CHAPTER 10

24 7 0
                                    

Hai guys I'm comeback nihh gimana ada yang masih penasaran sama lanjutanya. Kalok gitu jangan lupa Vote & Comen ya🙂‍↕️🫶🏻





S

alju yang turun di pagi hari membuat suhu menjadi dingin, jendela kamar yang terbuka sedikit membuat udara dingin masuk sehingga membangunkan Rhapaelo.

"Hoam... aku harus segera menyelesaikan pekerjaanku lalu kembali kerumah"ucap Rhapaelo beranjak dari kasur dan mulai meregangkan tubuhnya.

Rhapaelo yang mendengar suara berisik dari luar melihat kearah jendela mencoba mencari tau keributan apa yang sedang terjadi.

Saat Rhapaelo melihat kearah keluar jendela, dia melihat banyak sekali bodyguard yang berbaris untuk mengantarkan Alexs yang ingin pergi keluar.

Melihat Alexs yang ingin pergi keluar Rhapaelo segera pergi membasuh muka dan berganti pakaian dengan secepat kilat, Rhapaelo segera keluar dari kamarnya berlari kearah mobil yang akan dinaiki Alexs dan masuk kedalamnya.

Alexs yang sedari tadi melamun terkejut ketika terdengar suara pintu mobil yang tertutup.

"Aku perlu pergi ke toko buku, aku tidak bisa pulang atau keluar karena sedang bekerja, tunggu apalagi ayo berangkat"ucapnya melihat kearah luar jendala tanpa menatap Alexs sama sekali.

"Hmm..., berangkat"ucap Alexs menanggapi tanpa melihat kearah Rhapaelo.

Setelah Alexs mengatakan berangkat supir Alexs pun langsung menyalakan mesin mobil dan mulai berangkat dengab diikuti 2 mobil yang berisikan anak buak Alexs.

♤♡♤♡

Tak butuh waktu lama dan akhirnya mobil Alexs berhenti di sebuah gang kecil dimana Rhapaelo meminta untuk diturunkan disana dan akan melanjutkan perjalanan ke toko buku dengan berjalan kaki.

Setelah sampai Rhapaelo keluar dari mobil diikuti dengan Alexs yang juga ikut keluar.

"Tunggu, anda tidak berpikir akan pergi berjalan kaki ketoko buku tanpa menggunakan topi di cuaca seperti ini kan"ucap Alexs dengan memasangkan topi bulu yang hangan ke Rhapaelo.

"Terimakasih aku pasti akan mengembalikanya"ucap Rhapaelo memalingkan wajahnya karena merasa sedikit tersipu malu.

Alexs diam - diam tersenyum tanpa sepengetahuan Rhapaelo karena merasa Rhapaelo seperti kelinci kecil yang lucu saat menggunakan topi bulu.

"Aku harus segera pergi"ucap Rhapaelo lalu bergegas berjalan menelusuri gang untuk menemukan toko buku yang dia cari.

Rhapaelo yang memperhatikan sekitar merasa bingung kenapa orang - orang yang berada disekitarnya menjadi ketakutan setiap dia berjalan.

Rhapaelo awalnya memastikan tak ada yang salah pada dirinya hingga dia menyadari ternyata alasan orang takut bukan karena dirinya tetapi karena Alexs dan anak buahnya yang mengikutinya sedari tadi.

"Bukankah kau ingin pergi ke suatu tempat?, kenapa kau malah mengikutiku?"tanya Rhapaelo tak habis pikir dengan kelakuan pria dihadapanya ini.

"Karena aku ingin bersamamu"ucap Alexs dengan senyum lebar yang tercetak jelas diwajahnya.

Rhapaelo tak bisa berkata - kata lagi menghadapi sifat Alexs yang akan melakukan apapun yang Alexs mau dia hanya pasrah dan melanjutkan perjalanan nya walau banyak mata yang memandangi dirinya.

Akhirnya setelah beberapa menit berjalan kaki dengan diikuti Alexs dan anak buahnya Rhapaelo sampai di toko buku yang ditujunya dengan perasaan senang.

Rhapaelo yang merasa senang langsung mencari buku yang dia inginkan dan pergi karena tatapan tajam orang - orang yang melihat kearahnya yang diikuti oleh Alexs dan anak buahnya yang menyeramkan.

Rhapaelo segera pergi ke rak buku tentang hukum dan mengambil beberapa buku yang dia perlukan.

"Tuan pengacara, aku menemukan sesuatu yang akan berguna untukmu"ucap Alexs yang mendekat kearah Rhapaelo dengan membawa sebuah buku.

Rhapaelo melihat buku yang dibawa oleh Alexs yang ternyata itu adalah buku tentang bagaimana cara mempercantik hidangan.

"Aku tak membutuhkan itu"ucap Rhapaelo sedikit kesal karena dia memang tau bentuk sandwich yang dia buat kemarin sedikit tak menyakinkan.

" kamu pasti membutuhkanya percayalah padaku"ucap Alexs sembari mengangguk - anggukan kepalanya.

"Kita akhiri saja percakapan ini tak ada yang salah dengan penampilan hidangan yang ku buat kemarin"ucao Rhapaelo berbalik dan menuju kekasir.

"Saya pikir lebih baik membelinya agar anda bisa berlatih"ucap Alexs menyakinkan Rhapaelo untuk membeli buku yang dia ambil.

"Aku sudah hidup dengan baik, selama ini jadi aku tak perlh mengawasi itu"ucap Rhapaelo sembari meletakkan buku yang dia bawa ke kasir.

Pekerja yang berada di kasir pun langsung menghitung jumlah uang yang diperlukan untuk membayar buku yang diambil Rhapaelo tadi.

"Tuan, totalnya menjadi 20$"ucap pekerja kasir yang telah selesai menghitung dan memasukkan buku yang dibeli Rhapaelo ke kantong plastik.

"Maaf, tunggu sebentar"ucap Rhapaelo lalu memeriksa beberapa buku yang dia beli tadi.

Setelah Rhapaelo memeriksanya ternyata dia menemukan sebuah buku yang dibawa oleh Alexs tadi, dengan perasaan kesal dia merapikan buku - bukunya kembali sembari berpikir bagaimana Alexs bisa menyelipkan tanpa disadari olehnya.

Setelah Rhapaelo selesai membayar dia keluar dari toko tersebut diikuti oleh Alexs yang berjalan beriringan denganya dan para anak buah Alexs yang mengikuti mereka dari belakang.

"Jika kau membacanya setiap hari mungkin kau bisa membuat tampilan masakanmu menjadi lebih indah"ucap Alexs dengan senyum mengejeknya.

"Mafia sialan"ucap Rhapaelo bergumam dengan tangan yang terkepal karena merasa kesal ke Alexs.
Alexs yang melihat reaksi Rhapaelo pun tertawa kecil karena kejahilanya sukses membuat Rhapaelo kesal.

Rhapaelo yang gerampun ingin memukul Alexs sekarang juga dia bisa tapi sayangnya itu tidak mungkin dilakukan oleh Rhapaelo.

Mereka berdua pun melanjutkan perjalanan mereka hingga tak lama kemudia ada beberapa anak - anak berlari kearah mereka dan mengelilingi mereka.

"Anak - anak jangan berlarian kalian akan jatuh"ucap Rhapaelo yang berusaha menghentikan beberapa anak yang berlarian mengitarinya dan Alexs.

Sementara beberapa anak lain berlarian ada 1 anak yang berjalan perlahan kearah Alexs dan ingin mencuri dompet Alexs.

Alexs yang menyadari hal itu segera menghempaskan anak kecil itu kelantai dan mengambil sebuah pistol di balik mantelnya dan mengarahkanya tepat di kepala anak kecil yang berusaha mencuri dompetnya.

"T-tunggu apa yang ingin kau lakukan"ucap Rhapaelo yang ingin menghentikan Alexs yang ingin menembak kearah seorang anak kecil.

Tetapi sebelum Rhapaelo bisa menghentikan Alexs, Alexs sudah lebih dulu menekan pelatuk dipistolnya.

DORR......

Suara yang dihasilkan pistol Alexs ketika mengeluarkan sebuah peluru.

TBC

Hayoo... gimana ada yang penasaran nggak nih sama Chapter selanjutnya. Kalok penasaran jangan lupa ya Vote, comment & Follow.😉
see you nexs time guys👋🏻👋🏻✌🏻

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 3 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Perfect Love [BL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang