GAIRAH

39 4 3
                                    

Langkah nya cepat gerakan nya buru buru saat menekan tombol lift.

"...... "

Kesedihan menyelimuti hatinya, Ia sudah menunggu bertahun-tahun tapi Ia tak sabar menunggu pintu lift terbuka

Pintu lift terbuka

Ia berjalan seperti dikejar waktu menuju kamar 302, ketukan berulang Ia lakukan sampai penghuninya membuka pintu

"Boom!! Lu?"

"lu kenapa ninggalin gua"

Ia kehabisan nafas, tapi persetan, saat ini Ia ketakutan

"Tarik nafas dulu! Lu sendiri?"

Tanya aou, Ia melihat kekiri dan kekanan tapi hanya boom sendiri yang berdiri didepannya, kemana lelaki yang memeluk nya tadi

"Jangan tinggalin gua,,! Jangan aou!! Tolong!!"

Melihat boom yang memohon seperti ini entah mengapa hatinya ikut merasakan sakit

"Hei, lu kenapa!!"

"Kenapa lu ninggalin gua? Kenapa?"

Aou membawa boom masuk, saat ini boom terlihat seperti orang kebingungan, ia menggigil

"Jangan tinggalin gua!!"

Baju nya basah, jadi wajar ia kedinginan,. Aou mengambil baju ganti dan memberikan nya pada boom tapi boom tak merespon

"Jangan tinggalin gua!"

"Gua gak akan ninggalin lu!" Jawab aou, ia mendudukan diri di samping boom

"Jangan tinggalin gua!"

Sepertinya boom meracau, apa ia terkena demam, tubuhnya terasa hangat

"Gua ijin ganti baju lu boom! Badan lu hangat!"

Saat aou hampir membuka kaos yang boom kenakan, tangannya di tahan.

Ia menatap boom yang melihatnya dalam, ada tarikan dalam tatapan itu

"Jangan tinggalin gua!"

"Gua gak akan ninggalin lu!"

"Jangan tinggalin gua"

"Hmm... "

mata aou terarah ke bibir yang baru tadi mencuri kecupannya, energi yang terjadi di antara keduanya semakin kuat

"Jangan tinggalin gua!"

"Hmm"

Ia tak bisa menahan dorongan untuk mendekat, aou tau ada sesuatu yang menariknya seperti magnet aou menyentuh bibir itu

"Aou!!"

"Hmm"

Mata nya masih menatap ditempat yang sama

"Cium gua!!"

aou terlihat terkejut, tapi ia tak bisa menyangkal. Ia ingin merasakannya. Ia merengkuh leher boom dengan lembut lalu menarik nya mendekat dan dalam sekejap bibir mereka bersentuhan, lembut namun penuh gairah. Ciuman itu menggugah semua indra mereka

hangatnya nafas di wajahnya membuat boom hilang akal, ketegangan yang membara mendorong nya ingin merasakan kehangatan tubuh aou apa karna saat ini Ia sedang menggigil kedinginan?

Ciuman itu semakin mendalam, seolah menghabiskan banyak nya waktu yang sudah mereka buang, boom merasakan kakinya tak menapak Ia sedang terbang. Setiap gerakan lidah seperti tarian sensual yang membangkitkan keinginan

Aou menggenggam pinggang boom lebih erat, menariknya mendekat terselip sedikit senyum dibibirnya saat boom merespons antusias gerakkan lidahnya yang lembut

"Aou..." bisiknya di tengah ciuman, suaranya hampir tak terdengar di balik desis nafsu yang menyelimuti mereka.

Aou menjawab dengan pelukan yang erat, memberi kepastian pada boom bahwa ia ada disini "Gua di sini, Boom. Gua gak akan pergi," jawabnya pelan.

Wajah mereka begitu dekat, hanya terpisah oleh jarak yang sangat tipis. Dalam sekejap, semua rasa cemas yang sempat mengganggu Boom sirna. Ia merasa aman dan nyaman dalam pelukan Aou.

Ciuman mereka mulai meningkat intensitasnya. Aou menggerakkan tangannya ke rambut Boom, mengusap lembut seolah menyampaikan segalanya tanpa kata. Boom merasakan sentuhan itu membawa rasa hangat ke seluruh tubuhnya, seolah saling berbagi kehangatan yang mereka butuhkan.

Secara perlahan, Aou menarik wajahnya kembali, menatap mata Boom dengan penuh hasrat. "Lu yakin?" tanyanya, suara yang dalam dan penuh arti.

Boom mengangguk, tak ingin menyia-nyiakan momen ini. "Yakin," jawabnya tegas, keinginan di matanya tak bisa disembunyikan lagi.

Senyum kecil muncul di bibir Aou, ia merasakan energi yang kuat antara mereka, seperti gelombang yang siap menghempaskan segala ketakutan. Ciuman itu pun kembali berlanjut, menandakan bahwa mereka berdua siap untuk menjelajahi perasaan baru ini tanpa rasa ragu.

***

Disini mereka berdua di kamar aou, boom tertidur lelap disampingnya, masih menggenggam jemari aou

".........."
.
.
aou yang masih terjaga menatap wajah tertidur boom yang tenang, tangan ny terulur mengusap pipi hangat itu, ia mendekati pemuda yang tertidur itu pelan menatap tubuh polos yang hanya tertutup sehelai kain itu lalu mendekatkan telinga nya ke dada lelaki itu

"........... "

Detak jantung boom berirama tenang sangat berbeda dengan nya, saat itu detak jantung nya tak beraturan

"Beneran.... Gua benar-benar murahan"

Ucapnya sambil menyelipkan tangan kepinggang boom, ia menutup matanya pelan, melodi yang ia dengar dari dada pemuda itu terdengar lembut, menenangkan nya dan menarik nya ke alam bawah sadar

DEAR AOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang