9

674 141 23
                                    

“Aku mohon, jangan bunuh Papa dan Kakak hanya demi kebahagiaanmu yang egois,” rintih suara tangis yang begitu familiar dalam dunia yang begitu gelap.

Tentu, aku bisa langsung mengenali suara itu dengan baik. Itu adalah suaraku. Pasti Carmelyn yang itu lagi. Aku tidak tahu sedang di mana, yang jelas ke mana pun aku menoleh, hanya ada gelap dan kehampaan. Di sana, aku duduk memeluk kedua lutut, merenungi hal aneh tak masuk akal ini.

Perlahan, suara Carmelyn yang itu tergantikan suara dentuman dan keramaian yang kacau. Deru mobil, hantaman benda keras hingga suara pukulan-pukulan yang terdengar begitu ngilu. Takut. Penuh tanda tanya. Semua berlanjut seperti itu sampai tiba-tiba aku bisa mendengar suara yang kukenali.

“Sialan, kau bajingan!” umpat suara Papa terdengar serak.

Aku ingin mencari asal suara itu, tetapi suara hantaman keras berikut jeritan suara Papa membuatku kembali mengurungkan niat. Tubuhku menggigil ketakutan. Hanya bisa diam meringkuk layaknya anak ayam yang berusaha bersembunyi di bawah ketiak induknya.

“Mengumpatlah sesuka Anda. Itu  seperti lagu merdu untuk saya,” ucap suara yang membuat hatiku mencelus seketika.

Thunder, panggilku dalam hati.
Panik, aku segera bangkit dan memanggil mereka berdua. “Papa! Thunder! Kalian di sini? Apa yang sedang kalian lakukan?”

“Aaargh! Anak sialan! Seharusnya aku membunuhmu dan membuangmu ke laut saat itu!” teriak Papa membuatku semakin panik.

Namun, sejauh apa pun kakiku melangkah, tanganku pun berusaha meraba, tidak ada sesuatu pun di sekitar yang dapat kusentuh. Rasanya seperti terlempar ke dunia hampa dan hanya bisa mendengar suara Papa dan Thunder. Tidak, sebenarnya apa yang terjadi? Apa yang mereka lakukan?

“Dulu Anda menyuruh preman-preman itu memotong tubuh orang tua saya. Hari ini, saya akan membalasnya. Lihat, ini alat pemotong jari. Mari kita lihat bagaimana reaksi Anda. Apakah bisa masih sesombong ini?”

Tunggu, sepertinya aku kembali mimpi aneh lagi. Dalam dunia mimpi yang gelap itu, aku tak ingin tinggal diam dengan terus berjalan mencari jalan keluar. Namun, suara retakan jari yang begitu jelas disusul suara jeritan Papa membuat tubuhku langsung terjatuh lemas.

Aku memandang ke seluruh penjuru arah, berharap bisa menemukan Papa. Bahkan, meski ini dunia mimpi, rasanya tidak adil mendapatkan suara yang tak manusiawi ini. Suara ngilu itu terus berulang hingga kecepatannya seolah berubah seperti roller coaster lalu seperti kaset rusak yang berujung bunyi berdenging nyaring. Kututup kedua telingaku, tetapi suara itu malah terdengar semakin kacau.

Dalam keadaan keos itu, aku berusaha meyakinkan diri sendiri untuk mempercayai apa yang dikatakan Carmelyn yang itu, bahwa bersama Thunder bukan ‘lah kebahagiaan. Sepuluh tahun yang berharga itu, perlahan berusaha aku hempas. Saat itu, aku hanya bisa merasakan cairan hangat luruh di pipiku. Begitu aku mengerjapkan mata, cahaya putih begitu menyilaukan menyambut, membuat mataku yang tak siap terpaksa harus mengerjap beberapa kali untuk menyesuaikan pencahayaan.

“Carmel? Kamu sudah bangun?” sapa suara berat Charles yang berdiri membungkuk di sisiku.

Mengedarkan pandangan, aku pun segera menyadari bahwa aku sedang berada di rumah sakit. Kurasakan tangan Charles mengelus pipiku dengan penuh perhatian.

“Kamu terus menangis saat tidur, membuatku khawatir. Kalau punya masalah, tolong cerita. Jangan disimpan sendiri sampai kurang istirahat,” omel Charles lalu menghentikan pandangannya tepat di mataku. “Apa bajingan itu menyakitimu? Katakan saja! Aku akan memberinya pelajaran dan kalau perlu kuhancurkan saja-“

Aku langsung memeluk Charles begitu erat. Wajah penuh luka Carmelyn itu, suara jeritan kesakitan Papa, atau mimpi kehidupan menyedihkan bersama Thunder hingga mati, sekali pun dalam mimpi, rasanya terlalu aneh jika sesuatu yang tidak ada mendadak menghantui tidurku sekian lama. Aku tidak bisa menjelaskan tentang mimpi aneh itu. Namun, di detik ini, aku sungguh tidak akan sanggup jika harus kehilangan Papa atau Kakak.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 3 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Villain's Dirty Scandal Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang