Bab 10 : Why?

49 14 4
                                    

"Selamat pagi, Jiyo. Ah, kau memang cantik sekali," ucap seseorang yang juga menggunakan gaun pelayan yang kali ini berwarna hitam putih.

Jiyo dibuat terkejut tetapi ia tidak bisa mengontrol diri saat menatap wanita itu dengan bingung, tetapi di sisi lain, Jiyo tidak melupakan etikanya dengan langsung membungkukkan tubuhnya sebagai salam hormat. "Selamat pagi, Madam. Dan ... Soal itu, perkataan Madam sungguh terlalu berlebihan."

Wanita itu dengan rambut pirang yang disanggulnya tertawa pelan. "Kau terlalu sopan kepadaku. Walau memang aku cukup tua dan lama bekerja di sini, kau santai saja, Jiyo. Kita bekerja sama untuk menyelesaikan pekerjaan yang ada," katanya amat santai.

Jiyo langsung mengerjapkan mata. Mengenai pekerjaan, ia masih bingung dengan apa yang harus ia kerjakan.

Jiyo masih berdiri dengan kebingungan di wajahnya. Lantas seketika ia kembali mengalihkan pandangan ke wanita di depannya yang tampak ramah.

"Hm, Madam. Maaf, tapi sebelumnya apa yang harus saya lakukan? Sejujurnya, saya tidak diberi banyak informasi oleh Yang Mulia Duke atau Tuan Vhi. Mereka hanya berkata aku akan merawat Ducches selain mengabdi pada Yang Mulia Duke." Jiyo akhirnya memberanikan diri untuk bertanya, meski ada sedikit rasa ragu dalam suaranya.

Wanita itu tersenyum tipis, lalu membungkukkan tubuhnya sedikit sebagai tanda penghormatan sebelum berbicara. "Oh, maafkan aku. Namaku Orin Hatheway. Aku bertanggung jawab untuk merawat rumah ini bersama putraku, Vhi. Mungkin dia sudah menyebutkan namaku sebelumnya."

Mata Jiyo seketika membulat karena terkejut. "Putra Madam? Jadi, Tuan Vhi adalah ...."

"Benar," jawab Orin dengan nada ringan. "Dia putraku. Tapi panggil saja aku Bibi Orin. Tidak perlu terlalu formal, kita hanya sesama pekerja di sini."

Jiyo mengangguk ragu, merasa sedikit canggung dengan permintaan itu. Namun, ia memutuskan untuk mengikuti arahan Orin. "Baiklah, Bibi Orin."

Orin tampak puas dengan jawaban itu. Ia lalu melanjutkan, "Jadi, kita akan bekerja sama mulai hari ini. Aku tahu kau pasti merasa bingung dan mungkin sedikit gugup. Tapi jangan khawatir, aku akan membantumu. Ducches Calla bukan orang yang buruk. Dia adalah wanita yang sangat baik dan ramah. Sayangnya, ia memiliki hidup yang tidak adil sehingga membuatnya seperti ini."

Jiyo pun mengernyit. "Maksud Bibi? Hidup yang tidak adil?"

Orin menghela napas panjang sebelum melanjutkan. "Ducches mengalami banyak tekanan dan kekecewaan. Hal itu berdampak pada mentalnya. Bahkan, ada waktu di mana dia hampir melukai dirinya sendiri. Karena itulah, kami harus memastikan dia selalu aman."

Mendengar itu, Jiyo merasa terkejut, walau ia masih belum sepenuhnya memahami situasi yang diceritakan. Akan tetapi, ia seketika mengingat kejadian sekilas ketika ia mendengar sebuah suara jeritan yang terdengar samar dari arah lorong. Jiyo spontan menoleh, rasa prihatin mulai muncul di dalam dirinya.

"Jangan terlalu dipikirkan," kata Orin cepat. "Tugasmu adalah membantu memastikan Ducches nyaman. Namun ... ingatlah satu hal Jiyo, jangan mencoba mencari tahu sesuatu yang tidak perlu."

Jiyo lantas menatap Orin dengan bingung. "Kenapa tidak boleh, Bibi?"

Wajah Orin menjadi lebih serius. "Duke Jung tidak menyukai orang yang terlalu ingin tahu. Jika dia menganggapmu sebagai ancaman, dia tidak akan ragu untuk menyingkirkanmu."

Kata-kata itu membuat Jiyo terdiam. Ancaman yang tersirat di dalamnya cukup jelas, meskipun disampaikan dengan nada tenang. Dengan perasaan sedikit tegang, ia mengikuti langkah Orin yang mulai berjalan menuju sebuah pintu besar di ujung lorong.

Setibanya di depan pintu itu, Orin berhenti. Ia mengeluarkan kunci dari sakunya dan membuka pintu dengan hati-hati. "Ini adalah kamar Ducches Calla," bisiknya. Beriringan dengan pintu yang terbuka perlahan, memperlihatkan sebuah kamar luas yang dihiasi perabotan mewah namun terasa sunyi. Di tengah ruangan, seorang wanita cantik terbaring di atas ranjang besar, matanya terpejam dengan wajah yang tampak damai.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 3 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Let Me Be Happy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang