Sepeninggal boom yang kembali pulang ke kamar nya, aou membaringkan diri menatap langit langit kamarnya dan tersenyum sendiri.
Mengingat hal yang baru saja terjadi menggelitik perutnya. Boom, pemuda yang baru saja Ia temui, orang yang baru saja berbagi beberapa emosi dengan nya terlihat begitu manis
"Brengsek!! dasar buaya! Baru juga ketemu"
Aou mengusap wajahnya, Ia malu pada dirinya sendiri. Biasanya aou meninggal kan kenangan pada korban nya, Ia memang seorang playboy yang hanya memberi umpan setelah itu melepaskan ikan yang sudah Ia tangkap. Ia tidak mau menjalin hubungan. Tapi boom, Ia mampu membuat aou sedikit tergelitik
"Siapa suruh begitu manis?"
Perasaan yang sudah ada sejak lama itu dianggap baru oleh aou. Ia kira ini hanya perasaan yang hanya singgah sesaat.
"Udah lupain, besok kita senang senang!"
matanya tertutup perlahan, sedikit demi sedikit aou larut dalam tidurnya, alam bawah sadarnya kembali membawa nya kesebuah ruangan kecil dengan sofa tua, kali ini Ia sebagai orang ke tiga, melihat pembicaraan antara dirinya dan seseorang yang ia tidak ketahui, wajahnya samar
"Terus gua?? Gua bukan teman lu!! Jadi gua apa"
Ia melihat dirinya sendiri sedang menatap seseorang.
"Lu? Lu sahabat gua!"
Lalu ruangan penuh labubu itu semakin mengecil, orang dengan wajah samar itu mendekatinya
"Sahabat gua!!"
Lalu menghilang, meninggalkannya sendiri, ruangan itu semakin mengecil menghimpitnya sesak dan rasa takut menghampiri
aou terbangun, Ia meraup oksigen sebanyak-banyaknya karna mimpi berterus itu
"Apa? Apa apaan?"
Biasanya Ia hanya melihat tapi kali ini ada pembicaraan yang terjadi
"Sahabat? Siapa sahabat gua?"
Ia segera menelepon dunk, tapi tak ada jawaban. Seperti nya dunk sudah tertidur. Jam sudah menunjukan jam 12 malam, aou butuh udara segar jadi Ia membuka jendela dan berdiri di balkon kamar hotel nya
"Lu siapa?"
Lirihnya mempertanyakan siapa orang yang berada di mimpinya itu, pandangan nya menangkap sosok boom. Apa yang Ia lakukan sendirian di jam 12 malam?
Dari atas aou dapat melihat boom sedang duduk di pinggir kolam renang, Ia hanya memandangi dari jauh
***
Hari sudah berganti, seperti yang Ia janjikan, boom sudah menunggu aou di depan pintu nya. Ia begitu antusias hingga tidak bisa tidur
Tangan itu mengetuk pintu kamar aou perlahan, sedikit malu. Tidak ada respon dari pemilik kamar jadi boom mengetuk sedikit berani!
Pintu kamar terbuka
"Hei... "
Sapa aou agak canggung
"Hei, hmm kita makan dulu atau langsung pergi?"
Mata bulat yang terlihat lebih indah di pagi hari itu sedikit membuat aou terpana. Boom masih menunggu jawaban
KAMU SEDANG MEMBACA
DEAR AOU
FanfictionDear Aou aku ingin menyelam menyelamatkan diriku yang tenggelam dalam memori mu, tapi jika ia hilang, haruskah aku ikhlas?