Hari mulai larut, dan aou? Ia masih malu memikirkan kegiatan kotor yang mereka lakukan di siang hari tadi
"Brengsek!!!"
Ucapnya nya sambil menutup wajah dengan kedua tangan nya. Setiap adegan yang mereka lakukan terlintas terus di kepalanya
"Bangsat!!! Dunk? Apa gua minta pendapat dunk? Atau joong?"
Ia mondar mandir memikirkan cara menghapus rasa malu yang terus menerus mendatangi nya ditambah boom dengan tingkah dan kata kata manis itu menggelitik perutnya
Joong menjadi pilihan bercerita nya, Ia ingin meminta pendapat kakak ipar nya itu, setidaknya joong tidak akan memarahinya
"What's up bro, tumben? Udah habis duit kah?"
Ucap joong saat menerima telpon dari aou"Brengsek!! Hmm joong!!!...... "
Lidahnya terlalu kelu untuk berucap"Kenapa aou? Lu ada masalah??"
"Gini....!! Gua... Hmm"
Bagaimana cara mengatakan nya, Ia bingung merangkai kata"Kenapa sih!! Lu jangan main teka teki sama gua!!"
"Ada dunk gak disitu?"
Tanya nya"Gak ada, ada hubungannya sama dunk?"
Tanya joong penasaran"Gak ada sih,, hmm.. Joong kayanya gua jatuh cinta!!"
"HAAA!!!! SERIUS!!! KAPAN??? SAMA SIAPA? ORANG THAILAND??! dunk tau??"
Reaksi joong sama seperti orang normal pada umumnya"gua udah bilang tadi, masalahnya....... "
Aou bingung, dia benar benar kebingungan sementara joong, Ia sabar menenuggu kelanjutan kisah itu"Masalahnya........ "
"Masalahnya apa? Lu gak usah bertele-tele deh!!"
Aou menarik nafas panjang sebelum melanjutkan apa yang tercekat di lehernya
"Gua tidur sama dia... Gua harus apa??"
"Anjing!!! Lu??? Anak orang?? Nikahi bodoh!! Kalau hamil gimana? Dosa lu?!"
Rentetan omelan yang joong katakan di dengarkan seksama oleh pesalah"Gua belum bilang dia cowo ya?"
"Aou???"
"Hmm!!!"
"Berarti dia gak bakal hamil dong!!! Terus masalah lu dimana?"
Ia tak mengerti letak permasalahan yang aou katakan"Masalah nya? Gua takut perasaan gua hilang secepat gua jatuh cinta joong!"
"Aou! Lu ikuti kata hati lu dulu aja! Lu maunya gimana sekarang!"
Tanya joong, Ia cukup dewasa menyikapi sikap aou"Gua mau dekat dia terus, tidur sambil ngedengar degupan jantungnya, merasakan hangat nafas nya di sekitar wajah saat bibir"
"UDAH CUKUP!!! lu udah gak bisa di tolong!!"
Joong secepat kilat memutus sambungan telepon padahal aou masih ingin mencurahkan isi hatinya"Joong brengsek!!!"
Bukannya mendapat solusi, aou justru makin kebingungan dengan perasaan yang baru namun kuat ini
"Nomornya?? Gua lupa!! Bego lu aou!! Kamarnya? Apa kekamar nya!!"
Sekarang aou berdiri didepan kamar nya dan boom. Ia bolak balik ingin mengetuk pintu tapi menahan diri.
"Bego!! Lu kenapa malu sih aou!! Kaya remaja kasmaran aja!!! Ketuk bego, ketuk!!!"
Ia bahkan berbicara dengan dirinya sendiri sekarang. Tapi otak dan tubuh tidak mendengar hatinya, tangan nya tak bisa menyentuh pintu yang tiba tiba terbuka itu
"Aou??"
"Eh!! Boom!!"
"..... Mau masuk?"
Rambut boom yang basah, seperti nya Ia baru saja membersihkan diri, masih ada handuk kecil di bahunya
"Lu baru keramas?"
seperti mengulang kejadian lampau, ia menarik handuk dibahu boom, lalu melangkah masuk, memori lama yang hilang itu terlintas sebentar
Aou berdiri mematung, wajah nya terlihat pucat kepalanya terasa sakit
"Aou!! Aou!!!"
Kesadaran nya hilang, aou kehilangan kesadaran. Melihat hal yang terjadi tepat di depan matanya membuat boom panik bukan main, ia memapah tubuh tak sadar diri itu. Membaringkan nya disofa kamar hotel yang ia tempati
"Aou!! Sadar dong!! Kesambet setan mana lu?? Setan thailand kah?? Gua takut lagi lawan hantu thailand!!"
Minyak angin yang memang ia bawa terus diusapkan nya dikepala dan hidung orang yang tak sadarkan diri itu
"Jangan pingsan!! Gua bingung!!"
Beralih ke kaki, boom memijit kaki yang terasa dingin itu
"Dingin banget kaki lu!! Kain? Selimut!!"
Boom membungkus tubuh yang terbaring di sofanya itu dengan semua persedian selimut nya
Sudah setengah jam aou tak sadarkan diri, boom masih menatap khawatir
"Aou!! Aou!! Aou!! Aou!!!!!!"
"Berisik boom!!"
"Lu udah sadar?? Kok lu pingsan? Kelaparan kah? Atau lu perlu apa? Makan? Minum? Selimut lagi???"
Tak ada tanggapan, hanya tatapan lembut yang ia berikan
"Aou? Kenapa?"
"Boom!! Kalau gua bilang gua cinta sama lu, lu percaya? Gua tau ini kecepatan!! Tapi gua yakin sama perasaan gua! Lu mau jadi"
"Iya gua mau!"
Entah mengapa hari ini semua orang memotong pembicaraan nya?
"Emang lu tau gua mau bilang apa?"
Tanya aou
"...... Gua salah tanggap ya?"
Aou ingin mencubit pipi orang yang terlihat bingung ini, hanya saja tubuhnya tidak bisa bergerak. Ia dibungkus sepenuhnya
"Bantuin dong boom!! Gua pengen meluk lu nih!!"
"Jawab dulu, gua salah tanggap?"
Tanya boom khawatir
"Enggak! Lu gak salah tanggap!!"
Jawabnya tegas, mereka berdua tersenyum menatap satu sama lain, tangis bahagia mengalir tanpa boom sadari. Ia sudah menunggu terlalu lama. Aou yang Ia nanti telah menjadi miliknya
***
deringan telpon berulang dari dunk tidak terdengar aou. Ia meninggalkan handphone nya di kamar nya. Sebuah notifikasi dari dunk pun tak Ia baca"Aou, gua udah dengar dari joong. Gua mau lu balik ke Jerman sekarang! Ada sesuatu yang harus gua kasih tau lu secara langsung. Gua gak mau menyesal. Ini tentang lu, dan seseorang yang lu cintai dimasa lalu!"
KAMU SEDANG MEMBACA
DEAR AOU
FanfictionDear Aou aku ingin menyelam menyelamatkan diriku yang tenggelam dalam memori mu, tapi jika ia hilang, haruskah aku ikhlas?