MASA LALU

27 3 0
                                    

Boom membaringkan diri di sofa lamanya, jika dilihat dengan teliti, maka tak ada yang berubah dari tatanan kamar itu, masih sama seperti dahulu.

Pikirannya mulai melayang jauh, ia akhirnya tahu bahwa force menyimpan rasa untuknya, sebenarnya ia tak mempermasalahkan itu, ia masih memegang perkataan yang pernah diungkapkan sahabat nya

"Perasaan ku adalah tanggung jawab ku...
Perasaan ku adalah tanggung jawab ku..."

Boom mengulang kalimat itu, bagai sebuah mantra yang ia ucapkan terus menerus, mantra yang membuatnya bertahan sejauh ini

4 tahun yang lalu seseorang telah melupakannya, ia sangat ingin menemui orang itu, tapi bagaimana jika ia tidak dapat menanggung luka jika orang itu tidak mengingatnya. Bahkan mengingat itu menyakitkan hatinya.

kak dunk, seseorang yang berjanji membawa orang itu kembali padanya tidak bisa melakukan apapun. Apa yang bisa dilakukan oleh boom jika seseorang tidak mengingat nya! Apa ia harus memaksa nya? Boom hanya menunggu

"Lu.... Gua kangen lu! Brengsek!!"

Bahkan tiap malam Ia masih mengingat orang itu, bagaimana bisa Ia menerima orang baru, saat Ia sendiri sedang menunggu seseorang

Bukannya boom tidak berusaha, saat Ia merindukan seseorang itu, ia sesekali akan menghubungi kak dunk, menanyakan keadaan nya, atau melihatnya kondisinya dari media sosialnya.

Hanya saja, bukan kah egois jika memaksa seseorang untuk mengingat kita? Boom hanya bersyukur, setidaknya orang itu masih berada di bumi yang sama dengan nya.

Dering handphone dari kak force memaksa boom untuk keluar dari fikiran kalut nya

"Hai boom! Udah mau tidur ya?"

"Iya kak! Hari ini capek ya?"

"Mimpi indah, mimpiin aku yah"

Apakah dengan menerima orang baru akan melegakan perasaan nya. Menyimpan cinta sendiri begitu lama sungguh menyakiti nya

"Aku usahain kak! Bye kak force"

Setelah memutus percakapan itu, boom tenggelam lagi dalam fikiran nya, ia masih sama, masih di tempat yang sama, belum melangkah kedepan. Apakah ini sebuah obsesi?

"Gua harus apa aou? Ada yang bilang suka sama gua, apa gua Terima aja?"

Tanpa sadar sebulir air mata jatuh di sudut matanya

"Perasaan brengsek ini??!! Gua pengen lupain perasaan ini!! Kaya lu ngelupain gua!! Lu egois!!! Kenapa cuma gua!!"

Tubuhnya bergetar, boom menutup wajah nya dengan kedua tanganya

"Kenapa cuma gua yang ingat!! Kenapa lu enggak?? Kenapa aou??"

Air matanya belum kering, mungkin akan sama 10 tahun kedepan jika aou belum mengingat nya

"Gua kangen lu brengsek!!!"

Boom mengambil handphone dan menuliskan pesan yang takkan pernah sampai ke penerima nya.

***

Dear aou
Gimana kabar lu hari ini
Gua jauh dari kata baik
rasa sesak itu terus ada, menghujam kejantung dan itu menyakitkan

Dear aou
Seseorang mengungkapkan rasa
Haruskah diterima?
Gua tau lu pasti marah
Tapi apakah bisa?
Lu aja udah lupain gua!

Dear aou
Bunda masih sama
Masakan bunda yang lu suka juga masih sama
Hanya lu yang gak sama
Mudah bagi lu lupain semua
Sementara gua sendiri menanggung rindu

Dear aou
Cepat kembali, gua sakit! Lu tega sama gua! Gua sakit! Gua bilang gua sakit

***

Suara isakan menjadi rutinnya di malam ketika ia sangat merindukan aou,
Hanya itu yang bisa boom lakukan, setidaknya ia harus mencari banyak cara untuk bertahan jika ingin menunggu

Sakit memang, ini sudah bertahun dan aou belum kembali padanya, ia bahkan menulis tentang mereka berharap keajaiban akan membawa aou kembali padanya

Tapi sepertinya keajaiban itu masih jauh, aou tak menunjukkan diri, bahkan didalam mimpi pun ia tidak datang.

Boom disini merindukan nya setengah mati, tapi aou tidak menyadari. Bukan salah nya juga, ia kehilangan ingatan sejak kecelakaan itu.

Dokter mengatakan kemungkinan itu adalah kehilangan ingatan sementara. Tapi seperti nya dokter itu berbohong, boom hanya bisa pasrah.

Bahkan air mata terus mengalir di sudut matanya, untuk menghilangkan rasa sakit itu ia harus bangun

"Gua ngapain ya?"

Rumahnya masih terlihat rapi, tapi boom membersihkan lagi, ia harus letih agar bisa tertidur.

Boom yang berkeringat dan terlihat sangat letih itu berbaring di lantai, ia terlalu malas untuk mengangkat tubuhnya ke kasur

Perlahan matanya tertutup, ia tidur dalam tenang nya! Ia bisa melakukan banyak cara untuk bertahan. Ia ahli dalam hal itu

DEAR AOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang