Hai semua aku kembaili, jangan lupa vote dan comen ya😉😉.
Pagi hari yang indah dengan sinar matahari yang menembus jendela di ruang makan di mansion Alexs, dalam ruang makan hanya terdapat suara dentingan peralatan makan yang di gunakan oleh Alexs dan Rhapaelo.
Hingga akhirnya Rhapaelo yang memulai pembicaraan tentang sepeda motor miliknya yang rusak.
"Apa yang terjadi dengan motor ku?"tanya Rhapaelo sembari memotong steak yang ada di piringnya menjadi ukuran yang lebih kecil.
Alexs yang tengah meminum segelas wine langsung terhenti dan menaruh kembali segalas wine tersebut di meja.
"Aku tak mengerti apa yang kau maksud"ucap Alexs dengan tangan yang menyangga kepalanya di atas meja makan.
"Jangan berpura - pura tak mengerti"ucap Rhapaelo memakan potongan steak yang dia iris tadi.
"Ketika kita terakhir kali pergi ke gedung opera sepertinya kau menikmatinya, bagaimana jika kita pergi malam nanti?"tanya Alexs mengubah topik pembicaraan.
"Apakah menurutmu semua ini akan berakhir ketika aku melihat opera"jawab Rhapaelo berhenti menyantap makanannya dan menyisakan setengah.
"Tentu saja tidak…, tapi itu sama sekali tidak penting"ucap Alexs dengan senyum yang tercetak jelas diwajahnya.
"Biarku perjelas aku datang kesini bukan untuk main - main"ucap Rhapaelo yang beranjak dari meja makan lalu memakai cardigan miliknya dan pergi ke ruang kerjanya meninggalkan Alexs sendirian di ruang makan.
"Hmm…"ucap Alexs berdehem dengan raut wajah cemberut karena gagal mengajak Rhapaelo pergi ke opera.
♤♡♤♡
Alexs yang tengah duduk di kursi panjang ditengah rumah kacanya menatap lekat kearah bunga - bunga yang sedang bermekaran.
Alexs sedang bingung bagaimana dia bisa membujuk pengacaranya yang imut, yang sekarang sedang marah, biasanya dia tak mempermasalahkan apakah ada seseorang yang marah kepadanya karena dia pasti akan langsung menghabisi orang tersebut.
Tetapi entah kenapa itu berbeda sekarang dia merasa harus membujuk pengacara manisnya dengan sesuatu yang berarti.
Alexs beranjak dari kursinya di berjalan menyusuri rumah kaca miliknya yang didalamnya terdapat berbagai jenis tumbuhan dan bunga.
Alexs terus menyusuri tamannya, melawati bunga mawar merah yang indah, bunga daffodil kuning yang segar, dan bunga lavender dengan harumnya menyegarkan.
Alexs terus menyusuri tamanya melewati bunga bunga yang indah dan menawan yang ditanam oleh tukang kebun di mansionya hingga pada akhirnya dia berhenti di depan bunga peony.
Saat Alexs melihat bunga peony dengan warna merah muda, dia sekilas teringat dengan senyuman cerah yang diperlihatkan oleh Rhapaello kemarin.
Alexs memetik setangkai bunga peony, mengamatinya lebih dekat, kemudian mencium aromanya yang harum membuat sebuah ide terlintas dipikiranya.
"Kurasa ini akan menjadi hadiah yang cocok untuknya"ucap Alexs dengan mencium setangkai bunga peony yang dia petik tadi.
Kemudian Alexs memanggil tukang kebunya untuk memetikkan beberapa tangkai bunga peony dengan warna merah muda lalu membuatnya menjadi sebuah buket yang indah.
Setelah tukang kebun selesai membuat sebuah buket peony Alexs langsung mengambilnya, merapikan sedikit pakaianya lalu berjalan menuju ruang kerja Rhapaello.
♤♡♤♡
Rhapaello yang sedari tadi sudah berada diruang kerjanya langsung disibukkan dengan banyak sekali tumpukan dokumen yang berada diatas mejanya.
![](https://img.wattpad.com/cover/367179413-288-k481806.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect Love [BL]
Romance||FOLLOW SEBELUM BACA|| Rhapaelo Kedrey yang bekerja sebagai seorang pengacara miskin di rusia tak sengaja bertemu dengan bos mafia kejam ,Alexsandro Gladriel Devonshier.