbulkan suara. Ia mengenakan jubah putih bersulam emas, rambut panjangnya yang perak terurai lepas, membuatnya tampak seperti dewi yang turun dari langit.
'Shi Hao... hanya sedikit lagi'
pikirnya sambil menggenggam peta dari ayahnya yang telah memandu perjalanan ini.Namun, ia tidak berani langsung masuk ke desa. Mata sistemnya mendeteksi energi yang sangat lemah dari sosok yang berada di pusat desa—itu Shi Hao.
***
Di sebuah rumah sederhana, Shi Hao terbaring lemah di ranjang. Wajahnya pucat, napasnya tersengal-sengal. Di sampingnya, Qin Hao, ayah ibu dan keluarga nya berdiri dengan ekspresi bersalah.
"Kakak, aku tidak ingin ini... Mengapa kau memilih menyerahkan tulang itu kepadaku? Kau adalah harapan desa kita!" Qin Hao berseru dengan air mata mengalir di pipinya.
Shi Hao tersenyum samar, meski jelas rasa sakit menggerogoti tubuhnya.
"Qin Hao, kau adalah penerus kita. Tulang tertinggi ini akan membantumu melindungi desa ini dan... keluarga kita," kata Shi Hao dengan suara yang nyaris tak terdengar.
DEG!
Di luar rumah, Xian Xue mendengar setiap kata. Jantungnya mencelos mendengar suara lirih Shi Hao.
Tak tahan lagi, ia mendekati pintu, namun berhenti sebelum mengetuk. Ia sadar bahwa kehadirannya harus tepat waktu.
Swoshh ~
Malam itu, sebuah kekuatan gelap mendekati desa Batu. Sekelompok makhluk dunia bawah, dipimpin oleh seorang Heavenly God yang terluka, mencari perisai kuat untuk pemulihan mereka.
Sistem Xue memperingatkan bahaya ini, dan ia tahu Shi Hao tidak dalam kondisi untuk bertarung.
"Ini adalah waktuku. Aku tidak akan membiarkan siapa pun menyentuhnya," Xue berkata pada dirinya sendiri.
Sebelum para makhluk itu menyerbu desa, Xue menghadang mereka di pinggiran. Pertarungan pun dimulai.
Boomm
Langit malam berubah menjadi arena perang. Xue memanggil kekuatan yang telah ia kuasai selama bertahun-tahun.**Void Technique**, **Immortal Transcendence**, dan **Dragon Palm Strike** dimainkan dengan sempurna. Dengan gerakan anggunnya, ia mengalahkan puluhan makhluk dengan sekali tebas.
Namun, Heavenly God lawannya tidak mudah ditaklukkan.
Ia mengeluarkan serangan energi gelap yang nyaris menghancurkan perisai spiritual Xue.
"Gadis muda, apa kau pikir bisa mengalahkanku hanya dengan jurus-jurus itu?" seru Heavenly God itu dengan tawa mengejek.
Xue menghapus darah dari sudut bibirnya dan tersenyum tipis.
"Aku tidak bermain-main," katanya sebelum meluncurkan **Forbidden Art: Void Annihilation**, sebuah teknik penghancuran yang bahkan memutarbalikkan hukum ruang dan waktu.
BOMMM!
DUARR!!
Dengan serangan itu, musuhnya tumbang, meninggalkan ledakan cahaya yang membuat desa Batu tersentak.
***
Setelah mengalahkan Heavenly God, Xue kembali ke desa. Kali ini ia mengetuk pintu rumah Shi Hao.
CLAK
Qin Hao yang membukakan pintu, terkejut melihat sosok anggun berdiri di sana.
"Siapa kau?" tanya Qin Hao curiga.Xue melirik ke dalam, melihat Shi Hao yang lemah, namun matanya tetap bersinar dengan tekad.
"Aku seorang teman... yang datang untuk membantu," jawabnya dengan lembut.Ketika Shi Hao memandang Xue, ada perasaan asing namun akrab yang tidak dapat ia jelaskan.
"Siapa kau...?" bisiknya.Xue hanya tersenyum, namun hatinya bergemuruh. Ini adalah awal dari perjalanan panjang mereka bersama.
---
KOK SINGKAT BANG?, LAGI PUSING KARENA BANYAK KATA YANG KE HAPUS, JADI BEGINI AJA YA SORRY -_-
KAMU SEDANG MEMBACA
Reincarnation in the perfect world
FantasyReinkarnasi seorang manusia bumi yang tergila-gila oleh Mc Dunia Perfect world Shi Hao